Lagi ngomongin selingkuh,ini cerita aja kok mudah"an yang suka berselingkuh
cepat untuk bertobat.sorry kalau enggak berkenan.

MANDI TERAKHIR BURUNG IWAN

Minggu,2/20/2005 8:58:42 PM


- COBA, kalau tidak aneh-aneh ulah Iwan-Nastiti, niscaya praktek
selingkuhnya tak bakal ketahuan. Tetapi karena tujuan mereka sok-sokan pakai
mandi bareng segala, Tarjan,40, suaminya jadi tahu bahwa istrinya sudah
selingkuh demikian jauh.
Walhasil Iwan,35, harus membayar mahal. Selain dikemplang kayu hingga
pingsan, "burung"-nya yang ngangeni itu dipotong oleh Nastiti, 34, sendiri
atas ancaman dan desakan Tarjan.
Iwan memang lelaki nekad. Mau pacaran dengan gadis atau janda di Lampung
stoknya tak pernah kehabisan. Kok dia malah naksir pada Ny Nastiti, yang
semua orang tahu bahwa dia adalah istri Tarjan, petani tetangganya sendiri
di Desa Banjarmulia Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Setiap istri
Tarjan itu pulang atau hendak ke sawah, ditongkrongi, lalu digoda bak wanita
bebas. Bahkan sering pula Iwan pakai bersuit-suit segala. Nastiti cakep
memang, tak menunjukkan tanda sedikitpun bahwa dia keluarga petani bau
lumpur. Bila melepas atribut petaninya. Nastiti tampil sebagai ibu
rumahtangga yang wangi. Pakaiannya juga bagus-bagus, serasi dengan kulitnya
yang putih bersih, Iwan suka terkagum-kagum setiap menatap wajah istri
Tarjan ini. "Sepertinya aku sering melihat wajah Mbak Nastiti di teve. Oh,
ya, mirip Christie Jusung dalam sinetron Lorong Waktu," gumam Iwan.
Ternyata aspirasi arus bawah Iwan tidak sial-sial amat. Dengan kata lain,
Nastiti bisa memahami, menerima, bahkan siap digodai. Buktinya ketika jalan
bareng ke sawah, misalnya, tangan Iwan usil dan colek-colek, hanya didiamkan
saja. Ketika tangan istri Tarjan ini diremas-remas, disenggol-senggol
pinggangnya, dianya cuek saja. Saat Iwan semakin gemas sehingga berani
mencemol pantatnya, reaksi Nastiti cuma cemberut manis!
Akhirnya Iwan jadi semakin tidak tahan. Ketika situasi begitu mantap
terkendali, dalam gubuk ditengah sawah yang kala itu sepi, istri Tarjan
tersebut dilucuti bagian yang perlu-perlu saja. Lalu...keduanya
gusrak-gusrak menuntaskan cinta birahi. Mereka sudah lupa segalanya. Lupa
akan pasangan masing-masing di rumah. Yang ada cuma rasa lezat dan nikmat
bak permen coklat.
Asmara di luar jalur semakin membara. Setiap ada kesempatan Iwan-Nastiti
selalu berbagi rindu. Bisa dirumah Tarjan ketika sepi, atau paling sering di
gubuk di tengah sawah. Mereka kusrak-kusrak sendirian, disaksikan burung
blekok dan burung "cocakrowo"nya Iwan sendiri, tentu saja. "Kita sudah bak
suami istri yah mah," kata Iwan yang disambut tawa Nastiti
terpingkal0pingkal, karena mana ada orang kampung bermama-papa.
Tindak selingkuh Iwan-Nastiti rupanya makin kebablasan. Betul-betul bak
suami istri saja, habis kencan sore-sore seperti yang terjadi belum lama
ini, keduanya lalu mandi bareng di kamar mandi rumah. Byar byur saling
guyur, bergantian gosok menggosok sabun. Sampai Iwan sempat bergumam, enak
juga ya jadi sabunnya Nasiti bisa melihat apa saja dan bisa sampai
kemana-mana!
Indah dan mesranya mandi bareng dengan suami/istri orang membuat
Iwan-Nastiti lupa akan kewaspadaan nasional. Mereka lupa bahwa perilaku
sorenya itu diintip sepasang mata yang tak lain adalah milik Tarjan. Petani
muda ini sungguh terkaget-kaget bagaimana mungkin istrinya bisa mandi
telanjang bersama Iwan tetangganya. "Gila aku sendiri yang suaminya tak
pernah sempat mandi bareng seperti itu," umpat Tarjan.
Kenyataan tersebut adalah bukti nyata bahwa keduanya pasti telah berbuat
lebih dari itu selama ini. Nah, suami cap apa yang tak marah istrinya
diselingkuhi orang. Tapi baru saja Tarjan hendak menegur, Iwan sudah
melayangkan tinjunya. Keruan saka, suami Nastiti jadi makin emosi.
Diambilnya sebatang kayu, lalu dihantamkan ke kepala Iwan, Peselingkuh muda
itupun terkapar.
Amarah Tarjan sudah tak terbendung. Dia minta bininya untuk memotong alat
vital Iwan. Awalnya Nastiti keberatan, tapi karena diancam, akhirnya dengan
tega hati "burung" kesayangan itu dipotong kresss! Mayat Iwan lalu dibuang
ke kali. Namun sial, beberapa jam berselang ulah suami istri itu terbongkar.
Dalam pemeriksaan di Polresta Way Kanan keduanya mengakui telah membunuh
Iwan. "Saya kencan baru 5kali Pak," aku Nastiti.
Hanya lima kali? Lalu mandi barengnya berapa kali?

(Sumber: Poskota Online)

--



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke