Dear Netter

Saya lupa apa ini pernah dimuat disini....
> >  Emotional Intelligence
> >
> >
> >  Siapapun bisa marah  marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang
> > tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan
yang
> > benar, dan dengan cara yang baik  bukanlah hal mudah.
> >                                                 Aristoteles, The
> > Nicomachean Ethics.
> >
> > Kecerdasan
> >         Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi
>kemampuan
> > membaca, menulis, berhitung, sebagai jalur sempit ketrampilan kata dan
> > angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah), dan
>sesungguhnya
> > mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademis (menjadi
> > professor). Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak melulu ini saja.
> > Pandangan baru yang berkembang : ada kecerdasan lain di luar IQ,
seperti
> > bakat, ketajaman pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan
>emosional,
> > dll. yang harus juga dikembangkan.
> >
> > Kecerdasan Emosional
> >
> >         Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan
ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan >
menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan
emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan >
menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk >
membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara
hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, >
serta untuk memimpin. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada anak-anak.
Orang-orang yang dikuasai dorongan hati  yang kurang memiliki kendali
>diri > menderita kekurangmampuan pengendalian moral.       Berdasarkan
pengalaman, apabila suatu masalah menyangkut > pengambilan keputusan dan
tindakan, aspek perasaan sama pentingnya  dan > sering kali lebih penting
daripada nalar. Emosi itu memperkaya; model > pemikiran yang tidak
menghiraukan emosi merupakan model yang miskin. > Nilai-nilai yang lebih
tinggi dalam perasaan manusia, seperti kepercayaan, > harapan, pengabdian,
cinta, seluruhnya lenyap dalam pandangan kognitif > yang dingin, Kita sudah
terlalu lama menekankan pentingnya IQ dalam  kehidupan manusia.
Bagaimanapun, kecerdasan tidaklah berarti apa-apa bila  emosi yang
berkuasa. Kecerdasan emosional menambahkan jauh lebih banyak > sifat-sifat
yang membuat kita menjadi lebih manusiawi.
> >
> > Antara IQ dan EQ
> >
> >         Kecerdasan akademis sedikit kaitannya dengan kehidupan
emosional.  Orang dengan IQ tinggi dapat terperosok ke dalam nafsu yang tak
terkendali > dan impuls yang meledak-ledak; orang dengan IQ tinggi dapat
menjadi pilot  yang tak cakap dalam kehidupan pribadi mereka. Terdapat
pemikiran bahwa
>IQ  menyumbang paling banyak 20 % bagi sukses dalam hidup, sedangkan 80 %
> ditentukan oleh faktor lain. \    Kecerdasan akademis praktis tidak
menawarkan persiapan untuk  menghadapi gejolak  atau kesempatan  yang
ditimbulkan oleh
> > kesulitan-kesulitan hidup. IQ yang tinggi tidak menjamin kesejahteraan,
> > gengsi, atau kebahagiaan hidup.
> >         Banyak bukti memperlihatkan bahwa orang yang secara emosional >
> cakap  yang mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan
>baik, > dan yang mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan
efektif > memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan, entah itu
dalam  hubungan asmara dan persahabatan, ataupun dalam menangkap
aturan-aturan
> > tak tertulis yang menentukan keberhasilan dalam politik organisasi.
> >         Orang dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti
> > kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan,
>menguasai
> > kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak
> > dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan > >
mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk > >
berkonsentrasi pada karir/pekerjaan ataupun untuk memiliki pikiran yang
> > jernih. > > Survey membuktikan  ....... Survei terhadap orangtua dan
guru-guru memperlihatkan adanya > kecenderu ngan yang sama di seluruh
dunia, yaitu generasi sekarang, lebih  > banyak mengalami kesulitan
emosional daripada generasi sebelumnya : lebih > > kesepian dan pemurung,
lebih berangasan dan kurang menghargai sopan > santun, lebih gugup dan
mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.        Kemerosotan emosi tampak
dalam  semakin parahnya masalah spesifik  berikut : -       Menarik diri
dari pergaulan atau masalah sosial; lebih suka > > menyendiri, bersikap
sembunyi-sembunyi, banyak bermuram durja, kurang
> > bersemangat, merasa tidak bahagia, terlampau bergantung.        Cemas
dan depresi, menyendiri, sering takut dan cemas, ingin> sempurna, merasa
tidak dicintai, merasa  gugup atau sedih dan depresi  > -       Memiliki
masalah dalam hal perhatian atau berpikir ; tidak mampu > memusatkan
perhatian atau duduk tenang, melamun, bertindak tanpa >bepikir,   bersikap
terlalu tegang untuk berkonsentrasi, sering mendapat nilai buruk  di
sekolah, tidak mampu membuat pikiran jadi tenang.     Nakal atau agresif;
bergaul dengan anak-anak yang bermasalah,  bohong dan menipu, sering
bertengkar, bersikap kasar terhadap orang lain,  menuntut perhatian,
merusak milik orang lain, membandel di sekolah dan >di
> > rumah, keras kepala dan suasana hatinya sering berubah-ubah, terlalu
banyak bicara, sering mengolok-olok , bertemperamen panas.  Penelitian
jangka panjang terhadap 95 mahasiswa Harvard dari angkatan > > tahun 1940
an menunjukkan bahwa dalam usia setengah baya, mereka yang > peroleh tesnya
paling tinggi di perguruan tinggi tidaklah terlampau sukses  dibandingkan
rekan-rekannya yang IQ nya lebih rendah bila diukur menurut  gaji,
produktivitas, atau status di bidang pekerjaan mereka. Mereka juga  bukan
yang paling banyak mendapatkan kepuasan hidup, dan juga bukan yang  paling
bahagia dalam hubungan persahabatan, keluarga, dan asrmara.
> > Penanganan
> >
> >         Bagaimana kita mempersiapkan anak-anak kita dalam menempuh > >
kehidupan ? Perlu pendidikan kecakapan manusiawi dasariah, seperti >
kesadaran diri, pengendalian diri, dan empati, seni mendengarkan, >
menyelesaikan pertentangan dan kerja sama. Kendati terdapat kendali
sosial, dari waktu ke waktu nafsu seringkali menguasai nalar. Perlu adanya
> > keseimbangan antara kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional.
> > Keberhasilan hidup ditentukan oleh keduanya.
> >         Ajaran Socrates : " Kenalilah dirimu" menunjukkan inti
>kecerdasan
> > emosional : kesadaran akan perasaan diri sendiri sewaktu perasaan itu
> > timbul.
> >         Pelatihan untuk menyatakan perasaan negatif (marah, frustrasi,
> > kecewa, depresi, cemas) menjadi amat penting. Pelampiasan yang tidak
>tepat
> > justru menambah intensitas, bukan mengurangi. Cara berpikir menentukan
> > cara merasa, oleh karenanya berpikir positif sangatlah diperlukan.
Ketekunan, kendali dorongan hati dan emosi, penundaan pemuasan yang
dipaksakan kepada diri sendiri demi suatu sasaran, kemampuan untuk
> > mengetahui bagaimana perasaan orang lain (empati), dan manajemen diri
merupakan hal yang dapat dipelajari.    Pengalaman dan pendidikan di masa
kanak-kanak akan sangat  menentukan dasar pembentukan ketrampilan sosial
dan emosional. > Sumber : Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence.
Jakarta : PT
> > Gramedia Pustaka Utama.
----------------------------------------------------------------
The information transmitted is intended only for the person or entity to
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged
material.  Any review, retransmission, dissemination or other use of, or
taking of any action in reliance upon, this information by persons or
entities other than the intended recipient is prohibited.   If you received
this in error, please contact the sender and delete the material from any
computer.



Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet







Kirim email ke