Betul Pak Rahman, saya juga sependapat. Soalnya saya sendiri pernah jadi
korban 'gara-gara soal jaminan di RS. TEBET'. 
Tapi kalau keadaannya seperti itu siapa sih yang paling bersalah, Dokter
atau Sistem yang menyudutkan Sang Dokter???. Saya yakin disatu sisi, pribadi
Dokter pasti punya keinginan untuk langsung menolong pasien yang terlantar
tapi disisi lain ada peraturan yang mengharuskan adanya Jaminan untuk tiap
pasien yang masuk ke RS, dan kalau Dokter tsb melawan birokrasi, Fasilitas
siapa yang di pakai...Pasti punya RS khan?? Kemudian apa/siapa yang mau
menolong dia sendiri kalau harus berhadapan dengan si pembuat Sistem ??? 
Jadi siapa yang harus bertanggung jawab sebenarnya????

Regards,
Arie

-----Original Message-----
From: rahman [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, 24 July, 2000 12:12 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Fw: [aksek_tarakanita] Fw: rs pertamina


menurut saya,
setiap rumah sakit-pun keadaannya bakal sama aja, kalau ngga ada yg beri
jaminan pasien akan ditelantarkan begitu aja, hal ini juga pernah kejadian
dgn saya sendiri di RSPI, sebelum saya beri uang jaminan mana mau mereka
urus pasien ... :(

rgds,
rahman

----- Original Message -----
From: Erna P. Hutahaean <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 24/mm/2000 8:45 AM


> memang kejam sekali.  Ada baiknya keluarga coba menuntut rumah sakit
beserta dokternya ke pengadilan.
> Saya mendukung.
-del-


>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke