Beberapa waktu yg lalu 'kan ada diskusi mengenai urine. Ini ada artikel menarik, dan yg mau mencoba silahkan........Setelah mencoba, jangan lupa sharing ya........ Tfn > -------------------------------- > From: <Anastasia Lirina> > Sent: Monday, August 28, 2000 15:40 > Subject: FW: TERAPI AUTO URINE > > > efektif juga buat mengecilkan perut yg buncit... > > Air Ampuh yang Cuma-cuma > > Dr. Iwan T. Budiarso, pakar patologi dan parasitologi tamatan > Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat, sungguh tak luput dari > penyakit. Tahun 1979, ketika sedang mengikuti seminar patologi di Bali, > untuk pertama kalinya ia mengalami serangan jantung. Sejak itu > jantungnya kerap ngadat. > > Tahun 1984, ia menjalani operasi bypass di Australia. Menurut dokter > setempat, operasi ini bisa membuat jantungnya tahan hingga 10-15 tahun. > "Nyatanya, baru dua tahun sudah kumat lagi," ujarnya dengan nada kocak. > > Begitulah dengan berbagai upaya, ia bisa mengatasi beberapa kali > serangan jantung. Namun jantungnya kian membengkak. "Jalan sedikit saja > napas sudah sesak," ungkapnya. Mau dioperasi lagi, selain biaya yang > aduhai, resikonya juga terlalu tinggi. Maka, sesuai saran tim medis yang > menanganinya, Iwan terpaksa menghentikan segala kegiatannya. > > Dosen patologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta, > ini merasa sangat prihatin. "Kalau dulu saya bisa menolong orang, maka > giliran saya yang harus ditolong orang," ungkapnya. > > April 1999, salah seorang sejawatnya menyarankan agar meminum air > seninya sendiri. Sebagai peneliti, Iwanpun mencari literatur-2 tentang > terapi auto urin (meminum air seni sendiri) sebagai dasar ilmiahnya. > > Setelah membaca buku 'Water of Life, Treatise of Urine Therapy' karya > John W. Armstrong bab 9 tentang pembengkakan jantung, Iwanpun langsung > menenggak urinnya sendiri. Keinginannya untuk sembuh membuat ia begitu > bersemangat melakukannya. "Saya meminumnya sampai lebih dari 1 liter > sehari." > > Keesokan harinya ia mendapati tekanan darahnya langsung normal. Iapun > kian bersemangat mendalami ihwal terapi auto urin. Ia mengkontak pakar > terapi urin di Yamanashi, Jepang, Dr. K. Sano, dan ilmuwan Belanda, C > der Kroon, yang menulis buku 'The Golden Fountain: The Complete Guide to > Urine Therapy'. > > Iwan juga menghubungi panitia penyelenggara The Second World Conference > on Urine Therapy di Jerman, Mei 1999, untuk memesan makalah para pakar > terapi urin dari berbagai negara. Sesuai disiplin ilmu yang digelutinya, > Iwan melakukan pengkajian terhadap bahan-2 tersebut. Seiring waktu, Iwan > sangat bersyukur karena kondisi jantungnya normal kembali - setelah > tekun meminum air seninya sendiri selama setahun. > > Khasiat air seni juga dialami Eleanor Lanny. Pertengahan Agustus 1997, > dokter menemukan semacam balon yang berisi cairan di ovariumnya. > Ternyata, ada sel kanker stadium 2C. Selama 3 bulan, pemandu wisata pada > sebuah biro perjalanan ini menjalani chemotherapy. > > Ternyata, sel-2 kanker tetap berkembang merajalela di rongga perutnya. > Lanny mengalami konstipasi, sulit buang air besar karena ususnya > terdesak. Dokter akan membuat lubang sementara di bagian perutnya untuk > mengatasi hal itu. > > April 1999, atas saran seorang kenalannya ia mulai meminum urinnya > sendiri. Lalu ia membatalkan rencana operasinya yang ketiga. Selain > meminum urin, ia juga mengkonsumsi kunyit putih dan daun tapak dara. > > Hasilnya, perutnya yang semula buncit sudah kempes dan perasaan nyeri > hilang sama sekali. Sesudah menjalani terapi air seni, ia gembira > mendapati hasil tes darahnya. "Sel kanker dalam tubuh saya sudah menurun > banyak." > > Apa yang dilakukan Iwan dan Lanny menunjukkan bahwa air seni ternyata > mujarab. Memang belum banyak orang Indonesia yang mau mencobanya kecuali > bila kepepet karena sakit. Padahal bagi orang sehat, air seni bisa > mencegah datangnya penyakit dan memberi efek kesegaran bagi tubuh. > > Dalam seminar Urine Therapy yang berlangsung di Hotel Santika, Jakarta, > Jumat (14/4/00), Iwan menyimpulkan, jangan memandang urin sebagai musuh. > Tetapi, jadikanlah sebagai teman penyembuh. "Hanya dengan modal > keberanian, kita bisa merasakan khasiatnya," tegasnya. > > Masih Sedikit > Iwan memaparkan, sejarah terapi auto urin sebenarnya sudah ribuan tahun. > Hal ini nampak dari Kitab Darma Tantra dari India yang terdiri dari 107 > ayat - yang mengungkapkan khasiat air seni. "Kita akan dibersihkan dari > segala racun dalam tubuh dan setelah lama kita juga dibersihkan secara > rohani," begitu salah satu penggalan ayatnya. > > Di India, kebiasaan meminum urin (shivambu) sudah dilakukan sebagian > penduduknya. Bahkan klinik-2 terapi urin bermunculan di berbagai tempat, > khususnya di Mumbay (Bombay). Salah seorang peminum setia urin adalah > mantan Perdana Menteri India (1977-1979), Morarji Desai. Selama 36 tahun > ia terus meminumnya. > > Seperti di India, di Jepang juga terdapat beberapa klinik terapi urin. > Dan Dr. S. Arai, peneliti terapi urin dan manajer Fujisaki Institute di > Hayashibara Biochemical Laboratories telah membuktikan bahwa urin dapat > menyembuhkan penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis. > > "Dewasa ini diperkirakan terdapat sekitar dua juta peminum auto urin di > Jepang," ujar Iwan. Begitu pula di Cina, Taiwan dan Amerika Serikat, > kebiasaan meminum air seni sudah memasyarakat. Bahkan di Jerman sekitar > 5 juta orang sudah mempraktekkannya," tambah Iwan. > > Di Indonesia terapi ini terbilang baru. Artikel-2 mengenai hal ini > relatif masih sedikit. Salah seorang yang mendalami soal urin untuk > desertasinya adalah Prof. Dr. Kurnia Kusnawijaya, di Universitas > Padjadjaran tahun 1980. > > Sepuluh Hipotesa > Iwan mengungkapkan, urin mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, > asam amino, antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya. > Sejauh ini, lanjut Iwan, ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto > urin. > > Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien. > > Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat > mencegah infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat > penenang dan anti kanker. > > Ketiga, penyerapan kembali enzim. > > Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per > hari. > > Kelima, memberi efek kekebalan. > > Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida. > > Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar > metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-2 > toksik dari cairan dan jaringan tubuh. > > Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, > meningkatkan produksi air seni, membersihkan ginjal serta 'mencuci' gula > darah dan zat-2 toksik. > > Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran > keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan > fisiologi tubuh yang terganggu penyakit. > > Dan, kesepuluh, memberi efek psikologis. Terapi ini dianggap sebagai > penyembuhan dari dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat > energi. > > Tidak Mudah > Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya > sendiri. Apalagi selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor > dan merupakan buangan tubuh. > > "Hanya dengan modal keberanian, kita bisa mencoba manfaat dan khasiat > terapi urin," tegas Iwan. > > Karena rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya orang > mencobanya satu-dua sendok per hari. Baru setelah terlatih, > perlahan-lahan meningkatkan jumlah konsumsinya. Menurut Iwan, bagi yang > merasa sulit menelannya, bisa mencampurnya dengan jus buah. > > Rasa urin memang bisa berubah-2 sesuai dengan apa yang kita makan setiap > hari. Bila ingin air seni terasa tawar, disarankan untuk memperbanyak > makan sayur dan buah. "Bila mengkonsumsi daging, urin akan terasa lebih > asin, asam, bahkan pahit." > > Iwan mengakui, selain efek menyembuhkan, terkadang terapi auto urin > memberi efek lain, yakni recovery reaction atau detoxification period. > Yakni, reaksi dari dalam tubuh bila akan sembuh. Gejalanya bermacam-2. > Misalnya, diare, batuk, pusing-2, berjerawat, dll. > > Bila terjadi hal demikian, Iwan menyarankan untuk berhenti selama > seminggu. Kemudian mulai meminumnya lagi dengan dosis meningkat dari > yang paling kecil. > > Apapun rasanya, urin adalah penyembuh cuma-2. Cocok digunakan pada > situasi sulit seperti sekarang ini untuk macam-2 penyakit. Bahkan John > W. Armstrong menyebutnya sebagai air kehidupan -- seperti tertera dalam > Amsal 5:15, "Minumlah air dari kulahmu sendiri. Minumlah air dari > sumurmu yang membual." > > Diminum Sampai Dilulur > > Anda berminat mengkonsumsi urin sendiri? Silakan menadahinya dalam > mangkuk atau gelas tertentu. Yang penting, buanglah tetesan-2 awal dan > akhir. Ambil antaranya saja. > > Cara memakainya bisa dengan langsung diminum, dikumur, diteteskan (untuk > mata, hidung dan telinga), direndam, dikompres atau dilulur, dan juga > disuntikkan. > > Bentuknya bisa berupa air seni segar atau berupa ekstrak (melalui > proses). Sedangkan dosis yang dianjurkan berbeda-2. > > Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, minimal sehari satu kali meminum > satu gelas (250 cc) urin pertama pagi hari sebelum makan pagi. > > Untuk pengibatan penyakit, minimal sehari meminum 3 gelas urin sebelum > makan. Sedangkan untuk pengobatan kanker dan penyakit-2 kronis lainnya, > minimal sehari meminum lima gelas urin - juga sebelum makan. > > Bagi yang menderita penyakit tertentu, sambil meminum urin, juga tetap > meminum obat-2 dari dokter. Jika gejala penyakit sudah stabil, dosis > obat tersebut boleh dikurangi sepertiga. > > Setiap dua atau tiga minggu disarankan tetap cek ke dokter atau ke lab. > Jika gejala penyakit stabil, obat bisa dikurangi hingga sepertiga dosis. > Pada minggu ke-7 atau ke-9, penderita penyakit bisa bebas - tidak perlu > meminum obat dokter. Hanya meminum urin saja. > > Maria Etty > > Majalah HIDUP, 14 Mei 2000 >

Kirim email ke