fyi
sumber www.detik.com

Tips Paling Aman Bertaksi
Jangan Duduk di Jok Belakang!
Reporter : Nurul Hidayati
detikcom - Jakarta, Hingga Senin (8/7/2002), masalah keselamatan bertaksi 
masih menjadi pembicaraan hangat, utamanya para karyawan pengguna taksi. Hal 
itu terjadi menyusul kasus perampokan pada seorang karyawati Metro TV yang 
dirampok oleh komplotan bandit ketika menumpang salah satu armada taksi dari 
Grup Blue Bird.
Selain bicara soal peristiwa yang cukup meresahkan itu, para karyawan juga 
sibuk bertukar tips keselamatan bertaksi. Salah satu tips yang diusulkan 
adalah: JANGAN DUDUK DI KURSI BELAKANG. Dalam emailnya pada detikcom, Dedi 
Hilman T. Sumitradinata, menyatakan bahwa menghindari duduk di jok belakang 
adalah cara paling aman. “Itu satu-satunya cara yang sangat simpel tapi 
sangat efektif,” tulis Senior Marketing Officer PT. MYOHDOTCOM Indonesia 
ini.
Dedi membeberkan sejumlah risiko bila penumpang duduk di belakang, yaitu:
1. Tempat duduk belakang biasanya gelap sehingga kalo terjadi apa apa tidak 
akan terlihat dari luar mobil.
2. Perampok akan dengan mudah menekuk korban ke lantai mobil karena kursi 
belakang memiliki ruang yang lebar dan leluasa.
3. Korban tidak bisa berbuat apa apa karena jarak terhadap pengemudi jauh 
sehingga tidak mungkin memiliki peluang untuk meggagalkan upaya perampokan.
4. Pintu bagian belakang biasanya dilengkapi tombol pengunci dari dalam yang 
biasa digunakan untuk keamanan anak anak yang duduk di belakang, sehingga 
pintu tidak bisa dibuka dari dalam tapi masih bisa dibuka dari luar.
“Sekarang mari kita liat banyak hal yang MENGUNTUNGKAN kalo duduk di kursi 
depan,” kata Dedi. Keuntungan itu sbb:
1. Pintu depan tidak bisa dikunci mati, korban bisa membuka dengan paksa 
tombol pengunci pintu.
2. Kaca depan tidak pernah gelap karenya seandainya terjadi peristiwa 
perampokan akan sangat terlihat mencolok dari luar mobil.
3. Posisi korban sangat dekat dengan pengemudi dan juga dengan instrumen 
penting mobil seperti kemudi mobil dan tongkat persneling sehingga dalam 
keadaan darurat, korban bisa melakukan upaya-upaya maksimal untuk 
menggagalkan perampokan dengan memutar mutar kemudi sehingga mobil bisa 
oleng, dan bisa pula mematahkan tongkat persneling sehingga laju mobil bisa 
terhambat. Prinsipnya korban bisa melakukan apapun dengan leluasa untuk 
menggagalkan perampokan.
5. Pelaku perampokan saya jamin tidak akan nekat melaksanakan niat 
perampokan dalam kondisi korban di depan karena sangat berisiko.
Menurut Dedi, tips darinya lebih realistis dibanding tips yang diberikan 
manajemen Blue Bird selama ini yaitu pesanlah taksi lewat telepon.
Seperti diberitakan detikcom pada Sabtu lalu (6/7/2002), Yulianti (30), 
warga Casablanca-Jaksel, menjadi korban perampokan ketika menumpang di salah 
satu armada taksi Grup Blue Bird. Sebanyak 4 pria, termasuk sang sopir, 
memalaknya hingga rugi Rp 15 jutaan. Yuli yang naik di depan Pasar Swalayan 
Hero di Jl.Barito, Jaksel, pada Jumat (5/7/2002) pukul 20.00 WIB, lantas 
dibuang di Kampung Gondrong, Cipondoh, Tangerang, pada Sabtu (7/7/2002) 
pukul 00.00 WIB.
Kasus itu sangat mengejutkan plus meresahkan para pengguna taksi di Ibukota. 
Pasalnya, selama ini, Blue Bird adalah jaminan mutu, alias penumpang dijamin 
selamat hingga di tempat. Ketika bertaksi dengan Blue Bird sudah tidak aman, 
apalagi pilihan yang lain?
Sekadar diketahui, pada 8 Juni lalu seorang karyawati Citibank bernama Ira 
Andriyati juga menjadi salah satu perampokan di taksi. Ira bersikeras bahwa 
dia yakin seyakin-yakinnya taksi yang ditumpanginya adalah taksi dari Grup 
Blue Bird yang terkenal dengan warna birunya. Di Jakarta sendiri, ada lebih 
10 perusahaan taksi yang mengecat armadanya dengan warna biru.
(nrl)

Tips Paling Aman Bertaksi
Minta Sopir Taksi Buka Bagasi
Reporter : Nurul Hidayati
detikcom - Jakarta, Ini juga salah satu tips yang ditawarkan sebelum naik 
taksi: mintalah sopir membuka bagasi! Biar agak repot, tapi bakal lebih 
menjamin keselamatan Anda.
Tips ini dilontarkan salah seorang karyawan swasta yang berkantor di Jakarta 
Selatan, Budi. “Jangan malu untuk minta sopir membuka bagasi, siapa tahu di 
situ ada orang yang sembunyi,” kata Budi pada detikcom, Senin (8/7/2002).
Sekadar diketahui, modus operandi perampokan seringkali memang dengan cara 
bersembunyi di bagasi. Modus ini juga terjadi pada korban perampokan, 
Yulianti (30), karyawan Metro TV yang dirampok pada Jumat (5/7/2002) pukul 
20.00 WIB di Pasar Swalayan Hero, Jl.Barito, Jakarta Selatan.
Baru 20 meter menumpang taksi berlogo Grup Blue Bird itu, 2 pria tiba-tiba 
menjorokkan bangku belakang yang dia duduki ke depan. Artinya, 2 pria itu 
bersembunyi di bagasi. Sopir dengan sengaja menghilangkan besi pemisah 
bagasi dengan jok belakang agar jok belakang mudah didorong.
Tips lainnya, jika Anda memesan taksi lewat telepon, coba konfirmasi ulang 
ke perusahaan taksi yang Anda pesan. Hal ini sudah mulai dipraktekkan Fajar, 
seorang karyawan perusahaan IT. “Begitu taksi datang, saya langsung 
menelepon perusahaan taksi tersebut, apa benar mereka mengirim taksi dengan 
nomor sekian dan sopir atas nama ini,” kata Fajar memesan taksi pada 
dinihari.
“Saya juga minta KTP sopir itu untuk mencocokkanya dengan ID sopir itu yang 
ada di dashboard,” sambung Fajar


___________________________________________________________
Sent by ePrompter, the premier email notification software.
Free download at http://www.ePrompter.com.

_________________________________________________________________
Send and receive Hotmail on your mobile device: http://mobile.msn.com



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke