Wa'alaikumussalam wr wb Hai Seis,
Banyak tabel data ? Oh berarti ada tabel data produksi, tabel data bahan baku, dan tabel data sales ya... (3 tabel data) Kalau banyak tabel data yang dimaksud adalah semuanya data tentang produksi, tetapi : tabel 1 : produksi per area per hari tabel 2 : produksi per grup produk per hari tabel 3 : produksi per produk per hari artinya kurang pas dalam memilih sumber data, karena tema data hanyalah 1 (satu), yaitu produksi, yang di dalam kegiatan produksi itu ada area produksi, pengelompokan produk, dan sebagainya. Untuk hal seperti itu, sebaiknya menggunakan 1 (satu) tabel data produksi yang memiliki dimensi-dimensi : a. dimensi waktu : bisa jadi terdiri dari kolom tanggal produksi dan minggu produksi (tidak perlu ada kolom bulan produksi, triwulan produksi, tahun produksi) b. dimensi produk : bisa jadi terdiri dari kolom id produk, grup produk, atau apa saja pengelompokan tentang produk c. dimensi lokasi : bisa jadi terdiri dari kolom id lokasi, area, provinsi, dsb tentang lokasi produksi sedangkan measure (properti nilai yang di-summary) seperti Qty Produksi, harga produksi Dari 1 (satu) tabel dengan tema Produksi di atas, bisa dibuat berbagai output, sepert report : 1. produksi per area, ada yang harian, bulanan, tahunan, dengan nilai utama adalah jumlah produksi 2. produksi per grup produk, ada yang harian, bulanan, tahunan, dengan nilai utama adalah jumlah produksi 3. produksi per area produksi per grup produk berbagai kelompok waktu 4. produksi per area produksi per item produk 5. dsb dsb sampai ada lebih dari 100 macam dengan tiap macam di sheet yang berbeda, malah ada yang diletakkan di workbook yang berbeda di komputer yang beda, gedung beda, beda kota, beda negara Jika macam outputnya bisa diketahui apa saja dan bisa dianalisa butuh kolom apa saja, maka tabel sumber data yang dibutuhkan bisa berupa extract dari tabel data produksi. Contoh : 100 lebih sheet report di atas itu dianalisa, ternyata yang dibutuhkan hanya : a. kolom tanggal (supaya bisa dipakai untuk output harian, output bulanan, output tahunan) series 25 tahun.. b. kolom-kolom lokasi produksi (terbatas pada area produksi dan provinsi produksi saja, tidak perlu detil sampai kode pabrik apalagi nomor line produksi) c. kolom-kolom produk (terbatas pada grup produk dan item produk saja, tidak perlu detil sampai warna, ukuran, dsb) d. kolom nilai yang dipakai report hanyalah qty produksi saja (tidak perlu harga produksi, lama waktu produksi, dsb) berarti hanya butuh 1 (satu) tabel data ekstrak produksi berisi tanggal produksi, area produksi, provinsi produksi, grup produk, item produk, qty produksi. Berbeda halnya dengan banyak tabel (biasanya disebut banyak tema) seperti : tabel 1 : data produksi -> berisi banyak dimensi, seperti waktu produksi, lokasi, produk, dsb. Measure juga banyak, seperti qty, harga produksi, dsb tabel 2 : data sales -> berisi banyak dimensi, seperti waktu transaksi sales, lokasi penjualan (cabang, provinsi cabang, area cabang dsb), produk (grup produk, item produk, ukuran produk, dsb). Measure juga banyak, seperti qty sales, harga jual, nilai sales, nilai discount, dsb Kalau ini jelas sekali bahwa dimensi waktu tanggal produksi tidak akan bisa bersama dengan dimensi waktu tanggal invoice. Andai analisa seluruh output yang akan dibuat membutuhkan : 1. dari tabel sales : tanggal invoice, no inv, kode cabang (mungkin beserta seluruh pengolompokan lokasinya), produk (kode produk beserta seluruh pengelompokannya), dan nilai sales saja 2. dari tabel produksi : tanggal produksi, lokasi produksi (seluruh pengelompokan lokasi), produk (kode produk beserta seluruh pengelompokannya), dan qty produksi saja maka, A. jika bisa pakai OLAP (seperti power pivot atau SSAS), maka kedua tabel bisa di load bersamaan sebagai 2 tabel fakta (fact table) yang kemudian disertai tabel-tabel referensi B. punyanya atau bisanya hanya dengan Excel tok til, maka bisa disusun tabel besar berisi seluruh kolom yang dibutuhkan. Contoh : Perusahaan pembuat odong-odong PT. Odong Jaya (tapi bukan punyanya mas Odong Nando loh ya.. eh.. tapi gak tahu ding kalo mas Odong punya saham disana) dengan produksi tersebar di 5 RT di berbagai kecamatan dan penjualan skala regional di jabodetabek melalui lebih dari 10 agen penjualan. Tabel sales dan tabel produksi bisa dissatukan dengan kehadiran kolom NOMOR_MESIN. Tapi, tetap lebih baik, jika memungkinkan, memanfaatkan setidaknya power pivot. Pakai full Excel tanpa Power pivot juga bisa, toh sudah tahu kolom relasi antara 2 tabel itu, yaitu NOMOR_MESIN. Jadi, kasus ini sebenarnya bagaimana to ? Wassalamu'alaikum wr wb Kid 2018-01-06 15:57 GMT+07:00 Zerlinda Seismica seism...@yahoo.com [belajar-excel] <belajar-excel@yahoogroups.com>: > > > Assalamualaikum wrwb > > Mohon izin bertanya banyak dan beda topik biar tidak panjang topik > kemarin. > Sesuai dengan subjek imel karena terinspirasi dengan syarat Mr Kid mohon > dibantu untuk ngakalinnya. > Mohon bapak ibu bisa melihat lampiran > > Wassalam > Seismica > > >