Makna Pernikahan 

Menikah  tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga bahagia bukan 
sesuatu yang mudah.  Jika pernikahan diilustrasikan dengan membangun 
rumah, pertama yang dilakukan adalah membuat gambar atau maket. 
Setelah diomongin seperti apa rumah yang diinginkan, digambar 
selanjutnya dituangkan dalam wujud bangunan  fisik rumah.  Demikian 
juga membangun keluarga bahagia, terlebih dahulu orang harus memiliki 
konsep tentang keluarga bahagia. Banyak kriteria yang disusun orang 
untuk menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, bergantung 
ketinggian budaya masing-masing orang, misalnya ada orang yang 
mengukur kebahagiaan keluarga dengan  tercukupinya sandang, pangan 
dan papan. 

Bagi orang yang pendidikannya tinggi atau tingkat sosialnya tinggi, 
maka konsep sandang bukan sekedar pakaian penutup badan, tetapi  juga 
simbol dari suatu makna. Demikian juga pangan bukan sekedar kenyang 
atau standar gizi, tetapi ada "selera"  non gizi yang menjadi 
konsepnya. Demikian halnya  tempat tinggal (papan) , kendaraan, 
perabotan bahkan hiasan, kesemuanya itu bagi orang tertentu mempunyai 
kandungan makna budaya. Secara sosiologis pesikologis, kehadiran anak 
dalam keluarga juga dipandang sebagai parameter kebahagiaan.

Juga seorang isteri bukan sekedar perempuan pasangan tempat tidur dan 
ibu yang melahirkan anak, suami bukan sekedar lelaki, tetapi ada 
konsep aktualisasi diri bagi masing-masing indvidu. Rumah tangga 
menjadi ruang berkreasi dan beraktualisasi sehingga seorang suami 
ataupun istri tumbuh dan berkembang bersama-sama, menghadapi masalah 
bersama juga merupakan bagian proses beraktualisasi diri. Itulah 
makna pernikahan yaitu ruang beraktualisasi diri.

Wassalam,
agussyafii

=================================================================
Pengaruh terbaik dari orang baik menjadikan diri kita yang terbaik
silahkan kirimkan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms
di 0888 176 48 72
=================================================================

Kirim email ke