Prasangka By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
Allah SWT berfirman dalam hadis qudsiy, ana `inda dzonni `abdi, Aku tergantung bagaimana hamba Ku menganggap Ku. Semua harapan, semua prasangka, semua hajat makhluknya bisa dilayani oleh kehendakNya. Dalam ayat Kursiy disebutkan bahwa manusia tidak dapat menggapai ilmu Allah SWT kecuali atas seizin Nya. Artinya dari ilmu Allah SWT yang sangat luas ada juga yang bisa dicapai oleh manusia, artinya ada manusia yang mengerti ilmu Allah SWT, tetapi sebatas yang dikehendaki oleh Nya. Hadis Nabi misalnya ada yang menjelaskan bahwa ada sebagian manusia yang bisa melihat dengan penglihatan Allah SWT, bisa mendengar dengan pendengaran Allah SWT dan bahkan bisa memukul dengan 'tangan' Allah SWT. Apa iya ? Hadis ini berbicara tentang orang yang dekat dengan Allah SWT (al muqarrabin), dan sebenarnya logis. Logikanya memang, orang yang dekat dengan penguasa ia dapat keluberan wibawa kekuasaan itu, disegani karena kedekatannya dengan penguasa, dan bisa tahu rahasia diseputar kekuasaan. Begitupun orang yang dekat dengan Allah Yang Maha Kuasa, maka ia keluberan wibawaNya, keluberan ilmu Allah SWT, apalagi menurut Islam, pada diri manusia memang terdapat sifat ketuhanan (dalam kontek lahut dan nasut) bukan karena sakti. Pada manusia, tidak semua yang dikehendaki itu terwujud, dan apa yang dialaminya belum tentu yang dikehendakinya. Apakah Allah SWT bisa mengalami hal seperti itu? sudah barang tentu tidak. Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu (`ala kulli syaiin qadir), hidup dan aktif (hayyun qayyum), mengerjakan semua yang dikehendaki (fa`alun lima yurid), tidak ada satupun yang terjadi – hingga jatuhnya selembar daun- diluar kontrol dan kehendaknya. Dalam hal pencapaian manusia, manusia tidak akan mencapai tingkat apapun tanpa kehendak Allah SWT. Pertanyaanya bagaimana menejemen kehendak ini ? Allah Maha Suci dari kekurangan, oleh karena itu manusia yang serba kurang belum tentu bisa memahami menejemen kehendak, yakni antara Allah SWT sebagai ar Rahman ar Rahim (pengasih dan Penyayang) dengan Allah SWT yang dahsyat siksaanya (syadid intiqam). Kehendak Allah itu bagaikan sistem sempurna yang sangat terkendali, berjalan diatas hukum baku taqdir dan sunnatullah. Allah SWT disebut Maha Penyayang, tetapi Allah SWT juga bisa murka, bagaimana ini Kata Allah SWT dalam hadis qudsiy, inna rahmati ghalabat ghadhabi, sesungguhnya kasih sayangku mengalahkan murkaKu. Allah SWT adalah pemilik alam semesta (rabb al `alamin). Dengan kasih sayang Nya Allah SWT bisa melayani seluruh tingkat makhluk, yang bodoh, yang pintar, yang rasional, yang tradisional, semuanya terakomodasi oleh kekuasaan dan kehendak Nya. Allah SWT berfirman dalam hadis qudsiy, ana `inda dzonni `abdi, Aku tergantung bagaimana hamba Ku menganggap Ku. Semua harapan, semua prasangka, semua hajat makhluknya bisa dilayani oleh kehendakNya. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Wassalam, agussyafii ---- Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431