Kiras Bangun (http://id.wikipedia.org/wiki/Kiras_Bangun <http://id.wikipedia.org/wiki/Kiras_Bangun> ) Kiras Bangun adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia <http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesia> . Kiras Bangun menggalang kekuatan lintas agama di Sumatra Utara <http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara> dan Aceh <http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh> untuk menentang penjajahan Belanda <http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda> . Dia merupakan ulama kelahiran 1852 <http://id.wikipedia.org/wiki/1852> , kampung Batu Karang, Kabupaten Karo <http://id.wikipedia.org/wiki/Karo> , Sumatra Utara. Kerjasama yang digalang tersebut menghasilkan pasukan yang disebut pasukan Urung yang beberapa kali terlibat pertempuran dengan Belanda di Tanah Karo. Kiras juga memimpin gerakan bawah tanah di daerah tersebut. Kiras yang juga dikenal dengan nama Garamata itu akhirnya dibuang ke Cipinang bersama kedua anaknya antara tahun 1919-1926. Kiras gugur pada 22 Oktober <http://id.wikipedia.org/wiki/22_Oktober> 1942 <http://id.wikipedia.org/wiki/1942> . Tjilik Riwut (http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm <http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm> ) Tjilik Riwut salah satu ikon sejarah Indonesia, pelaku peristiwa sejarah yang memberikan andil perjuangan membela Republik Indonesia, tentang perjuangan menggalang Sumpah Setia Masyarakat Suku-suku Dayak sampai Pedalaman Rimba Raya Kalimantan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada awal bangsa kita menegakkan kemerdekaan. Perjalanan sebuah misi Pemerintah Republik Indonesia yang waktu itu berpusat di Yogyakarta pada tahun 1946, dalam rangka upaya menyatukan Daerah Borneo (Kalimantan) berada di dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Perjalanan Rombongan 11 Oetoesan Pemerintah Repoeblik Indonesia (ROPRI) ke pulau Kalimantan ditengah-tengah berkuasanya Pemerintahan Sipil NICA dan kekuatan bersenjatanya yang terkenal dengan KL dan KNIL waktu itu. La Maddukelleng, Arung Wajo, Sultan Paser Merupakan Datu Wajo yang dipilih secara demokratis, membebaskan Wajo dari jajahan kerajaan Bone dan juga merusak kapal-kapal Belanda di perairan Selat Makassar. Pongtiku (atau Ne'baso) Pong Tiku dilahirkan di Toraja, Indonesia pada 1846. Beliau meninggal dunia di Rantepao pada 10 Julai 1907. Tuanku Tambusai (Haji Muhammad Shalih ( http://utusanrasul.tblog.com/archive/2007/04/ <http://utusanrasul.tblog.com/archive/2007/04/> ) Merupakan pahlawan Minangkabau dalam perang Paderi, pada akhir perjuangannya beliau hijrah ke Negeri Sembilan, Malaysia dan mangkat di sana. Tahun 1990-an filem ttg perjuangannya sempat tayang di Indonesia.
Nani Wartabone (http://id.wikipedia.org/wiki/Nani_Wartabone) Nani Wartabone, (lahir 30 Januari <http://id.wikipedia.org/wiki/30_Januari> 1907 <http://id.wikipedia.org/wiki/1907> , meninggal 3 Januari <http://id.wikipedia.org/wiki/3_Januari> 1986 <http://id.wikipedia.org/wiki/1986> ), yang dianugerahi gelar "Pahlawan Nasional Indonesia <http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesia> " pada tahun 2003 <http://id.wikipedia.org/wiki/2003> , adalah putra Gorontalo <http://id.wikipedia.org/wiki/Gorontalo> dan tokoh perjuangan dari provinsi yang terletak di Sulawesi Utara itu. Perjuangannya dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo <http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jong_Gorontalo&action=edit> di Surabaya <http://id.wikipedia.org/wiki/Surabaya> pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia <http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesia> (PNI) Cabang Gorontalo. Tiga tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus <http://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustus> 1945 <http://id.wikipedia.org/wiki/1945> , ia bersama masyarakat setempat terlebih dulu memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo, yaitu pada tanggal 23 Januari <http://id.wikipedia.org/wiki/23_Januari> 1942 <http://id.wikipedia.org/wiki/1942> . Setelah tentara Sekutu <http://id.wikipedia.org/wiki/Sekutu> dikalahkan Jepang <http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang> pada Perang Asia-Pasifik <http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Asia-Pasifik&action=ed it> , Belanda <http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda> merencanakan pembumihangusan Gorontalo yang dimulai pada 28 Desember <http://id.wikipedia.org/wiki/28_Desember> 1941 <http://id.wikipedia.org/wiki/1941> dengan mulai membakar gudang-gudang kopra <http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kopra&action=edit> dan minyak <http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak> di Pabean dan Talumolo. Sultan Nuku Sultan Nuku adalah para pemimpin Tidore yang mengobarkan perang Tidore (1780-1805) yang yang gagah berani mampu mengalahkan penjajah Belanda di banyak medan pertempuran. Beliau akhirnya ditangkap dan dibunuh secara keji oelh Belanda Andi Jemma Andi Jemma dianugerahi Bintang Gerilya tertanggal 10 November 1958, Nomor 36.822 yang ditandatangani Presiden Soekarno. Pada masa periode kepemimpinan Andi Jemma sebagai Raja atau Datu Luwu terakhir, sekaligus menandai berakhirnya sistem pemerintahan Swatantra (Desentralisasi). Belasan tanda jasa kenegaraan Tingkat Nasional telah diberikan kepada Andi Jemma sebelum beliau wafat tanggal 23 Februari 1965 di Kota Makassar. Presiden Soekarno memerintahkan agar Datu Luwu dimakamkan secara Kenegaraan di 'Taman Makam Pahlawan' Panaikang Makassar, yang dipimpin langsung oleh Panglima Kodam Hasanuddin.Selanjutnya pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, secara otomatis Kerajaan Luwu berintegrasi masuk ke dalam Negara Republik Indonesia. Hal itu ditandai dengan adanya pernyataan Raja Luwu pada masa itu Andi Jemma yang antara lain menyatakan "Kerajaan Luwu adalah bagian dari Wilayah Kesatuan Republik Indonesia". -- rusle' -- http://noertika.wordpress.com <http://noertika.wordpress.com/>