TemanG-temanG, memang ini diskusi yang pas dan mantaf. semoga berguna untuk kita semua, apalagi kalo ada yang mo simpulkan ki diskusi ta dalam sebuah artikel di blog :) jan mi saya kodong, ka saya ancur skali nulisna ;;)
Saya sendiri belum pernah melihat rencana tata kota makassar, katanya kalo mo liat masyarakat bebas melihatnya. ( ada yg sdh pernah coba sendiri? hehehe). Tapi seingat saya, Jl. Andi Pangerang Pettarani direncanakan untuk menjadi kawasan perkantoran pemerintah, bisa dilihat dengan banyaknya gedung perkantoran pemerintah disitu. Tapi kita liat sendiri sekarang. Tamalanrea? ah, justru sekarang banyak sekali mall disini... Intinya, kepercayaan terhadap pemerintah kota ini sulit diberikan karena apa yang mereka lakukan sebelumnya sudah menunjukkan tidak adanya konsistensi terhadap apa yang mereka sendiri rencanakan. Mengenai "something smelly" dari revitalisasi ini, saya kira salah seorang sudah posting bagaimana pengalaman seorang investor hanya untuk mendapatkan ijin membangun. Ini bukan tuduhan, tapi kebetulannya terlalu bagus. If to good to be true, is to good to be true. Buat John Cendra cs ku di Makassar :) Dulu sisi Utara karebosi adalah sisi yang sangat rindang dengan trotoar besar dan jalan becak. Saya (dan saya yakin mereka yang sering melewati sisi ini) sangat menikmati sisi utara karebosi ini. Sekian tahun yang lalu, sisi utara ini dimakan oleh pelebaran jalan. Etika-nya, karena trotoar sudah dijadikan jalan, maka sewajarnya dibangun trotoar baru (toh masih ada got lebar yg atasnya bisa ditutup dan dimanfaatkan). Tapi, kita liat sendiri toh, bukannya dibangunkan trotoar, malah hak publik ini dihilangkan sama sekali. Itu yang sa maksud ces. Kalo sekililing kota makassar memang sa perhatikan jarang sekali ada trotoar yang manusiawi. Namun itu juga berarti apa yang sudah bagus harus kita pertahankan. 1 pohon rindang yang tumbang, bukan jadi alasan untuk memotong semua pohon di sisi jalan, tapi menjadi peringatan buat kita agar merawat pohon-pohon yang tersisa. Soal naek sepeda, memang tong ndak bisa maki naik sepeda seperti dulu bukan karena mahal mi sepeda. Tapi naik sepeda sudah tidak nyaman. Panas, resiko disambar kendaraan lain (karena ndak punya jalan sendiri). Pada tanggal 26/10/07, Ipul degasz <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Cessā¦tojeng ka, senang sekalika sama diskusita' tentang Karebosi dan tata > kota Makassar..sangat mencerahkan.. > > > > Ada ndak dari kita2 yang tau ttg RTRW-nya Makassar ?, ato setidak2nya ttg > tata ruang dan master plan-nya...kalo sy pikir sih banyak sekali hal2 yg > dilanggar sendiri sm pemkot (salahmi seng pemkot, sorry kot..hehehe), jadi > sama kayak lagu, kau yg berjanji kau yang mengakhiri..ingat ki toh, > Tamalanrea dulu ditetapkan sebagai kawasan Pendidikan, kenapa sekarang ada > Mall berskala besar di sana padeng ?, trus parahnya lagi itu Mall mengambil > daerah resapan air karena letaknya yg persis ada di samping sungai..lagipula > kayaknya memang sudah jadi tradisi di Indonesia, ganti pemimpin, ganti > kebijakan, akhirnya ndak ada kontiunitas antara satu kebijakan dengan > kebijakan yang lain, bahkan kadang2 jadi kayak tambal sulam begitu.. > > > > Soal investor, dulu sy dan teman2 pernah berhasil mengundang investor untuk > menanamkan modal membangun sebuah pusat perdagangan beras (kayak pasar beras > di Cipinang) di daerah jl.Sutami. gbr sudah oke, RAB sudah oke, tapi kemudian > terganjal di ijin. Belum apa2, walikota minta 50jt, anggota DPR komisi, > komisi brapa di ?, lupaka..juga minta jatah. Orang2 di pemkot juga minta > jatah..nassami investor jadi malas iyya, belum apa2 sudah ratusan jutami > habis, padahal ijinnya masih berbelit2. sy kira ini gambaran umum ttg iklim > investasi di negeri kita. Tidak ada perlindungan hukum untuk para investor, > tojengmi de bilang dg.Marowa. > > > > soal bangunan tua, lebih tepatnya sebenarnya kawasan tua, bukan cuma > satu-satu bangunan. Harusnya Pemkot bikin semacam Perda tentang suatu kawasan > yang dianggap bersejarah (kalo di Makassar mgkn di sekitaran Pecinan, Somba > Opu, dan Nusantara), aturannya bangunan2 tua boleh diubah fungsi tapi tampak > depannya harus tetap dipertahankan. Coba kita jalan2 ke kawasan yg namanya > [ji] Pecinan, berapa banyak sih peninggalan2 di sana yg membuat kita betul2 > merasa kalo itu adalah kawasan Pecinan..?, paling tinggal satu-dua mami > toh..?, yg banyak malah ruko2 baru yang bentuknya ndak jelas. > > > > Ahh..kita memang ini bisa2nya menyalahkan orang di..?, tapi mo mi diapa cess, > ini mi tanda cinta ta' sama Makassar....walaupun mungkin ndak ada pengaruhnya > ke tata ruang dan tingkat kenyamanan huni kota kita, tapi setidak2nya dengan > kita diskusi dan mengeluarkan uneg2 kayak begini menandakan kalo kita memang > care sama Makassar... > > > > Satu lagi, Karebosi sudah mulai mi dikerja...ndak bisa maki bikin apa2 untuk > mencegahnya...yang sekarang bisa kita lakukan hanya berpositif thinking dan > berdoa semoga memang Karebosi jadi lebih bagus, lebih cantik dan lebih > "manusiawi" nanti kalo sudah jadi...dan, semoga ndak ada blunder2 besar > lainnya yg diperbuat Pemkot kita nantinya..... > > -- Salam, ID http://tayuang.blogspot.com http://irwinday.wordpress.com Komunitas Blogger Makassar http://www.angingmammiri.org/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/blogger_makassar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/blogger_makassar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/