Saya selalu tertarik dengan kisah duo Soekarna-Hatta betul bahwa mereka berdua adalah satu koin dengan 2 wajah. beda ideologi tapi saling melengkapi.
Soekarno beranggapan kalau yang paling utama adalah penggalangan massa, sedang Hatta beranggapan kalau yang paling utama adalah kaderisasi. ideologi mereka makin berseberangan selepas kemerdekaan Indonesia. Hatta melihat Soekarno sudah mulai menjadi seorang tiran, langkah yang membuat Hatta pelan-pelang minggir dari jalur kekuasaan dan mengundurkan diri sebagai wakil presiden. meski begitu Hatta tak berenti mengkritik sahabatnya itu. awalnya melalui surat terbuka di surat kabar. namun langkah Hatta ini membuat beberapa surat kabar kemudian dibreidel. sadar kalau caranya menyusahkan orang lain, Hatta kemudian memilih untuk mengkritik Soekarno secara langsung lewat surat pribadi. Soekarno jelas menyimpan segan pada Hatta. tak sekalipun dia emosional menanggapi kritikan Hatta, bahkan berulangkali menyapa dengan halus dan meminta waktu untuk bertemu berdua. pribadi Hatta dan Soekarno memang berbeda. Soekarno yang nyaris berjuang sendirian di tanah air tanpa lawan atau teman yang seimbang dari segi kemampuan intelektual kemudian tumbuh menjadi orang yang nyaris tak bisa dibantah. berbeda dengan Hatta yang pernah lama di Belanda, bergaul dan berjuang bersama orang-orang yang punya tingkat intelektual sederajat membuat Hatta berpikiran terbuka dan siap berdiskusi dengan siapa saja. ini garis besar yang membedakan kedua orang ini. tapi, meski berseberangan dari segi ideologi politik tapi Hatta dan Soekarno tetap dekat secara pribadi. hal yang sulit kita temui pada politikus kita di masa sekarang. saat Guntur menikah, Soekarno sudah "dipenjara" rejim Soeharto. Guntur bingung mau minta tolong sama siapa untuk jadi wali nikahnya. Soekarno menyarankan Guntur minta ke Hatta, awalnya Guntur tidak yakin mengingat Hatta adalah lawan politik bapaknya, tapi ternyata tanpa berpikir panjang Hatta mengiyakan permintaan Guntur. beberapa hari menjelang kematian Soekarno, Hatta sudah dapat feeling kalau sahabatnya itu tidak akan bertahan lama lagi. dia minta ijin ke Soeharto untuk menemui Soekarno, dan diijinkan. saat bertamu ke kamar Soekarno, Hatta mendapati sahabatnya itu betul-betul dalam kondisi memprihatinkan. Hatta menyapa Soekarno dengan sapaan " No' " dan Soekarno sungguh gembira mendapati Hatta membesuknya. selanjutnya mereka hanya berpegangan tangan tanpa berkata apa-apa. menurut Mutia Hatta yang menemani bapaknya membesuk Soekarno, kedua orang itu selama hampir 1 jam hanya berpegangan tangan dengan mata yang basah. seakan-akan mereka mengenang kembali masa jatuh bangunnya mendirikan negeri ini. dua hari kemudian Soekarno berpulang... Hhh..kisah dua orang founding father negeri kita yang memang layak kita kenang. sayangnya pemerintahan orde baru mengecilkan peran mereka (utamanya Hatta) dengan sekedar diberi laber Proklamator. padahal sumbangsih mereka sungguh besar..teramat besar malah.. ituji dari saya.. ****pfuihhhh..lumayan, dalam 1 hari 2 kali nulis imel panjang2...lagi mood nulis soalnya, hahaha..* -- ----- "Keep on Bloggin' in a free world..!!!" read the contents of my brain at : http://daenggassing.com/