Pufff déjà vu...... pernah baca dimana yaaa.... >:D Sdr. Ka Te yang tersayang :P mengutip tulisan Sdr sendiri: "Asimilisai tidak bermasalah sejauh dilakukan secara ALAMI, dan tanpa PAKSAAN."
Fine, jadi kita sepakat ya, Asimilasinya sendiri bukan masalah, yang jadi masalah adalah PAKSAAN. (g copy paste sampe ke salah hurupnya itu.. heheh)Bahwa Asimilasi yang tidak masalah itu begitu diambil-alih menjadi kebijaksanaan pemerintah, efeknya negatif. Dan pertanyaan anda: "Siapa dibalik keputusan pemerintah ttg pelarangan budaya dan kepercayaan tradisional etnis Tionghoa?" Jawab: Tentunya orang-orang yang punya "kepentingan politik" dan "diuntungkan" dengan adanya pelarangan itu. Apakah cuma Sindhunata seorang? Sementara katanyaaaaaa (sebab gue ngga kenal jadi ngga denger sendiri) tahun-tahun belakangan dia menyesali kesalahannya yang membuat posisi etnis tionghua jadi malah tergencet dan bukannya terbebas dari kecurigaan masa itu (kali maksudnya kecurigaan bahwa mentang mentang tionghua- trus disangkutin sama RRC dan komunisme dan loyalitasnya diragukan). Bener enggaknya, tanya ama yang kenal deket aja deh gih. Ini juga gue masih belajar-belajar soal sejarahnya nih. Sapa punya referensi buku bagus? Infonya donk. -----Original Message----- From: karang_terjal [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 26, 2005 1:29 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengantar Kepergian Almarhum Mayor Laut K Sindhunata Sdr. Ullysee yang tercinta, <uhuy! Skip> K.Sindhunatha mengakui secara gamblang bahwa ia yang mengusulkan kepada Presiden Soeharto agar seluruh tradisi,adat-istiadat, kepercayaan dan agama etnis Tionghoa dilarang di bumi Indonesia Ia menambahkan bahwa Presiden Soeharto masih cukup baik karena masih mengijinkan etnis Tionghoa merayakannya di lingkungan keluarga dan di dalam ruangan tertutup (indoor). Padahal usul yang diajukannya, melarang secara total. Dengan dikeluarkannya Inpres N0.14/1967 seluruh perayaan tradisi dan keagamaan etnis Tionghoa termasuk Tahun Baru Imlek, Capgomeh, Pehcun dan sebagainya dilarang dirayakan secara terbuka. Demikian juga tarian-tarian barongsay (tari singa) dan liang- liong (tari naga) dilarang dipertunjukkan di muka umum. Ironisnya, Sindhunata sempat berobat ke RRC sebelum meninggal, negara yang budayanya tersebut dibenci dan diharamkan oleh dia di bumi Nusantara. ---------cut----------- ---->PResiden Soeharto masih cukup baik, tidak melarang secara TOTAL spt usul Sindhunata. _______________________________ Saya tambahkan tulisan di bawah ini: (lengkapnya silahkan baca di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/14220 ttg "Kegagalan Doktrin Asimilasi") Pemasungan terhadap etnis Tionghoa kemudian dilanjutkan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri N0. 4555.2-360 tahun 1968 tentang Penataan Klenteng dan Surat Edaran Menteri Penerangan N0.02/SE/Ditjen/PPG/K/1988 tentang Larangan Penerbitan dan Pencetakan Tulisan/Iklan beraksara dan berbahasa Cina, ditambah dengan Peraturan Daerah Tingkat I DKI Jakarta N0.K-I/OS-12 tentang keharusan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa di daerah DKI Jakarta melapor dan mengisi formulir K-1. Demikian juga setiap warga negara Indonesia keturunan Tionghoa dan anak-anaknya melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia SKB 01- UM.09.30,N0 42 wajib memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia atau SBKRI. Kemudian selaras dengan perkembangan situasi di dalam negeri, pada Juni 1969,SCUT dibubarkan dan fungsinya diambil alih BAKIN yang kemudian melalui Keputusan KABAKIN N0.Kpts-031 Tahun 1973 membentuk Badan Koordinasi Masalah Cina (BKMC) yang tugas utamanya mengawasi seluruh gerak-gerik dan kegiatan etnis Tionghoa di Indonesia, sedangkan BKUT dialihkan ke Departemen Dalam Negeri. Melalui Keputusan KABAKIN N0-Kpts-032 tahun 1973 ditentukan struktur organisasi, prosedur dan tata cara kerja BKMC. ___________________________ > ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan > mengharamkan budaya Cina? Pertanyaan anda sebenarnya sudah terjawab dipostingan yang lalu, sayang sekali anda menghilangkan bagian tulisan tsb. Asimilisai tidak bermasalah sejauh dilakukan secara ALAMI, dan tanpa PAKSAAN. Bila dituangkan dalam bentuk sejumlah Perintah dan Instruksi berkekuatan hukum yang bersifat memaksa etnis Tionghoa untuk menaatinya, dan akan dijebloskan ke dalam sel bila tdk menaatinya, maka itu adalah tidak benar dan sudah melanggar HAM, bahkan UUD'45 pasal 29 ttg kerukunan beragama. Siapa dibalik keputusan pemerintah ttg pelarangan budaya dan kepercayaan tradisional etnis Tionghoa? Apa sepak terjang mereka dan lembaga yang menaungi mereka untuk menyuskeskan ide asimilasi mereka supaya bisa dikenang sebagai pahlawan nasional? Keputusan apa saja yang telah dihasilkan oleh lembaga dibawah pimpinan mereka yg berhasil memasung budaya tionghoa selama 32 tahun? Silahkan anda pelajari itu semua baru mengambil kesimpulan bahwa aku ini menghujat. Sebagai tambahan, saya ingat waktu kecil saat belajar bahasa mandarin, semua jendela dan pintu ditutup rapat, takut ketahuan dan akhirnya kelasnya dibubarkan setelah Guru nya mengatakan bahwa ada satu tempat kursus yang digerebek dan pengajarnya ditangkap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dewi O'Barnas <skip> > ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Tidak perlu memuji, tapi jangan pula menghujat. > Jangan pula terburu-buru > ambil kesimpulan kalau BUKAN hitam > maka PASTI putih. > Sindhunata mencetuskan asimilasi- apa berarti dia membenci dan > mengharamkan budaya Cina? > Harry Tjan Silalahi mendukung Asimilasi - apa berarti anti budaya > tionghua? > Biar bagaimanapun kita bukan cacing di perut orang, > isi hati orang manalah kita tahu. > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/