Pertanyaan Bung Chan CT untuk menghilangkan noda kotor pada istilah pribumi itu membuat saya kepingin nimbrung nih.
Saya setuju sama Bung Asahan. Bahwa istilah itu sendiri yang arti harfiahnya tidak berkonotasi jelek, tidak perlu dihilangkan. Terlalu banyak buang tenaga untuk menghilangkan suatu istilah. Lebih gampang mengubah 'kesan' yang tersampaikan. Bahwa sebelumnya istilah itu digunakan untuk kepentingan politik / dipolitisir untuk memisahkan atau membedakan "kita/kami" dari "mereka" sepertinya bisa dilawan lagi dengan cara politisir KONTRADIKTIF (heheheh ini istilah beken dari perguruan sebelah) Usul 'gila' saya adalah : tionghua lawan dengan cara politisir lagi, jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang bilang "kamu non-pri yah?" langsung aja jawab, "saya pribumi koq" dengan demikian label jelek pri- dan non-pri akan luntur sendiri. Dengan demikian tionghua sendiri yang mendobrak pengkotak-kotakkan itu. Jangan mau dikotak-kotakin lagi. (maap, saya bilang usul gila, abisnya waktu saya cetuskan diantara teman dan kerabat, mereka komentarnya "gila luh" sambil ketawa-ketiwi dan diskusi berhenti) catatan: pengertian pribumi menurut KBBI = penghuni asli, berasal dari tempat yang bersangkutan. {Dan tio-in berasal dari Indonesia, jadi berhak untuk menyandang sebutan pribumi juga toh?} Tapi kalau buka KBBI mencari pengertian asli...... kyaaaaa! Hehehehe. -----Original Message----- From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 16, 2005 3:22 PM To: HKSIS-Group; budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi? Bung Asahan yang budiman, Penegasan bung untuk mempertahankan penggunaan istilah "Pribumi" cukup menarik, kita harus membuang segala pengertian kotor yang telah menodai istilah "Pribumi" itu. Kata bung: "Kita bersihkan kata <pribumi> dari semua noda dan kotoran yang diberikan oleh penguasa dan diktator bangsa di masa lalu. Semua kita adalah pribumi-pribumi dari segala macam ras dan suku, sama derajat dan semua kita adalah bangsa Indonesia yang mencintai keadilan dan melawan semua bentuk diskriminasi politik, ekonomi, kebudayaan maupun ras." Setuju! Saya juga sangat setuju dengan pengertian bung itu. Tapi, pernahkah bung pikirkan bagaimana cara menghilangkan noda dan begitu kotornya, jahatnya pengertian yang selama ini melekat keras pada istilah "Pribumi" itu? Bukankah salah satu cara yang dekat, adalah menghentikan penggunaan istilah "Pribumi" dan "Non-Pribumi" itu, yang jelas selama ini digunakan untuk mengkotak-kotak warga negara Indonesia ini menjadi, "Pribumi" dan "Non-Pribumi" untuk sekelompok yang etnis Tionghoa. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/