Bung Asahan yang saya hormati, Ah... pepatah, "padi semakin tua/berisi maka semakin merunduk" pantas saya sandangkan kepada anda, senang rasanya dapat mengenal anda yang berpandangan luas dan semoga saya dapat belajar banyak dari anda. terima kasih,
Andri --- BISAI <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bung Andri Yang bijaksana, > Komentar bung selalu singkat tapi padat. Saya > belajar dari bung. Semua kita > sesungguhnya masih belajar, tapi ada yang lebih > cepat majunya dan ada yang > kurang cepat. Saya termasuk yang kurang cepat itu. > Tapi sungguh-sungguh saya > juga ingin belajar dari siapapun. Tapi disamping > belajar kita juga berusaha > berbuat sungguh-sungguh. < Pribumi> , <Non Pribumi>, > <Asli> , <Bukan asli> > <Pendatang> , < Peranakan> , <Totok> <CINA>, dsb, > dsb-nya, CUMALAH sebuah > kata atau nama. Dan apalah artinya sebuah nama. Tapi > kita memang akan > bersungguh-sungguh bila sebuah kata atau nama > ditunggangi atau dimanipulasi > seseorang atau penguasa, atau rezim atau siapa saja, > untuk mengambil > keuntungan tertentu dan merugikan orang banyak, > apalagi merugikan seluruh > rakyat. Tapi seperti juga pemikiran bung, kalau kata > yang telah menjadi > coreng moreng itu lalu rame-rame kita sikat dari > muka bumi, dari kamus, > disapu bersih, tapi bukan dibersihkan nodanya untuk > kita miliki kembali > sebagai kekayaan kita sendiri, perbuatan yang > demikian bukanlah perbuataan > yang produktif bahkan anti produktif. Secara > berkelakar, bila umpamanya bung > ditanya seseorang apakah pribumi atau non pribumi, > lalu bung jawab: "Saya > pribumi!". Lalu bung sendiri, umpamanya merasa lucu > karena mata yang sipit, > kulit yang lebih putih dari pribumi dsb,dsb. Juga > yang menanyai yang tampak > pribumi asli atau pribumi totok, juga berpikir > seperti bung. Apakah ini > lucu?. Ya, memang itu lucu. Tapi juga di sana > terkandung satu keseriusan. > Bung telah berani menggunakan hak bung, merasa > pribumi dan memang pribumi. > Soal yang bung anggap halangan karena mata sipit dan > semua ciri-ciri husus > yang bersifat biologis lainnya itu, kita anggap > sebagai pergurauan yang > membuat kita gembira, sebuah humor yang sehat. Saya > menyaksikan sendiri > meskipun hanya dalam sebuah film dokumenter, film > ilmiah, bahwa DNA seorang > warga Kirgistan yang ciri biologisnya sangat Cina, > tapi ternyata dia masih > mermiliki DNA nenek moyang asal muasal manusia, > yanga sama dengan DNA-nya > nenek moyang kita yang dari benua Afrika (ketika itu > tentu saja belum ada > yang namanya bangsa Afrika, cuma nama geografis > saja) yang puluhan ribu > tahun lalu. Dalam film itu juga tampak lucu, seorang > yang berwajah Cina tapi > punya DNA Afrika dan berkebangsaan Kirgistan. Dia > tertawa, sang > doktor(penyelidik) juga tertawa bahkan saya sendiri > sebagai penonton TV itu > turut tertawa. Tapi yang terserius adalah bahwa > telah terbuktikan secara > ilmiah yang tidak mungkin dibantah lagi bahwa kita > umat manusia ini berasal > dari nenek moyang yang sama. Semua kita dari Afrika. > Tapi manusia telah > terlanjur mengkotak-kotakkan dirinya menjadi > puak-puak, suku-suku dan lalu > bangsa-bangsa. Itu juga suatu yang wajar saja dalam > perkembangan sejarah > kehidupan manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk > dinamis. Tapi yang tidak > wajar adalah, ketika sekelompok manusia merasa > dirinya lebih tinggi, lebih > berhak dari kelompok atau bangsa yang lain dengan > dirinya. Ketidak wajaran > inilah yang kita lawan sepanjang masa. Tapi bagaima > cara melawannya?. Tentu > saja dengan bermacam cara yang sesuai dan juga > mestinya efektif agar > mendapatkan hasil yang kita inginkan. Di sinilah > pentingnya kita saling > bertukar pikiran dan saling belajar dan bukan hanya > menuruti instruksi, > perintah, apalagi pemaksaan mutlak dari para > diktator bangsa yang bila perlu > kita lawan, harus kita lawan dengan berbagai cara. > Salam sebangsa dan setanah air. > asahan aidit > > > ----- Original Message ----- > From: "andri halim" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> > Sent: Saturday, September 17, 2005 5:31 AM > Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Mengapa harus > mengharamkah istilah > Pribumi dan Non Pribumi? > > > > Salam hangatku utk Bung Asahan, > > > > Apa yang salah dengan kata "Pribumi" dan "Non > > pribumi", jawabanku adalah tidak ada yang salah > dengan > > kata-kata tersebut, tetapi kata-kata tersebut > dilihat > > oleh sebagian orang seolah-olah sangat bersalah > hanya > > karena digunakan sebagai senjata oleh ORBA. > > > > Andaikata benar kalau kata "pribumi dan > non-pribumi" > > sangat begitu bersalah terhadap terjadinya > > diskriminasi, dan kata-kata tersebut harus > > dihapuskan(tidak boleh disebut2 lagi) maka yang > > terjadi hanyalah mengurangi perbendaharaan kata > saja, > > dan dilain pihak hanya membiarkan > > diskriminasi(permasalahan utama) terus berjalan. > > > > Inti, Apa yang Anda pikirkan menurutku benar > adanya, > > buat apa mengharamkan istilah "Pribumi dan > > Non-pribumi", karena itu hanya sebagai "alat" > ORBA, > > yang seharusnya dipikirkan dan didiskusikan adalah > > bagaimana cara menghilangkan "diskriminasi" yang > > terjadi bukan mempermasalahkan kata "Pribumi dan > > Non-pribumi", mungkin yang dipikirkan oleh > sebagian > > orang adalah "kalo kata tersebut diharamkan maka > etnis > > China bisa diterima oleh masyarakat asli > > Indonesia(pribumi), heheheheheheee, kalo segampang > itu > > seharusnya Indonesia tidak lagi terjadi > diskriminasi > > donk, karena Habibie sendiri telah melarang > penggunaan > > kata tersebut pada saat dilantik menjadi presiden > > tetapi hasilnya = nihil. > > > > Salam persahabatan, > > > > > > Andri > > > > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/