Mungkin cara saya berpikir agak kontroversial tetapi sebaiknya kalian pertimbangkan sebelum mengutuk sesuatu yg kalian tidak mengerti secara mendalam.
 
China - mainland kemajuannya belum sedemikian tingginya dimana para penduduk sudah dapat memilih secara analitisch kebaikan atau keburukan sesuatu aliran social massa.  Falunkung, gereja/agama fundamental [underground church], dan gerakan fanatiek termasuk gerakan TienAnMen type - banyak sekali didunia dan dgn mudah dpt meracunkan pikiran penduduk China.  Menggerakan massa diChina dgn level pendidikan dari massa yg sekarang mudah sekali dipergunakan untuk gerakan subversib. "Revolusi" red guard dan TienAnMen masih belum lama. Gerakan islam terror sudah ada diseluruh dunia dan bisa di-import. etc.
 
China sendiri menurut kabaran yg saya dengar sekarang ini, masih banyak bandit2 model Mafia berkeliaran mencari mangsa2 mereka,  Korupsi masih berkobar hebat. dan belum dapat dikontrol.  Tibet meskipun Dalai Lama tidak ingin kemerdekaan bisa meledak, Islam diSinkiang pun semacem bon kecil. Persoalan Taiwan belum beres dan No Korea masih merupakan ancaman bagi China.
Sekarang kalian yg berada diluar negeri dan yg baru mengerti 5-10% apa artinya demokrasi berteriak2 kekejaman diChina!  Apakah kalian yg bertanggung jawab utk kemajuan negara? Apakah kalian sanggup memberikan pertanggungan agar investment2 yg sekarang mengalir kedalam negara China tiba2 dirusak oleh ketidak stabilan negara. Apakah kalian sanggup memeberikan garansi penduduk asing atau penduduk chine in general tidak hidup in fear kembali. Siapa yg dpt memberikan garansi bahwa gerakan gereja2 fanatiek tidak tiba2 jadi revolusi yg menterror massa. Gerakan2 ini semua budgetnya sangat kuat.  Silahkan kalian mengabil pol dari penduduk China = pasti diatas 2/3 setuju dgn keputusan pemerintah.
 
Taiwan dan Singapore diperintah dengan kekerasan sampai penduduk mereka mengerti apakah artinya demokrasi. Hanya baru jaman Pres. Chan yg sekarang Taiwan mengenal demokrasi. Sebelumnya demi kemajuan dan pembangunan negara semua gerakan subversin ditekan. Demokrasi harus didapat melalui pengalaman dan bukan melalui introduksi dari luar.
 
Aliran2 yg fundamental atau fanatiek dari macem2 gereja bekerja dgn mengobarkan emosie massa dan bukan disebabkan oleh keinsjafan massa,   Lamunan2 yg diberikan oleh gereja fanatiek atau fundamental didunia merupakan surga bagi penduduk China yg belum mengerti atau belum dapat menganalisa kebenaran. Lamunan2 yg diberikan Falunkung,   underground church dan islam wahabi tidak masuk akal untuk yg berpendidikan tetapi merupakan harapan besar bagi penduduk yg masih under developed atau under educated.
Secara kasarnya massa diChina sekarang baru dikasih belajar berdiri - dan belum bisa berjalan yg baik - diberikan perintah berlari --- akibatnya bisa sakit atau luka parah.
 
Apakah kalian yg menulis telah membaca buku2 lamunan dari falunkung atau Intelligent design dari gereja fundamental atau lamunan surga islam wahabi atau aliran2 lain yg basisnya sama gobloknya. Apakah kalian ingin mendidik anak2 kalian menurut aliran ini ?
 
Sekali lagi demokrasi harus didapatkan melalui pengalaman dan tidak melalui introduksi dari non local massa.  Yg berada diluar China tidak berhak memberikan kritik, sebab tidak mengerti keadaan negara.
 
Mrs Chiang [Soong MayLing] pernah diundang oleh Mrs Eleonor Roosevelt untuk menghadiri demonstrasi massa diWashington DC. Mrs Roosevelt  ranya Mrs CHiang bagaimana dgn China.  Mrs Chiang hanya kasih suggestion dgn tangannya memotong leher. 
China sekarang yg baru 10 tahun terbuka apakah sudah berubah dgn keadaan jaman Mrs Chiang???

 

Andreas

 

 



Hai Jin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Komentar: Dimana Hu Jintao Dihadapkan dengan Falun Gong?

By Gong Ping, The Epoch Times



(Erabaru.or.id) Sudah hampir tiga tahun sejak Hu Jintao memegang
kekuasaan di China dan lebih dari satu tahun sejak dia memegang
kendali militer China. Walaupun harapan sangat tinggi ketika pertama
dia mulai bekerja, prestasinya sampai saat ini telah mengecewakan.
Hal yang paling menonjol adalah sementara Hu telah mengklaim bahwa
“rakyat adalah yang utama” dan “masyarakat yang harmonis”,
penganiayaan pada praktisi Falun Gong yang tak berdosa belum
menunjukkan tanda-tanda berhenti.

Informasi dari China, khususnya yang berhubungan dengan Falun Gong,
dengan sangat ketat telah dikontrol oleh Partai Komunis Tiongkok.
Menurut catatan statistik yang belum lengkap, setidaknya 1.500
praktisi Falun Gong telah diketahui meninggal akibat penganiayaan
sejak Hu memerintah di tahun 2002. Sekitar 600 kematian telah
didokumentasikan sejak dia memegang kontrol militer pada September
2004.

Beberapa hari belakangan, penahanan praktisi Falun Gong di Beijing dan
di lebih dari 10 kota di Provinsi Heilongjiang, Liaoning, dan
Guangdong telah dilaporkan. Ini adalah penangkapan masal terbesar
praktisi Falun Gong sejak Mei, yang merupakan penangkapan dalam
jumlah terbesar sejak 1999. Sementara itu praktisi di Taiwan, Hong
Kong, Amerika Serikat, Italia, dan Kanada telah menerima pelecehan
dan propaganda melalui telepon, ini merupakan pengulangan pelecehan
dari kampanye Partai Komunis Tiongkok di awal tahun ini yang telah
mempengaruhi praktisi di 20 negara.

Praktisi Falun Gong sebagai suatu kesatuan tidak pernah mengkritik Hu
Jintao. Selama beberapa tahun masa kekuasaannya, hanya beberapa
praktisi yang telah melakukan kritik terhadapnya. Falun Gong selalu
menjatuhkan kesalahan untuk penganiayaan terhadap Jiang Zemin, kepala
negara yang terdahulu dan pada Partai Komunis Tiongkok yang telah
disalahgunakannya.

Pada kunjungan Hu ke Amerika Serikat bulan lalu, praktisi Falun Gong
memberikan pesan sebagai berikut: “Bawa Jiang Zemin, Luo Gan, Liu
Jing, dan Zhou Yongkang ke pengadilan,” “Bawa ke pengadilan polisi
jahat dan orang jahat lainnya yang telah menganiaya Falun Gong,” dan
“Hu Jintao, waktu yang diberikan Dewa dan rakyat sudah hampir habis.”
Sebaliknya ketika Jiang Zemin berkunjung, para praktisi melakukan
tuntutan padanya dan mempublikasikan gerakan “Bawa Jiang ke
pangadilan.” Praktisi Falun Gong telah membedakan tuntutannya pada
pejabat sesuai dengan tingkat tanggung jawab mereka pada
penganiayaan.

Para praktisi dan para pendukungnya masih berharap bahwa Hu dapat
segera sadar. Sebagai pejabat tertinggi dan pembuat peraturan di
China, Hu memiliki tanggung jawab pada penganiayaan, apakah hendak
menghentikan atau melanjutkannya. Namun para praktisi mengerti
posisinya yang sulit, sehingga mereka bersedia memberi waktu
kepadanya untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Hu Jintao belum pernah melakukan tindakan ketidakadilan secara
langsung pada para praktisi Falun Gong. Sebelum 1999, Hu telah
membaca buku utama Falun Gong dan memiliki beberapa kenalan yang
telah berlatih Falun Gong. Ketika Jiang Zemin memutuskan untuk
memulai penganiayaan, Hu tidak menyetujuinya. Sekarang ketika Jiang
telah turun, Hu tentu tidak ingin membawa beban Jiang. Hu tidak
mungkin ingin penganiayaan diteruskan dan menjadi beban yang semakin
besar dan memalukan untuknya.

Beberapa sumber mengatakan bahwa kejadian belakangan ini dimulai oleh
sisa-sisa pengaruh Jiang pada pemerintahan, sebutlah, Luo Gan and
Zeng Qinghong, yang menggunakan kekuasaannya pada sistem pertahanan
dan keadilan untuk menciptakan penangkapan skala besar praktisi Falun
Gong. Tujuan mereka tampaknya untuk meningkatkan penganiayaan dan
membuat segalanya menjadi lebih sulit untuk Hu.

Tindakan Luo dan Zeng menunjukan bagaimana Jiang menggunakan
kekuatannya untuk menjebak Hu. Sebelum peralihan kekuasaan, Jiang
membiarkan dua bawahannya, Luo dan Zeng, bergabung ke komite
kehormatan Politbiro dan memberikan mereka kekuasan yang sangat besar
dalam sistem biro pertahanan dan keadilan. Mereka adalah tangan kanan
Jiang, perencana di belakang panggung dan pembantu di lapangan untuk
penganiayaan Falun Gong. Walaupun Jiang dipaksa untuk menyerahkan
kekuasaan, Luo dan Zeng adalah pembantunya dan masih memiliki
kekuasaan untuk melanjutkan penganiayaan. Pada permukaan, Zeng tampak
bekerja sama dengan Hu, sementara di belakang, dia melakukan apa saja
yang menurutnya cocok, mencoreng nama baik Hu, membuat keonaran dan
mencari kekuasaan untuk dirinya sendiri.

Melanjutkan penganiayaan Falun Gong, baik dipandang dari sisi politik,
ekonomi maupun sosial, akan menjadi beban yang sangat berat untuk Hu.
Bila Hu tidak mampu menolak atau menghentikan tindakan salah dari Luo
dan Zeng, dia akan menerima tanggung jawab utama untuk penganiayaan,
yang merupakan tujuan Jiang dan yang merupakan alasan bawahannya
mencoba untuk memanipulasi Hu.

Walaupun Hu Jintao sebelumnya dibawah bayang-bayang Jiang dan memiliki
kekuatan terbatas untuk melawan, dia telah berada di baris depan saat
ini selama lebih dari setahun dan harus mendapatkan keberanian untuk
menentukan arahnya sendiri. Hu tidak memiliki banyak jalan untuk
membuat perubahan, namun, masalah Falun Gong memberikan kesempatan
yang besar. Bila Hu ingin keluar dari posisinya yang sulit ini, dia
harus membuat garis tegas antara dia dan Jiang, Luo dan Zeng dan dia
harus segera menghentikan penganiayaan Falun Gong. Bila tidak,
kelemahannya dan keragu-raguannya untuk melakukan hal yang baik hanya
akan membuatnya jatuh lebih dalam ke liang kubur yang digali untuknya
oleh rencana politik Jiang.

http://www.theepochtimes.com/news/5-10-17/33392.html







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke