Sebagai orang asal Jateng yang sering mendengar “owe” dipakai dengan kadar sopan santun tinggi, saya mendukung pendapat Bro Yan, hanya saja “owe” memang jarang dipakai lagi di kalangan muda. Non-pri yang ikut-ikut ber”owe-owean” tidak perlu diprasangkai bahwa dia mengejek kita, apalagi di tayangan lelucon teve, yang bila sering bernada mengejek, pelawaknya bisa-bisa “mati pasar” dalam waktu tidak berapa lama. J

 

Andy

 


From: Yan Widjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, November 20, 2005 3:20 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] "owe" itu sopan sekali!

 

Pendapatku beda,

 

Owe adalah sebutan merendah dan sangat sopan untuk diri sendiri oleh lelaki Tionghoa bila berbicara dengan sesama orang Tionghoa yang lebih tua (misal orang tua, engkong-emak, empek-encim, engkoh-enci, calon mertua) atau untuk orang yang sangat dihormati (misal bos, direktur, atau pimpinan), bukan untuk orang yang sederajat (misal kawan seusia, sepantaran).

Sampai hari ini, sebutan owe masih lazim didengar, khususnya di kalangan Tionghoa Jawa Tengah.

Asal-usulnya diduga berasal dari kata "Wo" yang memang berarti Aku, diperkirakan sejak tahun 1900-an sudah digunakan oleh kalangan Tionghoa, terlihat dari buku-buku bacaan, novel, majalah dan koran terbitan era tersebut.

 

Tapi khusus mengenai tayangan di teve, memang itu untuk guyonan/dagelan belaka, menjadi trademark pelawak asal Bandung anggota De Kabayan yang aslinya berdarah Sunda (saya pribadi mengenalnya),  almarhum Suryana Fatah (pemeran Babah Ho Liang), sekarang dilanujutkan oleh putranya.

Tentu saja di zaman sekarang mana ada lelaki Tionghoa yang masih pakai tauchang (rambut dikuncir) seperti ciri khas si Babah Ho Liang?

 

Itu kan cuma di fragmen lawakan teve belaka, karena kuncir sudah digunting dari era Dr Sun Yat Sen pada tahun 1940-an dulu. Atau dilakukan oleh Jet Li saat berperan sebagai Tabib Huang Fei-hung dalam film karya Tsui Hark, Once Upon a Time in China.

Begitu,

Yan W.  

"Martha J." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

saya rasa anda benar. biasanya memang kalau non tionghoa mengatakan
kata itu, selalu dengan maksud mengejek.
jaman sekarang bahkan yang sudah usia 70 tahunpun tidak lagi
menggunakan kata itu, kecuali yang masih kuat kedaerahannya.

MJ





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke