Budaya tionghoa ada, yaitu budaya Cina rantau yang berdiam di Indonesia
dan menyebut diri suku Tionghoa, hehehe. Istilah nya budaya Cina
Peranakan, kalau di singapur/Malay dibilangnya budaya Nonya/Baba, disini
namanya budaya Tionghoa, hihihi. Rada maksa ngga apa-apa lah, pokoknya
ada, lain dari yang beda. 

Saya baru tahu ada perbedaan antara huaqiao dengan huayi, ooo, ternyata
saya ini huayi, bukan huaqiao toh. Lha kalau yang disebut chinese
overseas itu yang huaqiao atau yang huayi atau dua duanya? Kalo cina
diaspora smaa chinese overseas sama atau beda?

Menarik sekali. Beberapa literatur pun menyebutkan bahwa masalah orang
tionghoa pada dasarnya adalah masalah 'identitas' 

Koh, apa maksudnya tuh berdamai dengan identitas? 

-----Original Message-----
From: JD [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 21, 2005 1:57 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Budaya Cina

Satu, masalah terminologi, budaya 'tionghoa' itu nggak eksis dan nggak 
ada. Yang ada itu ialah budaya Cina. Orang keturunan Cina mau belajar 
budaya tionghoa tapi masalah terminologinya saja masih bingung, yach 
lebih baik mulai dari 'nama'-nya saja! Seperti katanya si Confusius, 
'memberi nama itu urusan penting'. Alias 'menggunakan terminologi yang 
tepat itu penting'. Dalam pinyin pun nggak ada bunyi 'tiong', koq mau 
dipaksakan pake 'tionghoa'.

Dua, Cina sangat kaya budaya dan tidak mungkin kita bisa 'tahu semua'. 
Karena itu, pilih dan dalamilah satu sendi atau cabang budaya Cina yang 
ada. Perlu diingat bahwa orang Cina di Cina pun yach tidak ada yang 
'tahu semua' bidang-bidang dalam kebudayaan Cina saking luas dan 
kompleksnya. Kebanyakan pun malah sebetulnya juga nggak tahu! Dan ini 
normal saja, sebagaimana rata-rata orang Amerika yach jelas banyak nggak

tahu sejarah Amerika, orang Indonesia pun juga nggak tahu sejarah 
Indonesia. So, kalau Anda suka musik, Anda bisa memilih main Zheng, erhu

atau biba. Kalau Anda suka sastra, Anda bisa membaca semua buku antik 
mulai dari I Ching sampai yang modern. Kalau Anda orangnya sangat sadar 
kesehatan, bisa belajar pijat kerokan akupuntur. Kalau Anda suka ekonomi

dan politik, Anda bisa mempelajari teori-teori ekonominya mulai dari 
jamannya Xia sampai ke Maoisme. Kalau Anda suka filsafatnya, Anda bisa 
mulai membaca I Ching, Confusius, Laozi, Mozi, Hanfei, dst. Kalau Anda 
nggak punya minat apa-apa, Anda mungkin bisa mulai belajar shufa atau 
kaligrafi Cina. Atau kalau suka nggambar, pelajari saja tehnik gambarnya

Cina.

Tiga, dari tulisan rata-rata Anda di sini, jelas kelihatan bahwa Anda 
itu sebetulnya bukannya 'mau belajar sejarah' Cina; tapi murni cuman 
bingung dengan 'identitas' Anda sebagai Cindo (cino indonesia). 
Kelihatan sekali bahwa sejarah Cina itu selalu saja Anda kaitkan dengan 
identitas Anda sebagai keturunan Cina atau Cina diaspora. Nah, 
sebetulnya, ini bidang lain lagi yang tidak ada kaitannya dengan budaya 
atau sejarah Cina itu sendiri. Tapi, ini pun juga nggak kalah menariknya

karena dalam fenomena Cina diaspora ini paling nggak ada 35-juta-an 
individu. Dari yang disebut 'huaqiao' (lahir di Cina terus migrasi ke 
luar negeri) atau pun 'huayi' (lahir di luar negeri tapi keturunan Cina 
kayak sebagian dari Anda). Cino ampyang. So, Cina diaspora ini juga 
punya sastranya sendiri-sendiri model Amy Tan, Gao Xingjian, Iris Chang;

atau pun aktris-aktris sendiri model Joan Chen; atau musisi model Ma 
Yoyo; dan banyak lagi. Satu hal yang menarik buat saya pribadi setiap 
kali melihat atau bertemu dengan Cina perantauan yang kesasar di negara 
lain ialah 'pengalamannya'. Paling nggak itu bisa membantu saya 
mengapresiasi pengalaman saya sendiri sebagai huayi di Indonesia. Kalau 
perlu kencani juga mereka! Kayak saya, tiap kali saya jalan sama cewek 
saya yang Chinese-American, orang pun mikirnya cuman dua-dua 
Chinese-Indonesian atau Chinese-American; nggak ada yang bisa menduga 
kalau kita pun sebetulnya yach dua orang asing yang ketemu di Amerika, 
nggak terlalu beda jauh sebetulnya dengan kalau saya nge-date bule. Tapi

gara-gara kesamaan kulit serta pengalaman kultural tadi --meski kita 
berdua sebetulnya terpisah jauh sekali-- paling tidak itu pun sudah 
membantu kita banyak sekali buat memahami satu sama lain. Pada akhirnya,

itu bisa membantu kita untuk lebih mengerti diri kita sendiri sebagai 
'cino perantauan'.

Bukankah itulah yang paling Anda butuhkan saat ini? Berdamai dengan 
identitas Anda sebagai Cino Indonesia, dan juga menempatkan semua 
sumber-sumber identitas Anda dalam suatu harmoni yang tidak saling 
konflik di hati maupun di kepala!

JD








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke