Selain pai-pai yang lebih praktis dan “hiegenis” daripada salaman tangan (apalagi pakai pelukan dan saling tempel pipi kiri-kanan berganti-ganti :-), bentuk salam terbaik (menurut saya lho) adalah dengan merangkapkan kedua telapak tangan dan menempelkan kedua jempolnya pada tengah-tengah dada.  “Salam” ini bernama namaskar dan maknanya kurang lebih adalah “divinity” dalam diri saya mengakui adanya “divinity” dalam diri Anda.  Tentu saja arti “divinity” di sini mesti disesuaikan dengan kepercayaan/keyakinan diri masing-masing. J

 

Andy

 


From: liang u [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 22, 2005 9:24 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Paipai /soja itu Sangat Praktis!

 

Hallo,
Di barat pun ada orang yang tiap kali bertamu dan
berpisah salaman dulu, bahkan kalau kita bertamu pada
mereka, permisi keluar atau pulang dari main=main
salaman dulu. Terserah anda, kalau tak mau salamanpun
orang tak bisa apa-apa, paling ia tak senang anda.
Jangan ekstrim.
LU






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke