Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
(Sebuah Buku - SAYA
TERBAKAR AMARAH
SENDIRIAN - bagian dua )



Kalau kita ikuti dengan seksama semua tulisan dan ucapan dan pernyataan Pram
yang dikeluarkannya, memang sepanjang kehidupan Pram penuh dengan derita -
siksaan - penganiayaan - penindasan terhadap Pram. Sejak dari zaman
kolonialisme Blanda yang dia pernah ditawan - lalu juga dizaman pemerintah
Sukarno - dan apalagi dan puncaknya pada zaman pemerintah Orba-Suharto -
sampai dia meninggalnya.

Semakin memikirkan persoalan Indonesia, kata Pram, dia masih merasa terbakar
amarah sendirian, yang disebutnya "kebakaran sendiri",-
Apa yang bisa saya katakan tentang dunia,- tanya Pram, ketika dia menanggapi
pertanyaan tentang perasaan terasing di negeri sendiri. Kita hampir tidak
tahu apa-apa tentang dunia, dan dunia tidak tahu tentang Indonesia,-
demikian lanjutnya.

Tidak hanya persoalan dunia - masyarakat besar saja - melihat sekitar diri
sendiri saja, ke arah dekat sekali - antara keluarga saja - Pram penuh
keluhan " Anak dan cucu saya tidak mau mrmbaca suratkabar. Saya tidak pernah
mengerti mengapa hal ini bisa terjadi,- kata Pram. Mereka tidak punya lagi
budaya membaca, mereka lebih senang menonton televisi. Tidak punya keinginan
untuk menambah ilmu. Agaknya apa yang dikeluhkan Pram sudah menjadi keluhan
banyak orang - termasuk keluhan saya pribadi juga - karena apa yang dialami
Pram, jugaterjadi pada anak-cucu saya!!

Jadi saya lihat - saya telusuri- tidak bisa lain - memang dunia Pram yang
juga barangjkali dunia angkatan yang seangkatan Pram - juga angkatan saya -
punya "nasib" seperti Pram itu. Mereka anak-cucu kami sangat kurang mau tahu
- sangat kurang mau memahami Indonesia apalagi mau memahami dunia - dan ini
saya sendiri sangat merasakannya. Karena itu apa yang disebut Pram dengan
Terbakar Amarah Sendirian itu sangat bisa dipahami - saya mengerti
sepenuhnya.

Apa yang tak diperbuat penguasa terhadap Pram? Kemerdekaan dirampas -
dipenjara- dibuang ke Pulau Buru - sebelumnyasemua naskah dan buku-buku Pram
dihancurkan - ada yang dibakar - rumahnya dirampas- sorry ya - popok anak
bayinyapun dirampas dan disita!! Di penjara dipukuli - disiksa dan dihina -
dan sudah tidak dianggap manusia lagi!

Kata Pram kalau di Malaysia, pengarang itu masuk dalam aset negara. Di sini
dimusuhi. Kalau di sana dilindungi. Dapat perlindungan negara - pengarang
dan karyanya. Di sini lain. Tidak mengerti saya! Di Malaysia karya-karya
saya jadi bacaan wajib. Harus dibaca oleh anak-anak SMA sana. Di sini malah
dibakar - dilarang!  Demikian protes Pram.

Di sela-sela hembusan asap rokok kreteknya dia melanjutkan sambil melihat
arah ke kejauhan "Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di
dunia saya sendiri, dan hal ini sepertiberada di pengasingan. Saya tidak
tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan",-

Pram adalah seorang tokoh besar yang tidak kelihatan di suatu negeri di mana
penduduknya secara moral dan intelektual dikerdilkan sampai ukuran
sekecil-kecilnya. Pram sangat kentara dimusuhi oleh penguasa dan
pemerintahnya sendiri. sampai kini belum ada satupun penghargaan pemerintah
di mana Pram hidup. Tetapi sangat banyak Pram menerima penghargaandari
berbagai badan dan universitas dan Lembaga Ilmu dari berbagai negara -
termasuk Amerika Serikat. Dan kalaupun ada orang mengatakan karena meliat
kehidupan Pram kaya - karena punya rumah besar - dan ada beberapa rumah lagi
- semua itu karena royalti - honorariumberbagai terjemahan bahasa asing dan
dari luarnegeri; Seandainya sebegitu banyak buku yang bisa diiterbitkan dan
hanya semata-mata bergantung pada royalti dalam negeri - tidak akan mungkin
Pram sekaya sekarang - dalam soal hartabenda dan kekayaan. Tetapi bukan
semua ini yang sangat didambakan Pram - Pram sudah tentu yang paling dia mau
yalah sekiranya dia diorangkan - sekiranya dia dimanusiakan. Tetapi justru
yang ini yang samasekali tidak. Bagaimana dia tidak akan TERBAKAR AMARAH
SENDIRIAN,-

----------------------------------------------------------------

Paris,-    11 Mei 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke