Saudari Lim, Sebagai tambahan, menurut hasil penggalian dan penelitian arkeologi sebelum jaman Shang juga sudah ada tulisan. Ada yang bahkan berasal dari 7000 tahun sebelum penanggalan umum. Walaupun itu cuma bentuk-bentuk gambar / aksara sederhana.
Kalau di buku itu dituliskan mengenai Shang mengawali masa sejarah adalah karena sebelum paruh abad kemarin, inilah kesimpulan para arkeolog barat. Sejak saat itu sudah semakin banyak penggalian-penggalian yang memberikan bukti adanya tulisan yang lebih tua. Waktu buku itu ditulis Samuel Chow, fakta ini tidak dimasukkan karena buku itu memang hanyalah rangkuman. Di buku terbaru saudara Ivan Taniputera berjudul History of China mungkin fakta ini sudah dimasukkan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lim Wiss" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Dengan berdirinya Dinasti Shang maka masuklah Tiongkok ke zaman sejarahnya > (zaman dimana telah ada tulisan), karena inilah dinasti pertama yang > meninggalkan bukti tertulis kuat dan eksistensinya. Pada mulanya Shang > adalah nama suku yang mendiami salah satu bagian Sungai Huang He, dimana ia > merupakan bawahan Dinasti Xia. > > > > Raja terakhir Diansti Xia yang bernama Jie adalah penguasa lalim, maka > memberontaklah Tang, pemimpin Shang melawan hagemoni Xia. Pemberontakan > tersebut berhasil dan Tang mendirikan dinasti baru serta menjadikan Bo > (sekarang distrik Caoxian di propinsi Shandong) sebagai ibu kotanya. > > > > Tang mempelajari kesalahan pendahulunya, ia tidak memperlakukan rakyatnya > dengan semena-mena serta memperkerjakan banyak menteri yang bajik dan > bijaksana. Oleh karena itu terjadilah kemajuan yang pesat dalam bidang > ekonomi semasa pemerintahannya. > > > > Pada masa pemerintahan para raja berikutnya, Dinasti Shang diliputi kemelut > internal berupa perebutan kekuasaan serta penyerbuan bangsa barbar di > sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa Dinasti Shang > memindahkan ibu kotanya sebanyak lima kali. > > > > Pemindahan ibu kota yang paling tersohor terjadi pada masa pemerintahan raja > ketujuhbelas dari Dinasti Shang, yakni Pang Geng. Ia memindahkan ibu kotanya > ke Yin (sekarang kota Anyang, Propinsi Henan) dan selanjutnya hingga > berakhir dinasti ini, tidak pernah lagi ibu kotanya dipindahkan. Hal ini > terjadi karena letak ibu kota baru ini dirasa yang terbaik; inilah sebabnya > menagapa Dinasti Shang disebut pula dengan Dinasti Yin. > > > > Pengusaha terkenal dari Dinasti Shang lainnya adalah Wu Ding, yang merupakan > keponakan Pang Geng. Ia merupakan raja yang tak henti-hentinya memperkuat > negerinya. Di bawah kepemimpinannya, Dinasti Shang mencapai kemajuan yang > luar biasa dalam bidang ekonomi, dimana hal ini meletakkan dasar bagi > dinasti-dinasti berikutnya. > > > > Penemuan arkeologis juga telah membuktikan prestasi dinasti Shang dimana > pada masa itu telah dicapai teknologi yang tinggi dalam bidang pertanian. > Selain itu orang pada zaman itu telah dapat pula menghasilkan bejana-bejana > dari perunggu. Temuan bejana perunggu yang paling tersohor adalah bejana > berkaki empat simuwu, yang beratnya mencapai 732.84 kg dan dikenal sebagai > bejana perunggu yang terbesar di dunia. > > > > Pada masa Dinasti Shang berkembanglah system perbudakan, dimana kaum > bangsawan hidup dalam kemewahan, sementara kaum budak hidup dalam kondisi > yang sangat buruk. Setelah pemilik budak meninggal, maka budak-budaknya juga > dikubur hidup-hidup sebagai korban bersama-sama dengan persembahan berupa > hewan. Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan di sini. Para budak, tidak > seperti halnya perbudakan di Tibet, Amerika tau tempat lainnya, perbudakan > yang terjadi adalah seseorang menjual dirinya kepada seorangmajikan sebagai > pelayan seumur hidup, jadi mereka diperlukan sebagai pelayan secara > manusiawi dan mengganti marga mereka sesuai dengan majikannya. > > > > Pengertian dikubur hiudp-hidup harus dijelaskan bahwa yang bersangkutan ikut > dikubur sebagai pelayan, tidak langsung mati saat dikubur. Kuburan orang > kaya pada Tiongkok kuno ini besar sekali ukurannya, dapat sebesar rumah atau > bahkan lebih besar lagi. Pada saat sang majikan meninggal, para pelayan itu > ikut masuk ke dalam kuburan dan duduk di ruangan pelayan yang disediakan > bagi mereka. > > > > Di dalam ruangan itu telah tersedia lampu minyak sebagai penerangan dan > makanan serta minuman untuk bertahan hidup beberapa lama. Apabila makanan > dan minuman itu telah habis barulah mereka mati. > > > > Setelah mangkatnya Wu Ding, Dinasti Shangpun mengalami keruntuhannya. Raja > terahir Dinasti Shang juga merupakan seorang tiran yang kejam, hingga > akhirnya pada tahun 1122 SM, timbullah pemberontakan yang berhasil > menggulingkan raja lalim itu. > > > > Sumber : Mengungkapkan Fakta yang Benar Mengenai Budaya, Sejarah, dan > Filsafat Tiongkok oleh Samuel Chouw & Chinese Culture and Heritage Study > Club >