Pembicara kedua David Kwa, sebagai Pengamat Budaya Tionghoa dan pecinta
Heritages, membuka topik dengan menceritakan satu kisah masa kecil,
diajak ayahnya kondangan ke satu gedug Indah, David Kecil (dalam
bayangan gue agak agak badung gitu) bertanya: "Wah kalau pesta disini
pasti mahal ya, gedongnya besar dan bagus." Yang lalu heran karena
ayahnya menjawab, "Ah, enggak, enggak mahal kok kalau pesta disini."
Biarpun nggak percaya, David Kecil manggut manggut aja, sambil menikmati
keindahan gedung besar yang mewah dengan detail-detail ornamennya yang
menarik. 

Sudah gedean dikit, David yang rada gede sempat latihan bela diri di
gedung yang sama,
disini gue sudah menebak, gedung apa gerangan yang lagi diomongin. 

Iya, nggak lain gedung Candranaya, heritage yang gagal diselamatkan itu
lhoh! Hiks!

Candranaya alias Sin Ming Hui dulunya adalah milik Mayor Tionghoa
terakhir di jaman Belanda, bernama Khow Kim An. Duluuuuuu, sebelon
ancur, adalah bangunan tionghoa terbesar dan terlengkap di Jakarta dari
segi Komponen bangunan. Yaitu: 
Bangunan utama, di tengah, 
bangunan sayap, di samping, 
dan bangunan bertiang tapi tidak berdinding, yang oleh Knapp disebut
gazebo, tapi David Kwa menyebutnya dengan istilah lain. 

Atap dari gedung candranaya juga punya 3 susunan yang disebutnya
cungkup, yi:
cungkup pertama, rendah
cungkup ke dua, sedang, 
cungkup ketiga ada sayap melebar. 
kalau dilihat dari arah depan, cungkup pertama kedua dan ketiga paling
tinggi, sesuai hongsui, melambangkan agar jabatan/kekayaan penghuni
rumah makin lama makin meningkat. 

Sebelum pembicaraan mulai, sebetulnya moderator sudah berikan pertanyaan
yang jadi inti yang dibahas pembicara kedua ini, pertanyaannya ada dua, 
yaitu apa sih yang disebut bangunan gaya tionghoa itu
yang kedua, apa sih yang menjadi ciri suatu bangunan dibilang bangunan
tionghoa

 (kemaren perasaan nyatet dua pertanyaan, sekarang kok pertanyaan kesatu
sama kedua keknya sama aja ya) 

Menurut David kwa, yang menjadi ciri utama bangunan tionghoa adalah
atapnya
1. atap yang melengkung seperti busur dari ujung ke ujung. sebutannya
gaya Yen Wei Sing atau ekor walet, biasanya digunakan hanya untuk
bangunan milik kalangan pejabat atau untuk bangunan kelenteng
2. atap seperti pelana
biasanya digunakan untuk rumah orang kebanyakan 

Tapi aturan atap rumah ini tidak berlaku di Rembang asem 
(asem atau lasem nih gue agak budeg jadi gak jelas) 
disana semua rumah mau pejabat kek, bukan kek, semua pakai atap
melengkung. 
Sedangkan di Jakarta - Bogor - dan Tanggerang, masih mengikuti pakem,
atap melengkung untuk pejabat atau kelenteng dan atap pelana untuk
rakyat kebanyakan. 

Ciri khas lain dari bangunan tionghoa adalah adanya courtyard, atau sky
well atau sumur langit. 
jadi di bagian dalam rumah ada bagian yang open air gituh, bisa langsung
lihat langit gitu. 
nah di candranaya dulu bagian skywell ini ditutup dengan rangka kayu
berukir, yang atapnya ditutup genteng kaca. 

Lalu juga ada sekat kayu dengan pintu di kiri kanan. Di depan sekat kayu
ini diletakkan meja sembayang. Knapp menamakannya dengan istilah spirit
wall ( tembok roh? )
di kiri kanan sekat kayu ini ada kamar, belakang sekat kayu ada ruangan,
baru kemudian pintu lagi menuju bangunan utama.

Bangunan utama terdiri dari bangunan tengah yang ada lotengnya, dan
bangunan sayap di kiri kanan.
bangunan di tengah biasanya untuk kamar/ tempat tinggal yang paling
senior di rumah itu, bangunan sayap untuk mereka yang sudah berkeluarga,
dan di loteng itu tempat tinggal/kamarnya anak gadis. 

Lalu ada di bahas tentang gereja St. Maria deFatima. alias gereja Toa Se
Bio? CMIIW. 
gedung ini jelas jelas gedung Tionghoa. Dan masih terpelihara baik
berkat jasa pihak gereja yang mau memeliharanya tanpa mengubah
bentuknya. 
Ada Gossip tentang gereja ini, katanya dulunya adalah Kelenteng, yang
lalu diambil alih dijadikan gereja. 
Menurut David Kwa itu tidak benar. 
Bisa dilihat dari beberapa ciri, yang menunjukkan bahwa bangunan itu
dulunya adalah milik sebuah keluarga terpandang, bisa dilihat dari
bentuk atap yang melengkung, dan dari singa batu di luar, dan ada nama
marga? 

Aduh catetan gue rada berantakan. Kalau ujian kaga bakalan lulus nih. 
tapi berhubung David kwa khan anggota milis ini juga, jadi boleh dooonk
kita minta penjelasan lebih lanjut sama yang bersangkutan... heheheheh.







 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.0.0/1490 - Release Date: 6/8/2008
5:32 PM
 


------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke