Moga-moga tidak tenggelam oleh perdebatan Tebet eh Tibet eh Xizhang

encoding: Big5

Pembahasan ini adalah dari sudut sejarah, bukan fiksi. Memang benar
Jin Yong dalam karyanya banyak menyinggung masalah Ming Jiao dan Zhu
Yuanzhang, tentu saja yang Jin Yong itu adalah fiksi. Namun memang ada
hubungan yang sangat erat antara Ming Jiao. Ming Taizu Zhu Yuanzhang
dan Dinasti Ming.

Yang saya ketikkan ini hanyalah rangkuman dari ingatan, tanpa
embel-embel referensi buku ilmiah. Jadi kalau mau dibilang fiksi juga,
terserah.

Ming Jiao

Sejarah Ming Jiao dimulai dari daerah Babylon, Mesopotamia (sekarang
sekitar Baghdad, Irak yang lagi dikerjain habis-habisan) pada masa
abad ke 3 menurut penanggalan umum. Daerah Babylon merupakan
persilangan antar budaya dan banyak memunculkan
kepercayaan-kepercayaan baru hasil sinkretisme dari beberapa
kepercayaan yang telah ada. 

Salah satu hasil sinkretisme itu adalah Manicheanisme, yang dinamakan
sesuai pendirinya Mani. Ajaran ini merupakan perpaduan antara ajaran
nasrani dan buddhisme (misionaris buddhisme dicatat telah mencapai
Alexandria, Yunani dan Roma). Bahkan Mani di akhir hidupnya dikatanya
mencapai Nirvana dan disebutkan mencapai ke-buddha-an. Dalam
Manicheanisme diajarkan adalah pertarungan yang abadi antara
negatif/gelap dan positif/terang (¶Â·tÉO¥ú©úªº¤æª§ heian yu guangming
de douzheng). Seperti konsep yin yang daojia tetapi Manicheanisme
lebih ke arah pertentangan yin yang dari pada perpaduan/harmonisasi
yin yang.

Manicheanisme mulai masuk ke Zhongyuan pada masa kekaisaran Tang,
tepatnya di masa kaisar wanita Wu Zetian (guohao: Zhou). Manicheanisme
di Zhongyuan dikenal dengan nama ¼¯¥§±Ð moni jiao, bukan Å]±Ð mo jiao
yang artinya aliran sesat pemuja setan. 

Selain filosofi pertentangan gelap terang, Monijiao juga mengusung
konsep penyelamat di masa depan yaitu ©ú¤ý¥X¥@ mingwang chushi,
kelahiran raja terang. Orang Tionghoa awam umumnya bersifat pragmatis
dan lebih memperhatikan masalah yang bisa memberikan kedamaian dan
keselamatan, karenanya ketimbang ¼¯¥§±Ð moni jiao, Manicheanisme
kemudian lebih dikenal dengan nama ©ú±Ð mingjiao. Semua ini
dikarenakan konsep [EMAIL PROTECTED]

Mingjiao ini kemudian populer di masa dinasti Song dan dinasti Yuan.
Dalam sejarahnya, Mingjiao ini sering terlibat dalam pemberontakan
melawan pemerintah. Akibatnya Mingjiao kemudian dilarang dan
dipersekusi. Mingjiao menjadi organisasi rahasia dan identik dengan
kaum tertindas dan para pejuang/pemberontak/pengacau (tergantung
perspektif) yang melawan pemerintahan. 

Mengalami nasib yang sama, Mingjiao ini banyak berinteraksi dengan
Bailianjiao, ajaran teratai putih yang terlebih dahulu dipersekusi
dengan alasan yang hampir sama. Karena pada dasarnya Manicheanisme
mengandung unsur Buddhisme maka Mingjiao dan Bailianjiao ini memiliki
unsur yang sama dan kemudian bersinergi dalam perjuangan mereka.
Mengenai Bailianjiao akan dibahas di lain waktu.

Ming-Bailian-jiao ini kemudian mengusung ¤G©v¤T际说 er
zhong san ji
shuo, ajaran dua sekte dan 3 pandangan. Er Zhong adalah pertarungan
antara terang (baik) dan gelap (buruk). San Ji adalah pandangan
terhadap masa sekarang, masa depan danmasa lalu. Bersama mereka
mempromosikan kelahiran raja terang (raja Ming) dan datangnya Buddha
Maitreya ke dunia.

Hongjin Qiyi, Pemberontakan Daster Merah

Akhir masa dinasti Yuan di abad ke 14 penanggalan umum. Bencana alam
silih berganti melanda Zhongyuan, Huanghe berkali-kali banjir besar.
Selain itu pemerintahan Yuan membutuhkan biaya yang besar untuk
memelihara wilayah dan angkatan perangnya yang besar. Belum lagi
sesama pangeran-pangeran Yuan saling bertikai. Semua ini kemudian
ditimpakan kepada rakyat jelata dalam bentuk pajak yang semakin
mencekik. Mereka yang paling menderita adalah orang-orang Han yang
menempati dua kasta paling rendah di masa Yuan (pertama orang Mongol,
kedua orang Semu / Samarkand / Persia, ketiga orang Han utara, keempat
orang Han selatan).

Rakyat tidak puas, miskin, menderita dan ditindas adalah formula yang
seratus persen melahirkan pemberontakan (jadi ingat ibu pertiwi
tercinta). Maka meletuslah pemberontakan daster merah (hongjin qiyi).
Kalau di masa akhir Han, yang berontak memakai daster kuning (huangjin
qiyi). Kaum daster merah ini tidak lain adalah mereka-mereka yang
tergabung dalam ming jiao dan bailian jiao. 

Pemberontakan dimulai secara sporadik di pesisir Zhejiang ketika Fang
Guozhen menyerang serombongan pejabat-pejabat Yuan. Setelah itu di
utara Huanghe pengikut-pengikut Ming-Bailian-Jiao di bawah pimpinan
Han Shantong (Áú¤sµ£) menjadi pusat pergerakan anti-Yuan.
Ming-Bailian-jiao mengusung motto ¶Â·t§Y±N¹L¥h¡A¥ú©ú±N­n¨ì¨Ó heian
jijiang guoqu, guangming jiangyao daolai artinya kegelapan akan segera
hilang, cahaya terang akan segera datang. Maksudnya adalah
pemerintahan gelap dinasti Yuan akan segera sirna digantikan
pemerintahan baru yang menjanjikan perubahan dan masa gemilang. Karena
itu pula mereka dikenal dengan juga nama baru ¥ú©ú±Ð guangming jiao
(setelah dari moni jiao -> ming jiao -> ming-bailian jiao), ajaran
terang gemilang. Han Shantong kemudian diangkat menjadi Ming Wang (©ú
¤ý), raja terang, sesuai filosofi Ming-Bailian-jiao. Jadi Han Shantong
dianggap sebagai penyelamat Zhongyuan yang telah diprediksi akan
datang (konsep Ratu Adil). 

Tahun 1351 penanggalan umum, gerakan Han Shantong ketahuan. Ia
ditangkap dan dieksekusi. Liu Futong (¼BºÖ³q) seorang pimpinan bailian
jiao kemudian mendukung anak lelaki Han Shantong bernama Han Liner Áú
ªL¨à untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin sebagai ¤p©ú¤ý xiao
ming wang, raja terang kecil dan mendirikan pasukan daster merah ¬õ¤y
­x hongjin jun. Mereka menggunakan bendera merah dan ikat kepala
merah. Secara resmi pemberontakan daster merah dimulai di titik ini.

Di selatan Changjiang, para pengikut/simpatisan guangming jiao ataupun
oportunis yang mendompleng nama daster merah juga bermunculan. Di
antaranya adalah ®}¹Ø½÷ Xu Shouhui, ³¯¤Í½Ì Chen Youliang dan ³¢¤l¿³
Guo Zixing. Mereka semuanya berafiliasi ke Hongjin jun di utara namun
juga saling bertikai memperebutkan kekuasaan di samping berperang
melawan tentara pemerintahan.

Ming Taizu Zhu Yuanzhang si anak petani

Berikut sekelumit data di biografi Ming Taizu (dicomot sana sini dari
Ming Shi):
Ming Taizu bermarga Zhu ¦¶, lahir dengan nama kecil Chongba ­«¤K,
kemudian diganti nama menjadi Xingzong ¿³©v lalu berganti nama lagi
menjadi Yuanzhang (¤¸¼ý) dengan nama dewasa / kesopanan (zi ¦r) Guorui
°ê·ç, lahir (dikonversi menjadi penanggalan umum) 21 oktober 1328
meninggal 24 juni 1398. Berkuasa di Jinling ª÷³® (jaman Sanguo dikenal
dengan nama Jianye «Ø¿ó ibukota Dong Wu, setelah invasi suku utara di
jaman Jin dikenal dengan nama Jiankang «Ø±d, jaman Tang dikenal dengan
nama Jinling ª÷³®, jaman Qing dikenal dengan nama Jiangning ¦¿Ér,
jaman Taiping dinamakan Tianjing ¤Ñ¨Ê, sekarang dikenal dengan nama
Nanjing «n¨Ê) sejak 1356. Diberi gelar Wuguo Gong §d°ê¤½ oleh Han
Liner pada tahun 1361. Sejak 4 Febuari 1364 berkuasa secara otonomi di
Jinling dan mengangkat diri menjadi raja Wu §d¤ý.  Memerintah
Zhongyuan dengan nama negara Da Ming ¤j©ú sejak 23 januari 1368 sampai
24 juni 1398 dengan nianhao Hongwu ¬xªZ.

Dan selanjutnya.... selanjutnya ......

Biografinya panjang, karena itu saya menfokuskan pembahasan ke yang
berhubungan dengan Ming jiao.

Zhu Yuanzhang lahir di Peixian, Jiangsu, sama seperti Han Gaozu Liu
Bang. Ia lahir sebagai anak bungsu di keluarga petani kecil. Petani
kecil di jaman itu kehidupannya sangat miskin menderita (jaman
sekarang juga sih, terutama di sini). Saat beliau berusia 16 tahun,
desa tempat tinggalnya dilanda bencara banjir besar. Orang tuanya
meninggal dan keluarga mereka tercerai berai. Yuanzhang muda lalu
mengungsi ke sebuah vihara. Karena banyaknya pengungsi bencana, vihara
tersebut lalu kehabisan uang dan Zhu Yuanzhang terpaksa meninggalkan
tempat tersebut melanglang buana hidup sebagai gelandangan, pengemis,
setengah maling dan berandalan. Di saat inilah dengan mata sendiri dia
menyaksikan penderitaan rakyat jelata yang kelak berpengaruh besar ke
cara memerintahnya sebagai seorang kaisar.

Setelah 3 tahun hidup tak menentu, Zhu Yuanzhang kembali ke vihara
yang sama, kali ini sebagai seorang samanera (calon bhiksu). Sebagai
seorang samanera beliau belajar menulis dan membaca dan juga belajar
filsafat, tata cara pemerintahan serta ilmu militer yang dirangkum
sebagai ajaran konfusianis (vihara di Indoneisa sekarang boro-boro,
adanya malah membuang jauh-jauh hal yang beginian). Di titik ini saya
kira bisa menjawab pertanyaan beberapa rekan mengenai ketidakjelasan
agama (??? mungkin istilah keyakinan lebih tepat) yang dianut Zhu
Yuanzhang.

Umur 24 tahun, hidup Zhu Yuanzhang kembali berubah. Viharanya dibakar
pasukan pemerintah Yuan dalam rangka memberantas pemberontakan daster
merah. Tidak ada jalan lain, Zhu Yuanzhang kemudian bergabung dengan
tentara pemberontak di bawah kelompok Guo Zixing sebagai prajurit
dengan pangkat paling bawah. Pendidikan yang diterima di Vihara dia
praktekkan dan juga karena bakat, semakin naik pangkat dan menikah
dengan putri angkat Guo Zixing yang bermarga Ma. Karena bermarga Ma,
banyak yang berspekulasi istrinya ini adalah orang Hui.

Tahun 1355 Guo Zixing meninggal. Yang sukses menggantikannya adalah
Zhu Yuanzhang. Tentu saja setelah dia menyingkirkan pesaing-pesaingnya
dengan senjata. Kala itu dia baru berumur 27 tahun dan menjadi
pemimpin pasukan daster merah fraksi Guo Zixing. Secara resmi, fraksi
ini masih tunduk kepada pasukan induk di utara pimpinan Han Liner. 

Zhu Yuanzhang berhasil menguasai Jinling / Nanjing dan menjadikannya
sebagai pusat kekuatan. Ia bahkan melepaskan diri dari Han Liner dan 
mengalahkan fraksi daster merah lainnya di bawah pimpinan Xu Shouhui,
Chen Youliang, Fang Guozhen, dan terakhir pimpinan "setengah resmi"nya
sendiri Han Liner. Pasukan Yuan yang sudah babak belur dihajar
pemberontakan daster merah juga kemudian dikalahkan. Penguasa Mongol
terusir kembali ke Mongolia dan Zhu Yuanzhang kemudian mendirikan
dinasi baru dengan nama Ming. 

Nama Ming dipakai adalah sebagai kelanjutan filosofi ming-bailian
jiao, yaitu Zhu Yuanzhang adalah Ming Wang raja terang yang sejati.
Bagaimanapun juga pasukan Zhu Yuanzhang adalah kelanjutan dari Guo
Zixing yang berasal dari ming-bailian jiao.

Ironisnya setelah berkuasa, ia justru mempersekusi sisa-sisa ming jiao
dan bailian jiao. Zhongyuan sejak itu bersih dari ming-bailian jiao
sampai abad ke-18 ketika bailian jiao muncul kembali ke permukaan dan
memberontak terhadap dinasti Qing, salah satu pemberontakan yang
meruntuhkan mitos kekuatan militer Manqing.

Sekarang, ada yang tanya dinasti Ming itu dinasti Persia kah ? Menurut
saya bukan. Ming jiao nya Zhu Yuanzhang itu sudah jauh berbeda dengan
moni jiao yang aslinya dari Babylon sana. Terutama adalah adanya
sinkretisme antara moni jiao dengan bailian jiao. Bahkan sinkretisme
itu mengusung konsep baru seperti Wu Ji Lao Mu. Mengenai bailian jiao
ini nanti saya minta dikuliahin lagi sama bos dulu.

Jadi evolusi nama Ming bisa dirangkum menjadi

Manicheanisme - Moni jiao
||
Heian (gelap) - Guangming (terang saling bertarung
||
Sinkretisme dengan Bailian jiao, sekte pecahan Jingtu yang mengusung
Maitreya sebagai penyelamat.
||
Konsep Ming Wang sebagai raja penyelamat
||
Hongjin Qiyi pemberontakan daster merah dengan Ming Wang (Han
Shantong) sebagai pimpinan
||
Han Liner menggantikan ayahnya sebagai Xiao Ming Wang raja terang kecil
||
Guo Zixing sebagai bawahan setengah resmi Ming Wang
||
Zhu Yuanzhang bergabung ke kelompok Guo Zixing
||
Zhu Yuanzhang tampil sebagai pimpinan
||
Zhu Yuanzhang mendirikan dinasti Ming sebagai kelanjutan Ming Wang

Sekian dulu, kalau ada yang salah mohon dikoreksi.

Hormat saya,

Yongde


Kirim email ke