Bung Agoeng, Bung Yongde, Bu Liquid, Bung Ardian C, dan teman-teman semuah,
Hai, apakabar? Sudah makan? Sorry, respon-nya jadi satu ajah ya, borongan. Bung Agoeng, Saya juga baru tahu kalau ada yang isi ham & susis. Tapi toko yang saya beli itu bilang, kudu pesan sekitar 3-4 hari sebelum hari sembahyangannya. Sebab me- reka cuma bikin sesuai pesanan ajah, sebab yang isi ham & susis tidak setahan sepetti yang isi lain-nya. Bung Yongde: Sorry, mungkin pertanyaan saya mesti dibuatnya begini: Kenapa ada 2 bentuk kue bulan yang berbeda satu sama lain, antara versi Jakarta (Indonesia?) dengan versi Semenanjung (Malaysia, Singapura) dan HK. Tidak ada maksud saya untuk mempertentangkan antara keduanya. Terima kasih. Bu Liquid Yahoo: "Jeh" itu ungkapan khas daerah Cirebon dan sekitarnya (termasuk Indramayu, Ma- jalengka, Kuningan, Brebes, Tanjung, arah Tegal), dibacanya 'e' seperti pada 'sate'. Artinya bisa macam-macam: sebagai penekanan di akhir kalimat - misal: tekno- logi, jeh! Maksudnya, ya bagus dan canggih, karena teknologi tinggi gitu! Bisa ju- ga berati "katanya" - misal: anda dipanggil mama, jeh. Kalau anda mendengar ada orang yang mengucapkan kata 'jeh', hampir pasti dia orang daerah Cirebon: pernah lahir di sana, besar di sana atau mukim di sana. Cirebon, bahasa Jawa-nya khas Cirebon saja. Campur-aduk, sebab kota Cirebon terletak di perbatasan antara budaya Jawa (tengah) dengan Sunda (Jawa barat). Ada banyak kosakata yang berasal dari Jawa dan tidak kurang dari Sunda. Hanya saja, basa Sunda daerah Cirebon (seperti juga Bekasi dan Parung) - Kuningan dsk- nya, agak berbeda sedikit dari basa Sunda di Bandung dsk-nya. Tapi juga ada yang bukan pengaruh atau 'mengambil' dari mana-mana, misalnya 'beli' = tidak, oli = boleh. Tapi kalau 'tidak boleh', bukan 'beli oli', tapi 'beloli'. Makan nasi = mangan sega - ini di Jawa tengah mungkin terasa 'kasar', tapi di Cirebon ya ndak ada masalah. Banyak yang percaya bahwa basa Cirebon terpe- ngaruh oleh basa Banyumasan (termasuk tegal), tapi ya ndak persis banget. Lo- gat (dialek)nya sudah beda, walau sama 'k'nya diucapkan kalau muncul di bela- kang. Misal: aja di-emek-emek, mengko meletek dewek. ('e' - pepet, 'mek' - e sate) - ini kebetulan saja antara Banyumas dengan Cirebon sama ucapannya, (artinya: jangan dipegang-pegang, ntar merekah sendiri), tapi kalau di Jawa tengah dan timur, huruf 'K'nya tidak jelas diucapkan (ditelan?), dhewe'(k). Cuma saja, terus terang, saya juga ndak tahu persis kapan mesti taruh 'jeh' dan kenapa-nya, sebab biasanya secara spontan ajah keluar itu 'jeh'nya, jeh! :D) Bung Ardian C.: Terima kasih banget atas info-nya. Kalau begitu, yang versi di Indonesia, yang ndak tebel tapi besar bundaran-nya, masuk Guangdong atau Suzhou? Lalu yang versi semenanjung (Malaysia, Singa- pura) dan HK itu masuk golongan mana ya? Just curiosity ajah, jeh! Begitulah saja kira-kira ya. Terima kasih. Salam makan enak & sehat selalu, Ophoeng BSD City, Tangerang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Skrg dah ada isi ham n sosis? Dah lama ga beli merk itu. Maklum mahal. G seh dmn rasa keju campur coklat Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -------------------------- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bung Ophoeng, Hari gini masih main asli-aslian ? Murni tidak murni ? Dah gak jaman kali :) Menurut saya sih semuanya asli :P Ini namanya proses alamiah perubahan pernak pernik budaya. Wajar lah kalau kue bulan antar daerah bisa beda. Bakcang juga begitu kok. Jadi dinikmati sajalah tanpa perlu mempermasalahkan "paling asli". Hormat saya, Yongde ---------- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Liquid Yahoo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mao tanya, suka saya baca, di akhir kalimat di tambahi kata "Jeh", artinya apa, bacanya bagaimana? Sorry 1 eh 2 liner deh.... ---------- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kue tcp jg ada bbrp macem, umum itu kue tcp ala guang (guangdong ) ama ala su ( suzhou ). Kalu yg utara itu keras ampe ada anek dot kue tcp utara itu kerasnya minta ampun , kalu dilindes mobil jg masih keras. Kalu ala Su itu ada asin manis , kalu guang itu manis. biasanya kalu makan kue pia itu mesti ditemenin teh