Ola Jim, sori baru lihat neh, beberapa hari gak bisa check mail. Soal BOLEH atau TIDAK BOLEH, angkat anak karena kecocokan tanggal lahir, masing-masing orang bisa beda pendapat. Eniwe, Gue share yang pernah gue dengar dan pernah gue lihat aje. Salah satu keluarga gue, melarang semua anaknya baptis. Mau baptis kristen kek, katolik kek, budha kek, tao kek, pokonya kaga boleh. Alasannya, karena berhubungan dengan hok kie keluarga. Kalau di baptis itu dianggap sama aja dengan di kweepang, jadi hoki si anak kaga ke keluarganya melainkan ke tempat dia baptis. Sementara dia beranggapan masing2 anak ada bawa hokkie sendiri ke ortunya, kalau anaknya dibaptis, habis lah hokkie ortunya, heheheh. Pernah kejadian begini, satu keluarga nggak punya anak, terus si suami sakit sakitan-melulu. Sama yang bisa lihat, dikasih tahu untuk cari anak angkat yang lahir tanggal sekian-sekian. Mateng deh nyarinya, huehehehehe. Eeeee ndilalah ketemu, itu kali yang namanya emang udah jodo, dan ini anak tu bandel banget sampe keluarga aslinya udah bohwat ngasuh dia, lagian anak kandungnya sendiri banyak, jadi gak keberatan anaknya dipungut orang. Sesudah itu si suami yang sakit sakit jadi sehat, dan makin kaya raya, kaga tahu ada hubungannya sama angkat anak apa nggak, tapi begitu kejadiannya. Kalau kejadian seperti ini yang lu tanyain, berarti ya sah sah aje, selama keluarga kandungnya nggak keberatan anaknya dipungut orang. Ada kejadian gini, Satu keluarga, sebetulnya nggak ada yang salah sama kecocokan tanggal lahir ortu dan anak. Tapi karena salah satu sebab kesalahan, karma atau apalah namanya, diramalkan keluarga tersebut akan putus turunan, jadi yang cowok tuh kalau ngga mati ya mandul, gitu. Nah cara kias nya, anak laki laki dari keluarga itu di kweepang semua, cari ortu angkat baru yang cocok dengan masing-masing.
-----Original Message----- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Jimmy Tanaya Sent: Friday, September 05, 2008 10:14 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa Koh Pur dan cik uli, Terima kasih atas infonya ya. Tanya satu hal lagi, boleh tidak ngangkat anak hanya karena hitung2an fengshuinya dianggap cocok dengan calon ortu angkat? si anak sendiri tidak punya ciong dengan ortu kandung. Btw, ada pengaruhnya tidak sih soal angkat mengangkat anak ini dengan fengshui ortu (kandung & angkat) dan si anak? terima kasih banyak. salam, jimmy --- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED] com, "Purnama Sucipto Gunawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mau sedikit menjelaskan masalah pengakatan anak dalam budaya tionghoa. > > Dalam Tradisi tionghoa ada 3 jenis pengakatan anak : > > 3. Anak yang dikwepang atau anak asuh. Katagori anak asuh adalah anak > yang punya orang tua dan punya nama marganya dan nama sendiri, > biasanya anak yang di kwepang masih tinggal bersama orang tua aslinya, > dan memanggil keluarga kita sebagai anggota keluarga dalam. Contoh si > A di kwepang sama keluarga b. Si A tetap memanggil papa dan mamanya > kandungnya sendiri biasanya II Atau Ithio ( Bibi atau Paman). > Sementara didalam Keluarga si B ia memanggil Baba dan Mama dalam > artian si A memiliki 2 orang tua. > > Dalam Tradisi Tionghoa yang dimaksud dengan anak yang dikwepang adalah > anak yang kondisinya badannya kurang sehat atau tidak cocok dengan > orang tuanya menurut perhitungan Bajinya, biasanya menitip anak asuh > tujuannya adalah agar si anak bisa tumbuh dengan sehat dan masih > menghormati kedua orang tuanya sendiri dan orang tua Asuhnya. Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date: 8/29/2008 6:12 PM Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date: 8/29/2008 6:12 PM