Oh ya, Itu Sekbak yang di Gunung sahari dekat Volvo masih buka ngak sih 
??, Menurut saya itu Sekbak yang terenak.

Siaw A Tjiap, Lindung Cah Fumak leboh enak di Cahaya Lestari, itu loh 
yang dulu dibawah pasar Glodok yang terbakar sehingga pecah jadi dua, di 
Tiang Bendera dan di Hawam Wuruk, dekat Hotel Mecury. Sekarang Siaw A 
Tjiap dah ada di dekat Puri Indah dan ada di Pluit, tempatnya yang asli 
di dekat Glodok ( ada 2 ) masih tetap. Saklon ( kodok batu ) dua2nya 
juga enak, tapi kalau Babat lebih enak di Siaw A Tjiap.

Didaerah Pinangsian ada Lo Mie Pinangsia, kata orang yang asli adalah 
didepan Gereja Pinangsia, cuma sampai hati ini gua belen ketemu tuh 
tempat. Tentunya Lo Mie karet tidak kalah enaknya. Disamping itu Hok 
Kien Mie ala Medan di Hayam Wuruk ( ngak jauh dari Delisius or Kopi 
Warung Tinggi ) dan Bakmie Pangsit Tiong Sim di Mangga besar, ngak jauh 
dari per4an Olimo, itu juga asli medan.

Salam Makan enak he he he

Ophoeng wrote:
>
> Bung ABS, Bung Fy Zhou dan TTM semuah,
>
> Hai, apakabar? Sudah makan (buka)?
>
> Terima kasih atas respon anda berdua, terutama Bung Fy Zhou yang
> bilang bukan minatnya terhadap makanan, tapi tetap mau urun rem-
> bug ungkapkan ttg resto jadul di Godila - Gondangdia Lama ini. Sa-
> ya sangat menghargai respon anda ini, sebab walau ndak minat tapi
> tetep ikut bicara.
>
> Kalau boleh saya ikutan nimbrung lagi nih ya...
>
> Saya baru tahu kalau dulu-dulunya Toeng Kwong atawa Tjahaja Kota
> itu berlokasi di deket bunderan Patung Tani, dan namanya dulu Kra-
> mat Bunder. Memang asyik kalau baca cerita jaman dulu, serasa kita
> masuk ke lorong dimensi waktu dan ruang dan tempat lama. Walau
> sesudahnya, saya suka merasa pusing ketika balik ke masa sekarang,
> tapi tetep sajah asyik sekali mengarungi waktu flash back gitu, jeh!
>
> Trio memang enak-enak makanan-nya, menunya ya itu-itu saja. Sa-
> king seringnya anda makan di situ, bisa hapal semua menu yang 'ku-
> no' dan khasnya. Katanya dulu Trio didirikan oleh tiga orang sahabat,
> saya pernah baca entah di mana. Lalu 2 orang sahabatnya menyerah-
> kan ke yang sekarang, untuk terus dikelolanya. Tapi juga ndak jelas
> kenapa yang 2 tidak lagi berminat meneruskan kongsinya.
>
> Huzaren sla dan ayam nanking, juga gohiong Trio-nya enak sekali.
>
> Yang unik lagi, waktu seolah berhenti berputar di Trio. background
> musiknya masih lagu-lagu lama jaman Patty Sisters, itu kira-kira ta-
> hun 1960-an akhir ya?
>
> Resto Trio dan Tjahaja Kota (d/h Toeng Kwong) dua-duanya bisa
> terima catering di tempat anda, lengkap peralatan dan orang yang
> melayaninya. Dengan order minimal sejumlah tertentu. Waktu saya
> masih ngantor di Cikini, suka pesen mereka untuk makan rame-2
> di kantor bersama teman-teman termasuk para bule expat-nya.
>
> Resto di sebelahnya yang 'bersaudara' , mungkin yang Bung ABS mak-
> sud adalah Paramount ya? Agak jauh sekarang lokasinya. Menunya
> memang agak-agak mirip, tapi saya tetap lebih suka makan di Trio,
> walau panas tanpa AC, dan dikerubungi tukang ngamen dan tukang
> semir dan tukang majalah. Paramount banyak yang sewa untuk pes-
> ta pernikahan. Tempatnya memang luas dan bertingkat plus AC.
>
> Resto Toeng Kwong benar menunya hampir sama-sama jadul, tapi
> lebih ke arah Chinese food condongnya, sementara Trio lebih banyak
> condong ke menu 'peranakan'( ?) yang ada pengaruh Belanda-nya.
> Harga masih lebih murah di Trio, walau sekarang Trio tidak bisa di-
> golongkan sebagai resto dengan harga murah lagi.
>
> Yang jadul juga, mungkin bisa disebut Tan Goei di Menteng. Atau ka-
> lau mau bergaya sederhana mirip Trio, ada satu di kawasan Senen. Ma-
> suk jalan kecil, namanya A-nam (atau Paknam, lupa lagi). Kuno banget
> dan menunya tidak banyak. Spesial mereka adalah pangsit masak (lu-
> pa nama persisnya). Patut dicoba punya, sebab tidak ada resto yang
> menyediakan menu begitu.
>
> Siauw A Tjiap juga mungkin bisa digolongkan jadul. Spesialnya tentu
> saja belut cah fumak. Yang otentik kayaknya yang di Pintu Besar Se-
> latan. Pernah buka di BSD tapi pas BSD belum berkembang, jadi su-
> dah tutup lagi digantikan Resto Padang. Padahal sekarang BSD (sori,
> nyambung BSD lagi ya) banyak dikepung resto-resto di mana-mana.
>
> Waktu Glodok Plaza belum dibangun, dulu di kawasan Pinangsia situ,
> yang sekarang jadi Plaza Pinangsia(?) pusat komputer itu, ada satu ke-
> dai soto ayam Kadipiro atau apa. Lokasinya di rumah-rumah gemeente
> yang kayaknya dulu merupakan perumahan eks Belanda (sipir?). Dekat
> situ tentu kudu mampir juga ke Resto Panggang Ayam Malang (mana
> ada ayam dipanggang merasa 'bahagia' ya?), termasuk jadul juga.
>
> Jangan lupa Eka Ria dan Angke, juga di Kebayuran Lama ada Nico, ka-
> tanya Eka Ria dan Nico itu favorit Oom Liem ya. Satu lagi di Gunungsa-
> hari, deket showroom Volvo, ada yang jual spesial sekba, kuno juga.
> Bagaimana Nasi Tim Baharu di Mangga Besar?
>
> Kalau yang tendaan, saya suka kagum dengan Pinokio, masih bertahan
> sampai sekarang, tetap setia menjajakan ayam bakar. Sekarang mereka
> mangkalnya di Samanhudi, malam saja, di depan Resto Bakmi Permata.
> Juga di sekitar situ ada Nasi Uduk Kota Intan, Soto Kudus, dan sate +
> sup kambing bening (sebelah Pinokio) yang sudah ada sejak tahun 70-
> an, bertahan terus sampai sekarang mungkin sudah generasi ke-3?
>
> Itu saja yang saya masih ingat, barangkali ada yang bisa dan mau me-
> nambahkan? Silakan saja. Eh, barangkali ada yang tahu, kenapa Blue
> Ocean (BO) tutup ya? Padahal itu resto dulu kayaknya laris tuh?
>
> Halah, kalau sudah bicara resto, saya selalu senang melanjut-lanjut,
> sampai suka ndak ingat ada yang ndak suka ya. Sorry, kalau ternyata
> tidak berkenan di hati anda ya.
>
> Begitu ajah sih ya.
> Sila koreksi kalau ada yang salah, dan tolong tambahkan kalau kurang.
>
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang
>
> -
>

Kirim email ke