Sekalian jawab aja ya buat Bung Ophoeng dan Agoeng.

Sun Pan, kayaknya hampir sama dengan Choi-pan ( Choi = sayur, Pan = Kue, 
Bahasa Hakka )  nya orang Ponti, cuma isinya mungkin beda atau Chai Pau 
( Chai = Sayur , Pau = Bungkus, Bahasa Hok Kien ) nya orang Medan. Kalau 
mau cari ala orang Ponti ya di Pangjay, kalau mau cari ala Medan ya di 
Mangga besar dekat olimo.

Mi Kau Pan, seperti yang saya sebut ada di Gloria juga ada di Pangjai, 
tapi setahu saya tidak digoreng Maklum Makanan orang Hakka ( Kalau tidak 
salah Ponti dibagi 2 bagian yang dibatasi oleh sungai, sebelah berbahasa 
Hakka dan sebelah lagi berbahasa Tio Chiu, ) jadi jangan heran makanan 
orang Tio Chiu, Kue Chiap bisa ditemukan di Ponti dan tetunya Pangjai, 
Singapura dan Thailand.

Yang disebut Carrot Cake itu lain lagi, itu adalah Kue Lobak atau orang 
medan bilang Chai Thau Kue ( Chai Thau =  Lobak, Kue ya kue, mungkin 
bahasa Indonesia Kue dari bahasa Hok Kien kali ya ).emang bahan dasarnya 
adalah Lobak, Tepung beras dan Ebi. Biasanya setelah jadi, dipotong2 
baru di goreng panas2 dan dicocol sama sambel dengan bawang putih, cuka, 
gula dikit. Orang Medan memang doyan makan ini. Variasinya ya digoreng 
kayak Kwee Tiau, tentunya setelah di potong2 4 persegi panjang. Chai 
Thau Kue bisa didapat di Mabes dekat Olimo.

Chi Chong Fan / Kayaknya dari Bahasa Kong Hu., atau disingkat Chong Fan, 
kayaknya di Indonesia ini adanya di Medan Saja, tapi saat ini sudah ada 
dijakarta, selain dijajankan keliling ( Bersama Choi Pau / Chai Pau dan 
Carrot Cake ), juga bisa ditemukan di Pluit dan Mabes. Tapi pernah saya 
temukan di salah satu tempat waktu Makan Dim Sum, cuma bentuknya sudah 
digulung kayak Kue dadar gitu. Kalau dimedan biasanya Polos, Cha Siu 
atau daging Kepiting. Tadi baru makan Chi Chong Fan goreng ( Pakai 
Udang, Bakso dll ) A Chiu di Muara karang, dekat Sup Ikan Jony, cuma sup 
Ikan  Jony ini dah Tutup dan Pindah ke Gunung Sahari, ya telat deh. Dia 
Pindah mulai habis Lebaran ini, jadi ngak bisa lagi bandingi sama Sup 
Ikan Batam

Betul, Mie Kangkung yang saya maksud itu adalah seperti itu, tapi pada 
kemana ya ?? dah ngak kelihatan pikulan yang lalu lalang, Kalau yang 
pakai udang memang hampir sama dengan E-Mie, tapi tidak sekental E-mie 
lah, dan E- Mie itu asalnya dari India E itu menang artinya udang dalam 
bahasa Tamil kalau tidak salah. Makanya sekarang orang India / Tamil  / 
Keling yang jualan E-mie di medan sudah jarang, tapi itu yang asli, 
rasanya juga beda. Ketangnya bukan hanya kentang rebus saja tapi 
berbumbu, dan ada campuran macan2 penganan selain udang. Kalau di Medan 
mau cari E-mie ( sekarang sudah berganti nama Mie Rebus ) yang jualan 
orang Keling dan susah, banyakan Orang Jawa, Aceh dan Tionghua. Tapi aku 
lebih suka yang orang India, terpaksa deh nyarinya di Kampung keling, 
Dekat Jembatan yang dibangun oleh Abang nya Chong A Fie dan merupakan 
peninggalan sejarah Oarng Tionghua dalam ikut serta membangun Kota 
Medan. Karena dalam kepercayaan Membangun Jembatan adalah perbuatan amal.
E-mie dan Mie kangkung udang agak beda bumbunya, karena asal dari Kuah 
Mie kangkung adalah sama dengan Kaki Babi, dan ada Go Hiong nya. kalau 
E-mie ngak pakai, juga kecapnya ngak semanis kecap masak Mun Cu Kiok ( 
Masak Kaki Babi he he he ). Saya pernah bikin kok dan bayang Putih 
tumisnya juga banyak agar wangi, sedangkan E-Mie tidak.

Ngomong2 Lo Mie Mikado dimana sih ??. Emangnya dibelakang HW plaza ada 
jalan dan masuknya dari mana ???

Lo Mie Abadi dan Karet adalah Hok Kien Lo Mie, jadi Mienya gede2, 
sedangkan yang Tua Thau alirannya lain, Mienya Kecil, seperti mie 
Pangsit gitu dan banyak Seafoodnya, Kayak aliran Shaulim Utara VS 
Selatan gitu. Apapun aliranya dua duanya Mantap booo.

Salam,
Budiman.

PS : dari pada omongin Agama, enakan omongin makanan, San Cai San Cai, 
Namo Amitaba.

[EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Om, kalo di daerah sy ada makanan yg sangat khas yaitu sun pan ( kue 
> rebung) n su fun pan ( mirip kayak sun pan tp ga ada isi) bentuknya 
> mirip apa choi pan. Katanya seh ini makanan khas org taipu di jkt sy 
> cari2 ga ada yg jual. Di lampung pun cuma 1 org pedagang keliling yg 
> udah jualan puluhan tahun. Sedang su fun pan biasanya dimakan klo ada 
> acara kumpul bareng di rumah abu marga thung atau ada acara sembayang 
> imlek or ceng beng. Di luar itu jarang sekali ada yg buat.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> *From*: "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED] com>
> *Date*: Sat, 04 Oct 2008 05:07:28 -0000
> *To*: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> *Subject*: [budaya_tionghua] Juga Choi-pan Chu-chong Fan. (Was: Wah! 
> Di Atas Lereng Masih Ada Gunung, Nih!)
>
> Bung Budiman dan TTM semuah,
>
> Hai, apakabar? Sudah makan?
>
> Wah, makin menarik nih perbincangan ttg bakmie aneka bentuk dan warna,
> aneka bahan dan nama.
>
> Coba anda ke Pontianak, atau setidak ke Little St. Quentien di 
> bilangan Pang-
> jay (deket markas BT?) yang deket-deket Pecah Kulit, Reklame Panca Warna,
> kalau malam. Di situ bener-bener jadi Kampung Ponti. Ada makanan yang
> menurut anda disebut sebagai Mi Kau Pan (?) yang dibuat dari tepung beras,
> dibuat seperti dodol kue yang digoreng dengan kecap manis dan minyak ba-
> wang putih.
>
> Apakah Mi Kau Pan ini bukan seperti di Singapura yang disebut 'carrot 
> cake'
> itu? Sebab deskripsinya hampir sama, diperlakukan sebagai 'kwe-tiauw' ju-
> ga, dimasak dengan daging dan sayur, dengan potongan agak besar dan ko-
> tak memanjang mirip french fries yang crinkle cut itu.
>
> CHOI-PAN & CHU-CHONG FAN
>
> Kalau sudah ke Little St. Quentien, jangan lupa cobalah juga Choi-pan ane-
> ka isi. Bisa cuma bengkuang, talas, kucai, yang dicampur ebi atau just 
> vegi.
> Jangan lupa minta tambah taburan minyak + bawang putihnya (apakah ini
> khas aliran Tio-chew ya? Bakso Afung juga pake ini tuh). Choi-pan dibentuk
> mirip pangsit rebus tapi digulung memanjang, tidak dibentuk bulat pangsit.
>
> Kalau ala Medan, saya suka ama Chu-chong Fan(?). Itu lho, yang dibuat da-
> ri tepung beras, dibuat lembaran tipis mirip crepe tapi ndak kering, 
> dikukus,
> dan waktu disajikan digunting-gunting, disiram kuah kecap + bumbu encer.
>
> Saya pernah sarapan di Guang-zhou, ada satu kedai khusus juwalannya Chu-
> chong Fan (agak aneh namanya: chu-chong = usus babi?), bisa minta aneka
> variasi: original plain, with egg, with vegi or with meat. Bisa juga 
> gabungan
> dari semua isinya. Penyajiannya cuma digulung ajah kayak crepe begitu.
>
> MIE KANGKUNG vs LOMIE
>
> Kalau mie kangkung abang-abang, dulu sih ada yang jual pakai pikulan dan
> ada yang pakai gerobak ala tukang bakso tanpa lemari display etalase kaca.
> Biasanya racikan babi (tetelan doang, banyakan kulitnya) yang 
> dicincang alus,
> masak kecap itu ditarok dalam periuk tanah. Kangkung dan toge(?)nya dise-
> duh sebentar di panci yang diisi air rebus (bawa kompor). Tapi, kalau 
> yang
> biasa beredar di Jakarta dulu (paling tidak di kampung Jelambar POLRI) 
> kuah-
> nya ndak kentel-kentel gitu, encer saja, mungkin kelamaan direbus, lantas
> keluar colagen (?) dari kulit dan tulang babinya, maka terkesan kentel ya?
>
> Tapi, kayaknya mereka ndak mencampurkan aci (tepung kanji) secara senga-
> ja supaya kentel seperti 'kuah' e-mie ala Medan, atau mie celor Palembang.
> Mie koclok ala Cerebon pakenya ayam, dengan kuahnya kentel diberi santan.
> Lha, kalau babinya sudah diganti hebi, ya mesti namanya e-mie juga dong.
> "E" pada 'e-mie' itu pan merujuk ke 'he' atau udang.
>
> Kalau lomie ala Sumatra seperti dicontohkan lomie Bagan dan Tua-tauw, itu
> memang aliran lo-mie lain. Juga diwakili oleh Lomi Abadi yang di 
> Angke, ju-
> ga Mikado di belakang Hayam Wuruk Plaza. Lomie Mikado patut dicoba, mere-
> ka sedia cuka item untuk kondimennya. Juga ada hekeng yang garing gurih.
>
> Selamat mencoba!
>
> Begitulah saja ya.
>
> Salam mie koclok ala Cerebonan,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang
>
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, BUD'S 1 <bsugih2007@ ...> 
> wrote:
>
> Ikut Nimbrung,
>
> Ada sejenis Mie, bentuknya gepeng dan lebar, kayak usus ayam yang telah
> dibelah gitu. Kalau orang Hakka bilang Ap Chong Mie ( terjemahan secara
> harafiah = Mie Usus Bebek ), kadang2 orang suka billang mie lebar.
>
> Disamping itu ada juga Lo Su Pan, kalau diterjemahkan secara harafiah =
> Kue Tikus. Mie nya terbuat dari Tepung beras ( kayak Kwee tiau ) tapi
> bentuknya kayak cendol, cuma agak besar dan bewarna putih. Cara sajinya
> ya kayak Bakmie ayam gitu. Makanan jenis ini masih bisa ditemukan di
> Gloria dan merupakan makanan orang Hakka, sama dengan Mi Kau Pan ( Kue
> Tepung beras yang dimakan sama Kecap manis dan Minyak bawang putih ),
> kue ini juga masih bisa ditemukan didaerah Gloria.
>
> LOMIE PINANGSIA.
>
> Kalau dilihat cerita dari Ophoeng, kayak Mie Kangkung nya orang Tionghua
> Benteng, Waktu itu sekitar Roxy ada yang jual pikulan. Menurut cerita
> dia, dulu memang pakai daging babi ( Kayak babi kecap gitu ), kuahnya
> kental kayak kuah kaki babi. Mie nya diberi Kangkung, Toge trus disiram
> Kuah Kental. Tapi kebetulan Encek yang juga tersebut ( Tionghua Benteng
> ) adalah seorang Muslim makan daging babi tersebut diganti dengan Udang.
> Tapi rasanya jadi sedap bukan main, kayak E-mie nya / Mie Rebusnya
> Medan, atau Mie Celornya Palembang.
>
> Ada lagi LoMie ala orang Sumatera, tepatnya Bagan Siapi-api ( Kayaknya
> gaya Tio Chiu or Hai Lok Hong ). Masakannya kayak Mie siram gitu. Tapi
> isinya jangan dibilang, Full spec. dam Non-Halal, bagi yang ingin
> mencobanya bisa didapatkan di RM Tua Thao, Bandengan Utara ( sudah dekat
> ujung ) dan diseberangnya juga ada, namanya Lo Mie Bandengaan. Lebih
> enak yang di Tua Thao untuk Lo Mienya. Kalau kerang Bambu masak Tauco,
> lebih enak yang di LoMie Bandengan
>
> MIE ACEH.
>
> Sebetulnya Mie Aceh yang berbentuk Bulat besar itu adalah Mie Medan,
> kalau anda ke Medan dan makan mie disana ya itu Mie yang bulat besar,
> baik untuk E-mie, Mie Goreng maupun Mie Hok Kie. Kecuali Mie Pangsit
>
> Untuk mie sebetulanya ada 2 macam yang disebut Mie Telor ( yang biasa
> untuk mie pangsit dan mie Goreng Jakarta / Jawa ) dan satu lagi mie yang
> proses pembuatannya pakai air Merang / air Abu / Ki Cui, Mie ini yang
> biasanya di Medan untuk mie goreng, Mie Aceh, E-mie, Hok Kien Mie atau
> kalau di Jakarta suka diapakai untuk Mie Bakso atau sering disebut Mie
> Kuning. Super Mie, Indomie dll termasuk kelompok Mie Telor.
> Mungkin dalam proses pembuatannya menggunakan telor, tapi Mie Kuning 
> tidak.
>
> Salam mie mie an
>
> Budiman
>



------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke