Dik Hartanto, Maaf, saya baru membuka email anda hari ini, saya lihat sdr. Keng Hian sudah menjawabnya dengan tepat. Hanya perlu ditekankan, huruf/bunyi yang dituliskan sdr. Keng Hian itu adalah huruf yang sering dipergunakan, artinya ada kemungkinan leluhur anda menggunakan huruf yang tidak lazim dipergunakan, sehingga terkaan sdr Keng Hian itu bisa meleset, itulah sebabnya saya anjurkan berusaha punya catatan huruf Tionghoanya sebelum orang yang tahu, yang kebanyakan sudah tua, tak ada lagi. Pernah ada rekan yang kebetulan makan leluhurnya masih lengkap, sehingga saya minta dipotret saja, dengan demikian lima generasi diketahui dengan pasti. Teman sekantornya orang dari Tiongkok pernah dia minta tuliskan bunyi huruf-huruf itu, jelas yang keluar Hanyu Pinyin yang berdasarkan bunyi dalam bahasa Mandarin. Sedang ia tak merasa begitu, setelah saya tuliskan dengan dialek Hokkian Ciangciu baru dia merasa itu yang benar. Itu tidak aneh sebab orang Tiongkok itu belum tentu tahu dialek Hokkian, apalagi ejaan kebiasaan di Indonesia yang didasarkan pada ejaan Belanda.
Mengenai contoh anda, memang benar sne Yong dalam dialek Hakka menjadi Yo (yang tepat Yno, yaitu yo dengan bunyi sengau) dalam Hokkian. Tapi Xi Shi Yong adalah ejaan Hanyu Pinyin jadi Mandarin. Hal ini bisa kita ketahui, dalam dialek Hokkian hanya ada satu macam s, yaitu s yang dibunyikan dengan ujung lidah ditempel ke kaki gigi atas. Sedang dalam Mandarin ada tiga macam s, yang pertama seperti s Hokkian, yang kedua sh yaitu s yang dibunyikan dengan melipat lidah sehingga ujung lidah menempel ke langit=langit rongga mulut. Bunyi s ketiga adalah x, yaitu bunyi s yang diucapkan dengan lidah tetap di tempat. Ada x dan sh pada kata Xi Shi Yong menunjukkan itu Mandarin bukan Hokkian. Hokkian di Singapore di tulis Hokkien, karena sebetulnya a di sana berbunyi andara a dan e , maka ada orang yang menulis HOkkian ada pula yang Hokkien, sama dengan a pada kata Fujian dalam Hanyu Pinyin. Karena dalam Hanyu Pinyin ditulis a dan bunyinya sama dengan a pada kata Hokkian, saya sendiri lebih senang menulis dengan a, agar seragam dengan Hanyu Pinyin, toh bunyinya di tengah-tengah. A dan kata jian Mandarin di Taiwan dibaca e, di sebagian Tiongkok utara dibaca a, di daerah lain antara a dan e. Semoga membantu Salam Liang U --- On Wed, 10/22/08, hartantodedy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: hartantodedy <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa, nama huruf. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 22, 2008, 6:56 PM Dear Fy Zhou, Ah masa sih kacau, di kamus cersil banyak sekali yang pakai kata ini seperti : Pukulan besi = Thi-ciang Pukulan sakti = Sin-Ciang Tangan besi = Tiat-ciang Tangan salju = Swat-ciang Panglima = Ciangkun Ketua perguruan = Ciangbujin Angin sejuk = Ciang-hong Memang Yong sne Hakka = Yo sne Hokkien, tapi saya dapet judul lagu Artist: Wang Wei Song: 017 Xi Shi Yong (Hokkien). Terus ada Oey Yong isterinya Kwee Ceng. Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nama anda dan saudara2 anda agak kacau, sebagian memakai logat mandarin seperti Ciang, sebagian pakai logat Hokian, seperti Lim dan > Biauw. sebagian Yong sepertinya logat Hakka? > > ZFy > > --- On Wed, 10/22/08, hartantodedy <hartantodedy@ ...> wrote: > > From: hartantodedy <hartantodedy@ ...> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa, nama huruf. > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Date: Wednesday, October 22, 2008, 8:20 AM > > > > > > > Dear Mpek Liang U dan RRS, > > Sebagai seorang keturunan babah, saya kakak beradik, diberi nama > kemungkinan besar berdasarkan "bunyi", tidak berdasarkan huruf (arti) > seperti yang Mpek bilang. > > Beberapa nama belakang diambil nama para kongco. > > Nah, barangkali di milis ini ada yang berbaik hati mau mengartikan > nama kami (keturunan lelakinya saja). > Sne kami Tan, nama generasi Sin, nama belakang Ciang,Lim,Yong dan > Biauw. Apa artinya dan bagaimana tulisan/cara baca Hanzi nya?. > > Saya pernah mengajukan hal ini di milis koh Steve, dimana saya dapat > info bahwa nama ke2 dan ke3, bisa terpisah sama sekali, tidak harus > merupakan satu arti. > > Kalau merepotkan milis ini boleh kirim ke japri hartantodedy@ yahoo.com > > Kamsiah very much > > NB. fasilitas huruf hanzi di komp. saya sepertinya simplified?, lebih > baik gif, atau jpg. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <liang_u@ > wrote: > > > > > > Rekan-rekan sekalian, > > > > Saya sering melihat di milis ini , bahwa di antara kita baik yang > Tionghoa atau yang bukan, > > tidak mengerti bahwa nama Tionghoa, baik nama orang, nama tempat, > nama negara dll adalah nama yang berdasarkan huruf, beda dengan nama > dalam bahasa lain yang berdasarkan bunyi. > > > > Nama Indonesia misalnya adalah nama bunyi, maksudnya asal bunyinya > benar itu nama saya. Ambillah nama Sulastri. Baik kita berbicara > bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Jepang, Inggeris, Jerman dll. Mbak > Sulastri ini mengharap tetap dipanggil Sulastri, jadi kalau ada orang > Inggeris memanggilnya Syulestrai, mbak Sulastri tidak akan mengerti, > atau langsung membetulkannya, nama saya Sulastri bukan Syulestrai. > Demikian juga nama kota Bandung, misalnya, menggunakan bahasa apa > saja, kalau membunyikannya bukan Bandung orang tak mengerti. Misalnya > ada yang menyebut Benjung atau Bendang orang tak mengerti. > > > > Nama Tionghoa lain, nama Tionghoa adalah nama huruf. Misalnya orang > bernama Oeij Kne Bin, pegangannya bukan bunyi Oeij Kne Bin, tapi > hurufnya. XYV misalnya (sengaja tidak ditulis kanjinya, agar yang tak > dapat membuka tak terpengaruh dan tak mau baca keterangan ini , XYV > kita ibaratkan tiga buah huruf Tionghoa). Ia tak perduli dibaca apa > asal hurufnya benar, itulah nama saya. Oeij Kne Bin di daerah lain > bisa di baca Oeij Keng Bin, Wong King Man, Ng Ki Ming dll. Itu dia > terima saja, asal hurufnya tetap XYV. Kalau ada Oeij Kne Bin lain > tapi huruf Tionghoanya bukan XYV tapi XYW ia akan bilang itu bukan > saya, sebab huruf Bin-nya beda. > > > > Kalau orang Taiwan di tanya mau ke mana, ia bilang Gua beq khi Pak- > knia. Orang asing yang mengerti Gua beq khi artinya saya mau pergi > ke, tapi tak pernah mendengar Pak-knia , mungkin berfikir ada kota > lain yang ia tak tahu. Padahal ia sendiri tinggal di Beijing sudah 10 > tahun. Kalau ditanya apa ia orang Pak-knia, ia akan bilang bukan, > karena belum tentu ia tahu, bahwa Pak-knia itu adalah Beijing dalam > dialek Hokkian. > > > > Jadi bisa saja orang Tiongkok di tanya apa ada negara yang bernama > Tiongkok, ia bilang saya tak tahu, kalau ia bukan orang Hokkian atau > mengerti dialek Hokkian. Karena dialek Hokkian minoritas di > Tiongkok.Ia hanya tahu negara saya adalah Zhongguo. > > > > Jadi untuk orang Tionghoa saja bisa keliru, apalagi orang non > Tionghoa atau orang Tionghoa yang sudah tak mengerti bahasa Tionghoa. > > > > Kalau kita perhatikan orang barat yang keluyuran di Tiongkok sampai > ke kota kecil bahkan ke kampung padahal tak mengerti huruf Tionghoa > maupun bahasa Mandarin, ia selalu membawa secarik nama-nama tempat > dalam huruf Tionghoa, lalu ketika mau beli tiket kereta api misalnya > ia tanya sambil nunjuk-nunjuk nama tempat dalam huruf Tionghoa, maka > orang akan memberi tahunya. > > > > Kalau yang diingat bunyinya, bisa kacau, sebab di propinsi Shanxi > saja ada dua, untuk orang luar negeri yang satu ditulis Shanxi, yang > satu lagi Shaanxi, sama bunyi beda nada. Orang dalam negeri Tiongkok > sendiri belum tentu tahu apa bedanya Shaanxi dan Shanxi , makanya > harus hurufnya yang diingat. > > > > Jadi mengapa orang Tionghoa termasuk yang di Tiongkok kalau ditanya > anda dari Cina, mungkin ia jawab ya, tidak marah atau tersinggung, > sebab disangkanya Cina itu adalah China, hanya maklum orang tak dapat > membaca tepat. Tapi kalau pertanyaan itu dengan huruf, China itu > hurufnya Zhongguo, sedang Cina itu hurufnya zhina, maka pasti ia akan > tersinggung. Huruf Zhongguo dan Zhina sudah berkali-kali saya tulis > di milis ini. Di sini tidak saya ulangi karena komputer yang saya > pakai ini bukan di rumah, tak ada input huruf Tionghoanya. > > > > Maaf, agak berbelit sebab sulit menerangkan dengan kata-kata. > Semoga berguna > > > > Sebagai kesimpulan saya anjurkan bagi orang tua, yang masih tahu > nama Tionghoa anaknya untuk ditulis hurufnya, lalu diberikan kepada > si anak. Sebab kalau tidak, bisa salah kaprah. Sne atau marga Li saja > ada beberapa sne Li yang berbeda. > > > > Jadi nama Tionghoa adalah nama huruf, minimal anda harus punya > catatan nama anda dengan huruf Tionghoanya, mintalah bantuan kepada > yang bisa menuliskannya, sekarang mudah, diprint dengan komputer > hasilnya bagus. > > >