Sebenernya paling gampang liat arah tulisan suatu media itu dr sebutan untuk para pelaku aja, ada yg sebut pejuang uighur, ada yg nulis pemberontak / separatis uighur. Dr sono aja udah keliatan arahnya. Btw ada yg bisa jelaskan asal usul etnis uigur dan urumqi? Kapan mereka dateng dari asia barat dan kapan urumqi mulai dibangun dll. -----Original Message----- From: "hoey_hin" <hoey_...@yahoo.co.id>
Date: Sun, 12 Jul 2009 16:06:46 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Berita yang provokatif berbau SARA, bibit perpecahan Kalau kita perhatikan berita di media, berita yg mengambil dari sumber tertentu (yg biasa ditulis dibagian bawah berita) seringkali membuat berita yg provokatif, tidak berimbang dan tidak mendidik. dijaman informasi yg serba bebas & cepat ini kita sebagai pembaca harus benar2 jeli melihat ini dan menggunakan akal sehat agar tidak termakan / terprovokasi berita2 yg tidak benar. kalau kita mudah terprovokasi berarti kita telah masuk dalam skenario pihak tertentu, apabila hal ini meluas maka secara langsung / tidak akan berimbas pada stabilitas politik, keamanan dan ekonomi negara kita. Sudah jelas Indonesia sekarang ini msh belum siap dg kebebasan informasi yg seringkali dimanfaatkan oleh pihak tertentu utk menciptakan opini yg tidak benar. oleh karena itu saya lebih setuju dg cara pemerintah china utk mengatur / mengontrol berita2 yg tidak benar & bersifat provokatif. lalu bagaimana dg bangsa kita ini apakah akan dibiarkan terombang-ambing bigini saja?? kalau dibiarkan dimana sebenarnya rasa nasionalis utk membawa bangsa ini menjadi lebih baik??!! apakah akan dikalahkan oleh rasa kesukuan dan keagamaan yg sempit?? Sebenarnya negara yg tidak memperhitungkan kemungkinan yg akan terjadi di kemudian hari, sebetulnya bahaya sudah di depan mata! Pelarangan Sholat Jumat di Masjid ini sebenarnya kan hanya terjadi di Urumqi, tempat terjadi kerusuhan dan masyarakat dipersilahkan untuk melaksanakan ibadah di rumah masing2 untuk menghindari pengelompokan masa. padahal di China ada ribuan Masjid di luar Urumqi yg tetap melakukan aktivitas seperti biasa, mengapa justru tindakan pemerintah china yg mengamankan warganya ini malah dituntun pada pelanggaran HAM. Memang yg terjadi dlm pemberitaan pihak tententu sekarang, apapun kebijakan yg dilakukan oleh pemerintah china pokoknya salah. Mungkin kalo dilihat dari "kaca mata kuda" saja pelarangan beribadah adl pelanggaran HAM, tapi kalo dibiarkan beribadah kemudian timbul tragedi kemanusiaan yg berkepanjangan apakah ini tidak lebih keji? Saya melihatnya disini ada upaya pengaburan / pembelokan masalah berawal dr pertikaian pribadi, kemudian menjadi kerusuhan antar suku, dari sini kemudian ditarik menjadi isu agama untuk dapat banyak mendapat simpati dari luar. tau sendiri di beberapa negara termasuk Indonesia isu agama ini sangat sensitif dan laku dijual. Keadaan sebenarnya, kerusuhan ini adalah murni bagian dari gerakan separatis, demonstrasi yg berubah menjadi kerusuhan sudah diorganisir dg rapi, buktinya ada banyak provokator yg tertangkap adalah warga negara asing yg masuk dr negara yg berbatasan dg china. Terlihat pula ketika demonstran berhadapan dg polisi sengaja dikeluarkan kaum perempuan, ibu2, ada pula yg membawa anak kecil, ini yg di keluarkan byk ditelevisi. sementara itu kaum lelakinya melakukan tindakan anarkis dan membunuh org2 han yg berjumpa di jalan. Tapi sebenarnya tidak semua org uigur mendukung aksi mereka, byk pula yg mengutuk perbuatan para perusuh ini, seperti yg dpt dilihat di beberapa tv china. Kalo begini jadi jelas sebenarnya negara yg menyudutkan china adl negara pendukung separatis, tidak mungkin mereka tidak tau keadaan sebenarnya. Coba kalo di negara kita ada gerakan separatis lalu didukung oleh negara lain dg berbagai alasannya, apa kita tidak marah? salam damai.. "Apa yg diri sendiri tidak ingin oranglain perbuat pada dirimu, jangan diperbuat pada orang lain."