Saya tidak pro PRC malah kurang senang dgn pemerintahan mereka betapa hebatnya 
kemajuan ekonomienya --- Utk saya reality dan pengetahuan umum yg jelas dan 
correct adalah yg lebih penting. Berita² yg beredar diIndonesia atau di negara 
Barat banyak yg berat sebelah dan pengalaman saya cukup banyak utk mengetahui 
dgn jelas siapa yg membayar atau financed gerakan terror semacem ini, Ini 
katanya islam kalau di"barat", dan christian kalau dinegara "timur". The truth 
dlm persoalan ini ditentukan oleh politic suatu negara.
Utk kalian yg diIndonesia dgn jaman internet sebelum kalian menerima info 
apapun dari luar - jaman sekarang dpt kita selidiki kebenarannya.  Pula didalam 
menentukan pendapat mengenai sesuatu keadaan sebelumnya kalian juga dpt 
menyelidiki sejarah keadaannya. Semua dpt diketemukan didalam internet jikalau 
ingin mencari.
Andreas
 
 
 

--- On Tue, 7/21/09, jip_id <jip...@yahoo.com> wrote:


From: jip_id <jip...@yahoo.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 21, 2009, 8:00 AM


Bung Andreas, tidak usah dengan emosi atau mencaci dong. 
Toh saya menyimak pendapat Anda dg serius. Saya hanya ingin menawarkan 
perspektif lain yang berbeda dengan Anda (dan versi resmi Pemerintah RRC). Apa 
tidak boleh ada sudut pandang berbeda di milis ini? Apa hanya ada satu versi 
yang Anda klaim sebagai kebenaran?

Saya jadi bertanya-tanya, jika artikel tersebut (dan ada artikel2 lain)  
mengkritik RRC, mengapa jadi malah Anda yang berbicara mewakili Pemerintah RRC 
ya? Anda siapa ya? Tentu saja saya tidak berharap anggapan usang rezim Suharto 
terhadap orang-orang seperti Anda benar adanya, apalagi setelah 65 tahun 
Indonesia merdeka.

Anyway terima kasih tanggapan Anda. 

Salam damai.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA <mihar...@...> wrote:

>  
> Dgn info diatas ini silahkan kalian analisa kembali pikiran kalian sebelum 
> melonjak rasisme atau exploitatie yg beragama islam. Dunia lebih besar dari 
> tempurung kalian.
>  
> Andreas
>  
>  
>  
>  
>  
> --- On Mon, 7/20/09, ardian_c <ardia...@...> wrote:
> 
> 
> From: ardian_c <ardia...@...>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Masalah Xin Jiang
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, July 20, 2009, 12:11 AM
> 
> 
> rasanya pemerintah RRT itu tidak beretnis Han tapi beretnis 56 etnisnya.
> Tapi tdk dipungkiri mayoritas etnis disana adalah etnis Han yg berjumlah 
> kira2 90% atau sekitar 1 milyard.
> 
> Anggap sisanya itu 10 % alias 100 jt lebih, ya sdh setengah dari penduduk 
> Indonesia lho.
> 
> BTW etnis2 terutama minoritas dan terasing di Indonesia jg mengalami nasib yg 
> kurang baik dan bahasa ibu mereka terancam dgn bahasa persatuan yaitu bahasa 
> Indonesia.
> Hal yg sama jg terjadi di RRT, dimana bahasa nasional adalah bahasa mandarin 
> atau bahasa Han.
> Tapi jika anda memperhatikan, TV pemerintah sana jg menggunakan bahasa etnis2 
> minoritas sebagai bahasa pengantar.
> Di Indonesia jg sama, seperti misalnya TVRI stasiun Jawa Barat yg menggunakan 
> bahasa Sunda.
> Tapi bagaimana dgn Kalimantan Barat misalnya, bahasa apa yg digunakan di TVRI 
> lokal ?
> Bahasa Melayu ? Bahasa suku Dayak ( yg beragam ) atau bahasa Khe or Hokian ?
> 
> Mungkin ada baiknya fokus energi ini diarahkan bagaimana menjaga kelestarian 
> bahasa2 suku2 pedalaman yg ada di Indonesia ini.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jip_id" <jip_id@> wrote:
> >
> > Mengapa RRC ingin mempertahankan Xinjiang? Alasannya sama dengan mengapa 
> > Pemerintah RI mempertahankan Papua dan Aceh, AS menginvasi Irak dan (dulu) 
> > membiarkan kediktatoroan Syah Iran: 
> > 
> > : Kekayaan Xinjian luar biasa. 75% persen pajak masuk kantong pemerintah 
> > RRC yang beretnis Han.
> > 
> > yah itulah imperialisme gaya baru pasca Perang Dunia II yang 
> > mengatasnamakan negara ... Tapi sudahlah anggap saja fakta di bawah sebagai 
> > pengetahuan umum.
> > 
> > 
> > =======
> > 
> > 
> > 
> >  "Kekayaan" Uighur yang Luar Biasa
> > Monday, 13 July 2009 15:53 usamah
> > E-mail Print PDF
> > 
> > 75 persen pajak dari Xinjiang masuk ke pemerintah pusat, padahal wilayah 
> > itu merupakan daerah otonomi
> > 
> > Hidayatullah.com--Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang ini memiliki kekayaan 
> > alam luar biasa, mulai dari minyak, gas, dan batu bara. Pemerintah Komunis 
> > China menjadikan Xinjiang sebagai pusat strategi keamanan energi nasional.
> > 
> > Kabinet China menerbitkan dokumen berjudul ''Proposals of the State Council 
> > on Promoting Economic and Social Development in Xinjiang" yang secara jelas 
> > mengungkapkan bahwa pada 2020, Xinjiang akan menjadi basis pengolahan dan 
> > produksi migas terbesar di China.
> > 
> > Cadangan Minyak dan Gas
> > 
> > - Wilayah Xinjiang menguasai 20 persen cadangan potensial minyak China.
> > 
> > - Cadangan minyak mencapai antara 20-40 miliar ton minyak mentah
> > 
> > - Cadangan gas sedikitnya 12,4 triliun kaki kubik
> > 
> > * China National Petroleum Corp, perusahaan minyak milik negara terbesar, 
> > memiliki hak monopoli pengelolaan dan eksplorasi migas di Xinjiang.
> > 
> > - Penemuan minyak yang besar di cekungan Sungai Tarim dan gurun Taklamakan 
> > telah menarik perhatian global.
> > 
> > - China membangun pipa sepanjang 2.600 mil yang mengaliri migas ke sebagian 
> > besar kota besar seperti Shanghai hingga ke Beijing.
> > 
> > Strategi Energi China
> > 
> > - Mengurangi ketergantungan migas dari luar negeri
> > 
> > - Menjadikan Xinjiang sebagai pusat penyimpanan dan cadangan nasional
> > 
> >  - Selain Xinjiang, China memiliki basis produksi minyak besar di:
> > 
> > * Heilongjiang
> > 
> > * Shandong
> > 
> > * Liaoning
> > 
> > Penghasilan
> > 
> > * 75 persen pajak dari Xinjiang masuk ke pemerintah pusat, padahal wilayah 
> > itu merupakan daerah otonomi.
> > 
> > * Ekonomi China sangat tergantung migas, dan negeri Tirai Bambu itu menjadi 
> > salah satu pemain utama global dalam perang energi dengan AS, Rusia, dan 
> > Uni Eropa.
> > 
> > * China rata-rata menghabiskan 65 miliar dolar AS per tahun untuk impor 
> > energi, kebanyakan dari Arab Saudi dan Iran.
> > 
> > * Pada 2008, Xinjiang memproduksi 27,4 juta ton minyak mentah atau melebihi 
> > produksi ladang-ladang di Shandong.
> > 
> > * Pada 2009, Xinjiang diharapkan mampu memproduksi minyak hingga 28 juta 
> > ton.
> > 
> > * Pertumbuhan GDP Xinjiang mencapai 10 persen per tahun
> > 
> > * Tiap tahun, setidaknya 500 ribu turis asing datang
> > 
> > * Lebih dari 13 juta pelancong domestik juga datang
> > 
> > * Memperoleh pendapatan dari pariwisata rata-rata 1,5 miliar dolar AS per 
> > tahun
> > 
> > Kondisi Xinjiang
> > 
> > * Meski berada di daerah emas hitam dengan kekayaan melimpah, namun 
> > Xinjiang sangat berbeda dengan provinsi-provinsi China lainnya.
> > 
> > - Tak ada industrialisasi di sana
> > 
> > - Penduduk sebagian besar hidup dalam kemiskinan. [Xinhua/Center for Energy 
> > and Global Development/China Daily/Reuters/Republika]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jip_id" <jip_id@> wrote:
> > >
> > > Rekan2 ada artikel menarik tentang upaya Pemerintah Tiongkok 
> > > mensubordinasi entis Ughur. Apakah sama dengan program transmigrasi Jawa 
> > > di Indonesia? Apa pendapat Anda?
> > > 
> > > 
> > > ----
> > > 
> > > Usaha China Menghapus Identitas Etnis Muslim Uighur
> > > Monday, 13 July 2009 16:14 usamah
> > > E-mail Print PDF
> > > Etnis Han sengaja dipindahtempatkan oleh pemerintah China ke Xinjiang 
> > > guna menghapus etnis Uighur hingga ke akarnya
> > > 
> > > Hidayatullah.com -- Pemerintah China menempatkan jutaan etnis Han China 
> > > di wilayah mayoritas Muslim, Xinjiang, dengan tujuan utama memaksakan 
> > > identitas dan kebudayaan Han di sana. Muslim di Xinjiang menjadi seperti 
> > > orang asing di kampung halaman mereka sendiri.
> > > 
> > > "Mereka menghancurkan keseimbangan demografis dengan membawa orang-orang 
> > > China," kata Qutub, seorang pedagang pakaian di pasar tradisional di kota 
> > > Urumqi kepada Christian Science Monitor dalam sebuah wawancara yang 
> > > diterbitkan pada Senin, 28 April.
> > > 
> > > "Mereka ingin agar suku kami musnah. Mereka mengeringkan akar-akar kami."
> > > 
> > > Pemerintah China telah berkampanye selama puluhan tahun guna menempatkan 
> > > lebih banyak lagi etnis Han China di Xinjiang, sebuah wilayah yang 
> > > merupakan kampung halaman dari jutaan etnis minoritas Uighur.
> > > 
> > > Pada tahun 1949, ketika pemerintah mengambil alih Xinjiang, etnis Han 
> > > hanya berjumlah 7% dari total populasi di sana. Sekarang mereka sudah 
> > > berjumlah lebih dari 40%, dan jumlahnya terus bertambah.
> > > 
> > > Uighur mengeluh karena Han membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka 
> > > ke dalam wilayah propinsi yang mayoritasnya Muslim.
> > > 
> > > Kebanyakan perusahaan dimiliki oleh Han yang sebagian besar mempekerjakan 
> > > orang-orang dari etnis mereka sendiri. Sementara pekerjaan kasar untuk 
> > > orang-orang Uighur.
> > > 
> > > Uighur diperlakukan sebagai warga kelas dua. Dialek Turki mereka dilarang 
> > > digunakan di sekolah-sekolah, dan perwakilan di departemen-departemen 
> > > pemerintahan sangat minim.
> > > 
> > > "Kami merasa seperti orang asing di tanah kami sendiri," keluh Batur, 
> > > seorang guru Uighur di kota Urumqi. "Kami ini seperti orang-orang Indian 
> > > di Amerika."
> > > 
> > > Wilayah barat-laut Xinjiang, rumah bagi sekitar 8 juta etnis minoritas 
> > > Uighur, telah menjadi wilayah otonomi sejak tahun 1955, namun tetap saja 
> > > terus-menerus menjadi sasaran kekerasan dengan alasan keamanan.
> > > 
> > > Beijing melihat Xinjiang sebagai aset yang tak ternilai karena lokasinya 
> > > yang sangat strategis, dekat dengan Asia Tengah, dan jumlah kandungan 
> > > minyak dan gasnya yang besar.
> > > 
> > > Agama
> > > 
> > > Satu hal yang menjadi perhatian utama etnis Uighur adalah agama mereka, 
> > > Islam, yang terus menghadapi tekanan. "Tidak ada kebebasan beragama di 
> > > sini," kata seorang petani kapas di sebuah desa yang berjarak 50 mil ke 
> > > selatan dari kota Kucha, kota Uighur yang dihuni oleh 200 ribu orang, 
> > > kepada Monitor.
> > > 
> > > Muslim di Xinjiang mengeluhkan penutupan masjid dan sekolah agama dengan 
> > > alasan tidak memiliki izin sebagaimana yang diharuskan.
> > > 
> > > Peraturan pemerintah melarang pemuda Muslim di bawah umur 18 tahun shalat 
> > > di masjid. Peraturan terakhir yang baru saja dikenalkan, melarang pegawai 
> > > pemerintah lokal pergi ke masjid, melarang guru-guru memelihara jenggot, 
> > > dan melarang mahasiswa membawa Al-Qur'an ke kampus. Demikian dikatakan 
> > > oleh seorang aktivis.
> > > 
> > > Di Kucha, 50 pemuda belakangan ini ditangkap karena belajar di sekolah 
> > > agama swasta. Pada dinding masjid peninggalan abad 16 di kota itu, ada 
> > > spanduk merah pemerintah yang bertuliskan "Perang Melawan Aktivitas 
> > > Keagamaan Ilegal."
> > > 
> > > Di dinding dalam masjid ada papan pengumuman yang memuat daftar aktivitas 
> > > "ilegal" yang dimaksud, dengan urutan pertama, yaitu "mengobarkan jihad" 
> > > atau "pan-Islamisme."
> > > 
> > > Pemerintah membenarkan tindakan yang menekan Uighur tanpa henti itu 
> > > dengan alasan anti-separatis dan melawan terorisme. "Jika Anda terlalu 
> > > relijius, pemerintah menjadi takut," kata si petani kapas.
> > > 
> > > Nicholas Bequelin, peneliti pada Human Rights Watch membenarkannya. Ia 
> > > mengatakan bahwa pemerintah menyamakan aktivitas keagamaan --di luar apa 
> > > yang telah ditetapkan-- dengan terorisme dan separatisme.
> > > 
> > > Kelompok HAM telah lama menuduh Beijing melakukan penekanan atas agama 
> > > Muslim di Uighur. Pada saat Olimpiade Beijing, pemerintah menuduh ada 
> > > rencana teroris yang ingin mengacaukan acara tersebut, yang berasal dari 
> > > Xinjiang.
> > > 
> > > Mereka juga mengatakan, sebuah penerbangan dari Urumqi hampir saja 
> > > meloloskan sebuah usaha pembajakan.
> > > 
> > > Namun, pakar dan aktivis HAM mengatakan, pernyataan pemerintah itu -- 
> > > yang tidak bisa diverifikasi secara independen -- kelihatan sangat 
> > > berlebihan dan hanya dimaksudkan sebagai alasan lain guna kembali menekan 
> > > Muslim Xinjiang.
> > > 
> > > Kasar
> > > 
> > > Kerusuhan sosial di Xinjiang itu, disesalkan Pemerintah Indonesia. Namun, 
> > > kata juru bicara Departemen Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, Pemerintah 
> > > Indonesia juga menyatakan bahwa upaya menciptakan ketertiban masyarakat 
> > > sudah dilakukan oleh Pemerintah China.
> > > 
> > > ''Kita berharap upaya itu memang cepat dilakukan, sehingga tak terjadi 
> > > masalah yang berkepanjangan di Xinjiang,'' kata Faizasyah.
> > > 
> > > Pengamat China dari Baptist University, Hong Kong, Jean-Pierre Cabestan, 
> > > mengatakan, kerusuhan di Xinjiang membuktikan klaim Pemerintah China 
> > > bahwa kehidupan berjalan aman telah terbantahkan.
> > > 
> > > ''(Kerusuhan itu) menunjukkan bahwa China masih merupakan negara yang 
> > > kasar, dengan tingkat kerawanan masyarakatnya yang serius,'' kata 
> > > Cabestan.
> > > 
> > > Pemerintah Cina ingin membuktikan sisi baiknya dengan mengundang para 
> > > wartawan yang sengaja diterbangkan ke Urumqi, menyusul terjadinya 
> > > kerusuhan. Sayangnya, Beijing  tak sadar, opini internasional tidak bisa 
> > > diarahkan berdasarkan informasi dari kantor berita pemerintah.
> > > 
> > > Mayat-mayat kaum Muslim yang hangus terbakar, dan kesaksian orang-orang 
> > > yang selamat, pasti akan dapat membangkitkan pengertian, atau mungkin 
> > > melahirkan simpati, bagi penjelasan Beijing mengenai pembantaian dan 
> > > banjir darah Ahad lalu. [dija, cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
> > >
> >
> 
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
>




------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



Kirim email ke