Mereka yg menghormati kebudayaan dan adat istiadat leluhur  akan selalu lebih 
berhasil didunia dari mereka yg memandang adat istiadat leluhur adalah 
kelakukan tidak baik. Ini adat istiadat harus kita tempatkan diatas segala 
macem agama  manapun.
 
Didalam dunia pergaulan [ communicasi ] umpamanya kita tidak dianjurkan utk 
merusak nama kerabat sendiri - kenapa? oleh karena kita familie jadi kita 
dimata umum sifatnya juga sama = buruk. Dari familie yg buruk pasti keluar 
anggota yg buruk semua.
Didalam dunia pendidikan kita tidak dianjurkan utk mengomeli anak kita sendiri 
dimuka umum sebagai anak goblok etc. Kesatu utk anak itu hilang muka dan kedua 
utk orang luar kamu dianggap begitu anak begitupun orang tuanya.
 
Karena itu kalian harus belajar dari adat istiadat dari Jawa dgn system 
menghormati OT dan leluhur kita. Kalian juga harus belajar dari adat istiadat 
yg dibawa oleh leluhur kalian dari China. Ini adat istiadat dari Jawa dan dari 
China yg sudah dipakai lebih dari ribuan tahun berhasil utk memberikan 
kedamaian didalam keluarga.   Pemerintah manapun tidak memberikan pelindungan 
social utk rakyat - dan hanya adat istiadat memberikan pelindungan social utk 
sesama keluarga.  Sukarno dan Suharto membikin rakyat kucar kacir - tetapi 
hubungan keluarga karena adat istiadat tetap utuh. Mao Tzetung dan Chiang 
KaySek bersama dgn empire DaiNippon  merusak negara dan membunuh jutaan - 
tetapi rakyat dpt bangun lagi oleh karena adat istiadat kekeluargaan.
 
Untuk yg beragama nasrani - ingatlah bangsa yahudi hidup sebagai budak dinegara 
Mesir tetapi mereka dpt kembali membangun kerajaan mereka berdasarkan adat 
istiadat mereka sebagai bangsa yahudi. 
Karena itu ambil dan pilih yg baik dan pergunakanlah utk masa depan kalian. 
Jangan menghina adat istiadat kalian dimana kalian pun berada. Bangsa tanpa 
kebudayaan atau adat akan menghilang dari bumi ini - sudah dibuktikan oleh 
sejarah.
 
Andreas

--- On Sun, 9/6/09, ulysee_me2 <ulysee_...@yahoo.com.sg> wrote:


From: ulysee_me2 <ulysee_...@yahoo.com.sg>
Subject: [budaya_tionghua] Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 6:28 PM


Sorry yah, orang laen udah bahas kue bulan, gue sih masih nyangkut di urusan 
Hantu Lapar, Hungry Ghost Festival. 

Minggu lalu, keluarga gue sembayang leluhur. Enggak leluhur banget sih, lebih 
kepada kerabat-anak cucu Kongco yang sudah meninggal. Tiga belas arwah yang 
diundang, meja altar udah penuuuhhhhh sama makanan. Makanannya rata rata 
makanan peranakan, dan enggak tentu makanan cina. Makanan ala barat juga ada, 
sebab sembayangan kali ini, makanannya lebih ke apa yang disukai selama hidup. 

Jadi nggak heran kalau diantara buah-buahan di altar tuh selain nanas yang di 
pejeng bersama dengan daun mahkotanya, pisang raja, juga ada buah strawberry, 
dan kiwi segala.

Terus makanannya, selain 13 mangkok nasi, satu ekor peh cam keh, masakan kaki 
babi, ada nyempil macaroni schotel,

Diantara kue kue manis, bersanding jajanan pasar tradisional, cente manis, naga 
sari, dengan kue moho dan bakpao.  

Kali ini kita nggak pake samseng, jadi cuman ada Ayam aja yang utuh. Soalnya 
kalau pake samseng minumnya harus arak, kalau enggak samseng minumnya teh. 
Berhubung dari yang meninggal, yang doyan arak cuman Kongco doank, mendingan 
siap teh aje deh, samseng dan arak mah ntar aja kalau imlek dan cengbeng. 

Sembayang kali ini juga enggak pake bakar bakar rumah2an, mobil2an, baju, 
handphone de el el. Enggak seseru Cengbeng. Kita cuman sembayang, lalu rame 
rame bikin uang uangan, yang digulung membentuk emas emasan jaman jadul- sambil 
ngerumpi. Yang dirumpiin mulai dari gossip keluarga sampai ke urusan KDI-Anang.

Ada yang sempet tanya, Kong, nape kok sembayangnya sebelon tanggal 15 bulan 
tujuh? Tanggal 15 bulan tujuh khan masih kamis besok? Pintu neraka belon 
terbuka donk nih, nyampe nggak makanan sama duit yang kita kirim nih? 

Kong nyante aja, bilang, "Justeru, kalau yang punya keluarga itu mah 
sembayangnya harus sebelon tanggal 15. Sebelon pintu neraka terbuka harus udah 
kenyang, itu bedanya leluhur yang masih punya anak cucu yang urus mereka di 
bumi, sama hantu lapar yang udah nggak ada yang urus lagi. 

Kita pun manggut manggut.  

Dan ketika hari Rabu kemaren gempa bumi melanda jakarta, gue dapet sms dari 
Kong " Kayaknya ada yang dobrak pintu neraka nih, terbuka sehari sebelum 
waktunya. Setannya pada kabur jadi gempa, noh. Ati ati di jalan" 

Ada ada aje engkong, menghubung hubungkan kepercayaan tionghoa dengan fenomena 
gempa. Emangnya pintu neraka adanya di tengah laut tasikmalaya yang jadi pusat 
gempa ntu? hehehehe. 

Sorenya gue mendengar Adzan maghrib. Lalu terpikir lagi, kalau kepercayaan 
tionghoa, tanggal 15 bulan tujuh imlek, itu pintu neraka dibuka, setan dan 
hantu gentayangan cari makan, padahal sekarang lagi bulan Ramadhan, kepercayaan 
muslim khan katanya setan dan hantu di penjara nggak bisa ganggu manusia. 
Lhah itu gimana donk khan jadi kontradiktip.

Apakah setan dan hantu itu juga diperlakukan sesuai dengan agama dan 
kepercayaan  mereka masing-masing semasa hidupnya kali ya? Apakah ada dibagi 
ini setan dan hantu tionghoa, ini setan dan hantu kristen, ini setan dan hantu 
muslim, ini setan dan hantu buddhis, begitu? 

Weleh, kalau dipikirin malah jadi bingung. So Be IT aja lah....... 



------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



Kirim email ke