Bpk. David Kwa , yth Itulah yang jadi pemikiran dan penyesalan saya, setelah ada angin segar berhembus dari pemerintahan Gus Dur , kenapa pembangunan gedung sekolah Pahoa yg baru sekarang ini, tidak melestarikan juga budaya arsitektur tionghoa.
Saya membaca riwayat THHK dr buku ' Tionghoa Dalam Pusaran Politik ' karya Benny G .Setiono, saya senang sekali melihat dokumentasi bangunan THHK yang pertama., yang membuat saya terpana ternyata tiang basket yang ada sekarang ini di area SMP 63 ternyata warisan dari bangunan THHK. Agustus kemarin dalam acara reuni SMAN 19 yang saya kunjungi beredar rumor bahwa gedung akan dihancurkan menjadi pertokoan dan sekolah akan pindah ke daerah Cengkareng. Pilu hati saya mendengarnya. Seandainya sekolah Pahoa yang sekarang tidak hanya melestarikan sistem pendidikan THHK, tetapi juga gedung yang mengandung nilai sejarah keikutsertaannya orang Tionghoa dalam sejarah Pendidikan Nasional , alangkah mulianya. Salam Kalika Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: "David Kwa" <david_kwa2...@yahoo.com> Date: Wed, 23 Sep 2009 07:32:06 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: [budaya_tionghua] Bangunan Arsitektur Tionghoa Bahua Sdri Kalika, Itulah suatu hal yang sungguh benar-benar patut disesali. Dari foto-foto lama kita dalam Nio Joe Lan, Riwajat 40 tahon Tiong Hoa Hwe Koan Batavia 1900-1939 kita ketahui bahwa ketika didirikan pada 17 Maret 1900 Tiong Hoa Hwe Koan ä¸è¯æœƒé¤¨ (Perhimpunan Tionghoa), perhimpunan Tionghoa modern pertama di Hindia Belanda menempati sebuah bangunan bergaya arsitektur Tionghoa beratap Ekor Walet, lengkap dengan sepasang singa batu (cioqsai 石ç…) di depannya, di Jalan Patekoan (nama sejak orba: Perniagaan). Pendirian perhimpunan ini “mengilhami†berdirinya Jamiatul Chair pada 1905 dan Boedi Oetomo pada 1908. Begitu pun ketika sekolah Tionghoa modern pertama berdiri di tempat yang sama setahun kemudian, pada 17 Maret 1901. Sekolah Tionghoa modern pertama ini memperoleh sambutan hangat dari kaum Peranakan yang sangat haus akan pendidikan Tionghoa. Ide pembangunan sekolah Tionghoa dengan metode pendidikan modern yang diambil dari Jepang segera menyebar ke seluruh kota-kota yang banyak dihuni kaum Peranakan di Hindia Belanda, sehingga dengan cepat terbentuklah cabang-cabang di berbagai tempat, antara lain di Tangerang dan Buitenzorg (Bogor). Nama Bachaguan Zhonghua Huiguan Xuexiao 八茶ç½ä¸è¯æœƒé¤¨å¸æ ¡ (Sekolah Tiong Hoa Hwee Koan Patekoan) inilah yang kemudian disingkat menjadi Bahua å…«è¯ (ejaan lama: Pahua, kemudian menjadi Pahoa). Sekolah Bahua adalah cikal-bakal seluruh sekolah Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai tempat. Dan sekolah ini dahulu terkenal karena metode pengajaran bahasa Inggrisnya yang baik, sehingga alumni sekolah ini rata-rata lancar berbahasa Inggris. Pada 1952, karena dianggap terlalu sempit dan tidak memadai, maka bangunan yang bersejarah bagi pergerakan kaum Peranakan itu dihancurkan dan di atasnya dibangun gedung bertingkat yang baru. Pada tahun yang sama Nio Joe Lan yang pencinta budaya Tionghoa sempat menulis sebuah artikel bernada penyesalan atas dibongkarnya monumen yang sangat bersejarah itu di majalah Star Weekly, lengkap dengan foto-foto ukir-ukiran yang ada di bangunan lama yang sangat artistik. Tapi apa mau dikata, pembongkaran tetap berjalan terus tanpa bisa dicarikan solusi lain... Hancurlah sudah. Kondisi yang hampir sama juga terjadi ketika oleh Presiden Soekarno Monumen Proklamasi di Pegangsaan Timur 56 dibongkar total dan di atasnya dibangun Gedung Pola, sehingga kita tidak punya lagi monumen yang otentik... Riwayat selanjutnya antara 1900 hingga 1965 mungkin bapak-bapak dan ibu-ibu yang lain bisa menguraikan dengan jelas, karena owe kurang begitu paham. Setelah “dirusak†pada 1952, kerusakan terparah terjadi pasca 1965, ketika dari sekolah swasta Bahua diambil pemerintah dan dijadikan sekolah negeri SMAN 19, yang di kalangan anak Kota dikenal sebagai SMA Cap Kau (19). Bangunan sekolah menjadi tidak terpelihara, sepasang cioqsai, yang sejak awal berdirinya Bahua dengan setia mengawal bangunan sekolah, tinggal alasnya saja yang masih kelihatan sampai sekarang. Konon kursi-kursi dan meja-meja Tionghoa tua yang ada di dalamnya juga turut raib entah ke tangan kolektor antik yang mana... Setelah sekian lama mati suri, para guru dan alumni Bahua kini bergiat mendirikan Pahoa di Gading Serpong, di selatan Tangerang dan di luar kota Jakarta, tempat asalnya dulu sebelum diambil pemerintah. Kita patut mensyukuri segala langkah yang ditempuh. Semoga saja sekolah ini bisa dijangkau oleh semua anak kalangan Tionghoa yang tidak mau “pareumeun obor, ceuk Sunda mah†(“kematian obor, kalau kata orang Sundaâ€), terutama dari segi uang sekolah dan tetap berwawasan pendidikan yang bermutu, seperti ketika sekolah Bahua didirikan pada 17 Maret 1901 dulu... Mudah-mudahan tak terjadi lagi sarana pendidikan hanya dijadikan “pohon duit†(yaoqian shu æ–錢樹) oleh para pemilik modal seperti yang terjadi di tempat lain. Semoga. Kiongchiu, DK Kalika wrote: Saya adalah alumni SMAN 19, mengenai sekolah Pahoa, kenapa ya struktur bangunannya tidak mengikuti arsitektur tionghoa seperti THHK tempo dulu, supaya melestarikan arsitektur tionghia. Salam Kalika -----Original Message----- From: BUD'S 1 <bsugih2...@. . . Date: Tue, 22 Sep 2009 23:10:52 To: <budaya_tiong...@yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Tolong info ttg Pa Hoa Kalau tidak salah, sekolah PAHOA ini didirikan oleh mantan2 pengurus yayasan dan guru BPK Penabur ya ?? Salam, Budiman Herman Tanubrata wrote: Dear Dr. Irawan, Dr Irawan, kalau tidak salah, Anda yang sering menulis tentang THHK di majalah Amerika? Tahun lalu, kebetulan saya, Herman Tanubrata, ada disana dan sempat membaca beberapa tulisan ttg THHK tsb, betul?Apakah Dokter alumnus sekolah tsb? Angkatan tahun berapa? Kebetulan saya dari Perkumpulan Pancaran Hidup (wadah para alumni THHK, JPP, SMA N XIX dan Mangga Besar), yang membidani berdirinya Sekolah PAHAO di Gading Serpong Tangerang. Periode pengurusan ke 6 dibawah kepemimpinan Ketua Umum Bpk Suseno Boenarso. Sekolah PAHOA berdiri tahun lalu, dan baru2 ini yaitu tgl. 12 July 2009 kami baru meresmikan Gedung Sekolah PAHOA Tahap II. Jadi sekarang lengkaplah sudah sekolah tsb dari tingkat Nursery, KB, TK, SD, SMP dan SMA. Mudah2an dimasa yad, akan bisa dilengkapi dengan Perguruan Tingginya. Untuk itu kami mohon Doa dan bantuan2 dari Teman2 sekalian. Terima kasih. Mengenai sekolah PAHOA, alamatnya adalah sbb.: Jl. Ki Hajar Dewantara No. 1 Summarecon Serpong Tangerang. Tilp. (+62-21)5420 3355. Sekretariat Parkumpulan Pancaran Hidup: Jl. Muara Karang Raya Blok B VIII Utara No. 9, Jakarta 14450. Tilp & Fax. (62-21) 669 7541. Email:i...@. . . site: www. pahoa. or. id <http://www. pahoa. or. id. Perlu saya sampaikan disini, bahwa tgl. 3 October 2009 yad ini, kami akan mengadakan Perayaan Malam Tiong Ciu bertempat disekolah terpadu Pahoa dari jam 18. 00 - 21. 00 WIB. Guna mengenang dan membangkitkan kembali budaya perayaan2 Tionghoa. Untuk itu, perkenankanlah saya mengucapkan Terima Kasih yang se-besar2nya kepada teman2 yang telah mengirimkan Artikel2 tentang perayaan tsb, terutama kepada Bpk Hendra Bujang serta Teman2 lainnya, juga para Moderator. Demikian sedikit tentang sekolah Pahao dan Perkumpulan Pancaran Hidup, agar dapat diterima dengan baik. Terima kasih. Salam Sejahtera, Herman Tanubrata