Nah, jika semua BTers tegas dan terbuka serta berterus terang spt Anda, diskusi 
apapun di milis ini tidak akan sampai bertele-tele. :-)

Andy L.S.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: zho...@yahoo.com
Date: Tue, 15 Dec 2009 03:40:09 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

Sdr Dedy:

Setelah mempelajari surat2 anda, saya berkesimpulan: anda berlainan dng umumnya 
sdr kristen yg lain di millis ini, mereka umumnya tdk membenarkan cara kotbah 
negatif, hanya tak setuju hal ini digeneralisir dan di besar2kan. Sedang anda 
secara tersirat membenarkan/ setuju dng isi kotbah para pendeta tsb, dng 
anggapan, yg diserang bukan budaya tapi kepercayaan! Dan satu hal lagi, anda 
mengutamakan persaudaraan seiman diatas se gala2nya!

Jika memang benar seperti itu posisi anda, tolong pertegas saja, jangan ber 
liku2 berlindung dibalik kalimat2 yg membahas masalah2 sopan/kurang ajar. agar 
kami yg tdk setuju dng anda bisa lugas menyanggah.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "dedy" <hartantod...@yahoo.com>
Date: Mon, 14 Dec 2009 17:35:28 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung" <heny...@...> wrote:
>
> Minta tolong pencerahannya di bagian mana "Kuran Ajar" nya.
Bukhari,
Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga
akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena
  suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga
tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan.
Memanggil nama tanpa embel-embel apapun, hanya untuk orang seumuran dan
kenal akrab.
Bisa jadi Bukhari adalah nama bapaknya bapak A, dan S bisa jadi nama
engkongnya.
kenapa pula harus bawa-bawa Ibu anda, bilang saja suku anda, cukup 'kan?
At Least, bapak ini lebih senior dari saya di milis ini.

> Dalam psikologi pengguna jejaring, ada kesimpulan kalau satu kosa kata
atau istilah umum diketik dengan penekanan baik itu huruf besar semua
ataupun dengan tanda kutip, TETAPI terjadi kesalahan ketik MAKA
> bisa dikatakan orang yang mengetik itu dalam keadaan emosi tinggi.

Pendapat anda ada benarnya, emosi iya dalam batas wajar, mengingat
pengalaman traumatik

> Apa anda terlalu emosi sampai mencoba melebarkan permasalahan ke
tempat lain seperti Konghucu dan Tao ?

Biar jelas yang dilecehkan Budaya atau agama Tionghoa?

Makanya tolong konsisten, katanya menjelekkan Budaya Tionghoa, ...koq
jadi kalau agama islam dilecehkan, suku Ibu anda dilecehkan.

Agama dari mendengar, Budaya dari lingkungan, Suku dari DNA

> Rasional dikit bung, jangan karena saudara seiman diprotes menjadi
begitu.

  Anda menduga-duga agama saya, tetapi menurut anda mana lebih prioritas,
saudara seiman, sedarah atau sebudaya seperti David Caradine misalnya

> Lagipula apa dia memprotes TUHAN atau KITAB SUCI atau AJARAN anda-anda
sekalian ? Yang diprotes kan CARA nya yang melecehkan kepercayaan orang
lain.

Lagi, yang dilecehkan  budaya atau kepercayaan sih ?
Jadi inget Katolik Kampung sawah di protes karena pake sarung dan
kerudung

(mudah-mudahan tidak ada salah tik)

Salam,
Dedy



> Hormat saya,
>
> Yongde




> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dedy" hartantodedy@ wrote:
> >
> > Anak muda, anak muda....apakah sikap anda yang "Kuran Ajar" ini
sesuai
> > dengan Budaya yang anda bela?
> >
> > Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama
Tao
> > banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya?
> >
> > Salam,
> > Dedy
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ikkyosensei_ym"
> > <ikkyosensei@> wrote:
> > >
> > > Bukhari,
> > > Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda
juga
> > akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena
> > suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus
juga
> > tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan.
> > >
> > > Bukhari & Samuel,
> > > Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan
> > kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta
kristen
> > tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak
> > dibenarkan dalam komunitas kristen.
> > > Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan
perankan
> > diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat
> > budayanya secara cukup memadai... jika memang anda "konsekuen".
> > >
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > Chen Gui Xin
> > >
> > >
> > >
> > >
>


Kirim email ke