Iyah , filsafat dan budaya yunani , memang diskontinue , seiring dengan runtuhnya kebesaran yunani , tetapi tidak hilang begitu saja . Filsafat dan budaya Yunani menjadi pondasi bagi budaya Eropa dan juga gereja , contohnya pemikiran aristoteles . Dan juga mempengaruhi ke peradaban Islam , karena di masa keemasan , para pemikir timur tengah banyak mengkaji mengenai filsafat yunani ini . Dan setelah Aleksandr Agung meninggal. Itu daerah warisannya masih ada , membentuk kerajaan2 sendiri dari batas India sampai ke daerah asalnya . Jadi pengaruh yunani sempat menyebar seiring masa keemasannya .
2009/12/22 perfect_harmony2000 <perfect_harmony2...@yahoo.com> > > > > > Tapi pengaruh budaya Yunani tidak lenyap begitu saja, penyerapan filsafat > Yunani membawa kegemilangan pada peradaban Islam. Eropa kemudian memadukan > filsafat Yunani dengan filsafat timur terutama Tiongkok yang membawa mereka > kearah pencerahan. > Eropa pada abad ke 15 dan ke 16 terpuruk dalam perang agama, dimana pada > saat itulah masuknya filsafat Tiongkok terutama pandangan toleransi Ruisme > yang nantinya menjadi dasar toleransi orang Eropa dikemudian hari. > Mengenai hal ini pernah ditulis dan diposting di milist ini. > > Hormat saya, > > Xuan Tong > > P.S : harap tulisan saya dibaca secara netral. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > "tanaya.geo" <tanaya....@...> wrote: > > > > Bung Xuan Tong yg baik, > > > > Saya tidak menutup mata akan adanya 'arogansi kultural' tersebut. Kalau > saya boleh menambahi informasi anda, sudah menjadi 'penyakit umum' sejak > dahulu bahwa 'pemenang' biasanya tidak menghargai yg kalah. Genocide, > penghancuran budaya, terjadi dimana saja bukan? > > > > Tetapi tentu, kita tidak harus membenarkan tindakan "barbar" orang jaman > dulu. Saya setuju atas pandangan anda. Orang2 kristen/katholik jaman dulu > banyak melakukan penyelewangan dan hal-hal yg memalukan, menjijikan, dan > jauh dari ajaran keimanan mereka. Itu fakta sejarah yang tidak akan pernah > hilang. > > > > Dalam diskusi kita (via japri), saya berpendapat bahwa kelompok agama > samawi (judaisme, islam, kristen dan segala derivatifnya) memiliki perbedaan > mendasar dibandingkan kepercayaan lain. Mereka merasa dirinya sebagai > satu-satunya kebenaran. Satu-satunya jalan menuju Tuhan. Dan menganggap > 'jalan lain' (i.e. kepercayaan lain) sebagai sesuatu yang "sia-sia" atau > kasarnya "sesat". Maka tidak heran, seperti apa yg bung XT katakan, mereka > cenderung arogan terhadap kebudayaan/kepercayaan lain. > > > > Lebih diperparah lagi dengan arogansi kesukuan mereka. Merasa diri > sebagai kulit putih yang lebih berbudaya dan lebih cerdas sehingga berusaha > mengentas orang hitam, kuning dan merah dari "kebudayaan barbar" mereka. > Maka hasilnya ya seperti yg kita baca dalam buku-buku sejarah. > > > > Tetapi semua fakta sejarah diatas, apa lantas dapat menjadi dasar > pembenaran bahwa kekristenan selalu anti budaya 'asing' (note: 'asing' > dilihat dari kacamata mereka)? > > > > Tentang topik hio/dupa, saya setuju dengan anda. Keblinger kalau > mengatakan 'hio/dupa' tidak ada dalam tradisi kristen. Sayangnya, penggunaan > hio/dupa dalam ritual ibadah umumnya diceritakan dalam perjanjian lama > (seperti yg sampean tahu juga, perjanjian lama banyak bias pada kebudayaan > yahudi). Sementara perjanjian lama, kadang-kadang diperlakukan bak anak tiri > bagi golongan tertentu. > > > > Tentang penyerapan budaya pagan oleh kekristenan. Anda betul. Perayaan > natal salah satunya. Hanya saja, yg saya pahami, kekristenan 'memperbarui' > pemaknaan perayaan tersebut (dari menyembah matahari menjadi memperingati > kelahiran juru selamat). > > > > Tentu mereka punya banyak alasan untuk menyerap budaya (bukan > kepercayaan) pagan tersebut. Hanya saya saja yang bodoh yang tidak belajar > sejarah dengan baik. Oleh karena itu, maafkan saya, kalau saya harus > mengambil posisi menjadi pendengar wejangan anda atau Robby san :). > > > > salam, > > jimmy > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com<budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > "perfect_harmony2000" <perfect_harmony2000@> wrote: > > > > > > Sdr.Tanaya, > > > > > > yang benar adalah arogansi kultural yang melekat di kalangan Kristiani, > dan itu sudah berlangsung sejak gereja purba. > > > > > > Agama Kristen purba ditekan oleh pemerintah Roma karena tidak adanya > toleransi terhadap agama lain, selalu mensetankan agama lain, sedangkan Roma > termasuk negara yang mentolerir agama lain kecuali agama Kristen dan Druid. > > > > > > Dalam sejarah agama Kristen yang harus kita lihat dengan kacamata > netral, Constantine mengadopsi agama Kristen karena diperlukan satu kesamaan > paham dalam mempersatukan. Konsep bi'dah juga dibuat secara terinci oleh > uskup Meletius yang mana menjadi salah satu patokan dalam menilai terhadap > yang lain. Salah satu akibatnya adalah nasib buruk menimpa terhadap paham > Homoi Ousion. > > > > > > Memasuki abad ke 17, dimana Tiongkok mulai terpuruk dan disaat Eropa > mulai bangkit dari keterpurukan selama berabad-abad, arogansi kultural > mereka juga mereka perlihatkan terhadap Tiongkok. Dan arogansi kultural juga > mereka perlihatkan terhadap kultur-kultur yang lain. > > > > > > Padahal dalam sejarah perkembangan agama Kristiani, mereka juga > menyerap banyak kultur-kultur bangsa Eropa pada jaman dahulunya. > > > Kristen Protestan yang belakangan lahir, tidak menyerap kultur-kultur > budaya lama seperti yang dilakukan oleh Kristen Katolik. > > > > > > Kembali kepada masalah yang menimpa terhadap budaya Tionghoa, seperti > penggunaan hio atau dupa, yang dikatakan beberapa rekan tidak dikenal dalam > tradisi Kristen, bisa saya tanya tradisi Kristen yang mana ? > > > Jika ingin menggunakan tradisi Kristen, lebih baik gunakan tradisi > Kristen purba yang dituangkan dalam Alkitab tentang penguburan misalnya. > Jadi anda-anda yang beranggapan tradisi Kristen adalah baik dan sesuai > Alkitabiah, maka anda harus menguburkan dalam gua dan dibungkus kain kafan > yang ditaburi rempah-rempah serta wewangian. > > > > > > Mengingat hari Natal sudah dekat, ini bukanlah perayaan sesuai dengan > tradisi Kristiani tapi perayaan dewa Mitra juga perayaan winter solistice > yang dilakukan oleh kaum Pagan sejak jaman dahulu. > > > Apakah anda menyadari bahwa tradisi Natal adalah tradisi bangsa Eropa > sebelum Kristiani benar-benar berkembang luas di Eropa ? > > > > > > > > > > > > Hormat saya, > > > > > > > > > Xuan Tong > > > > >