Dik Olive, Benar sekali, bahwa dalam penelusuran sejarah dan budaya Tionghoa (termasuk cerita-cerita) masih membutuhkan dialek Hokkian. Dialek Hokkian bukan saja dipakai menulis nama orang Tionghoa, di Indonesia maupun di Tiongkok, tapi juga nama tempat di Tiongkok, adat istiadat, bahkan sampai jurus cerita silat atau istilah sehari-hari yang susah disederhanakan. Misalnya cengli bo cengli , honghiam ,chniakhaq, cuan, sitpun, citpeq , gouban dll. Oleh karena yang populer sekarang adalah Mandarin, di Tiongkok sendiri dialek Hokkian hanya dipergunakan oleh beberapa puluh juga orang, dari sekitar 1.3 juta penduduk, maka selanjutnya akan lebih baik menggunakan istilah Mandarin. Yang menjadi masalah, peneliti sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia harus tetap tahu istilah Hokkian yang sudah populer yang tertinggal di masyarakat, tapi juga harus tahu mengubahnya ke dalam bahasa Mandarin. Koleksi kata-kata tsb akan sangat berguna bagi para generasi muda yang memerlukannya. Di Taiwan lain keadaannya, dialek utama yang digunakan oleh sekitar 70 persen penduduk adalah dialek Hokkian yang sudah agak bergeser dengan banyaknya kata Jepang (Taiwan dijajah Jepang dari tahun 1895 menurut perjanjian Simonoseki sampai akhir perang dunai kedua tahun 1945) dan Inggeris yang masuk menjadi dialek Hokkian. Dialek Hokkian, bersama dialek Tiociu, Konghu, dan Hakka, merupakan dialek yang paling luas penyebarannya di luar Tiongkok. Yang perlu diketahui dialek Hokkian di Indonesia itu kena pengaruh dari tiga keresidenan, Zhangzhou (Ciangciu),. Quanzhou (Cuanciu) dan Xiamen (Emui). Meskipun orang Quanzhou dan Zhangzhou sama banyak, tapi yang mempengaruh cara menulis dalam karya budaya Tionghoa adalah Zhangzhou. Contoh sne (marga) Huang, kuning, ada yang menggunakan Oei (Ui dengan bunyi sengau), ada yang Ng. Tapi dalam karya tulisan yang ditulis selalui Oei. Dalam cerita silat kita kenal Oei Yok Soe, si sesat dari Tho Hua To, yang terletak di pantai kota Ningbo sekarang, para penggemar cerita silat bisa datang ke sana untuk melihat, sampai ke mana Jin Yung menggambarkan pulau itu sesuai dengan kenyataan atau tidak. Maaf, saya sendiri belum punya kesempatan ke sana. Mengapa logat Ciangciu. Karena memang dalam sejarah, kota pelabuhan Hokkian selatan yang paling dulu berkembang adalah Zhangzhou atau Ciangciu dalam dialek Hokkian. Kemudian bergeser ke Cuanciu, terakhir sampai sekarang ke Xiamen. Akibatnya logat Xiamen adalah campuran dari logat Zhangzhou dan Quanzhou, tapi ada yang khas untuk Xiamen sendiri. Bayangkan untuk yang tidak mengerti. Alangkah rumitnya, sebuah sne (marga) marga yang sama 吕,dalam Mandarin Lv (v adalah u umlaut, yaitu u dengan dua titik diatasnya, dibaca i dengan mulut dimoncongkan) dalam dialek Hokkian bisa dibaca menjadi tiga macam: Orang Zhangzhou Li, orang Quanzhou Leu, dan orang Xianmen Leu. Lebih rumit lagi, dalam dialek Hokkian 2/3 dari huruf mempunyai dua cara baca atau lebih. Seperti marga Sun 孙,seperti dr. Sun Yat Sen pendiri Republik Tiongkok yang menjatuhkan dinasti Qing (Tjeng). Dalam dialek Ciangciu ada dua cara baca : Dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Snui (dulu ditulis Soei), di Quanzhou, dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Sng. Jadi orang sne Sun, Sng, Snui sebetulnya sama huruf Tionghoanya adalah 孙。 Sne atau marga ada yang dibaca bun ada yang dibaca peq ada juga yang dibaca dua macam bun maupun peq. Contoh dalam dialek Hokkian Ciangciu: Sne yang bisa dibaca bun atau peq adalah Sun, yang lelalu dibaca bun :林 Lim, yang selalu dibaca peq misalnya Thng (dulu Thung). Bun adalah bahasa tulisan, peq adalah bahasa lisan. Misalnya, kita panggil oom atau ancek (Quanzhou), ncek (Zhangzhou) , itu adalah bunyi peq, atau bahasa lisan, dalam tulisan harus harus dibaca Siok. Mandarin lebih sederhana, maka kemungkinan besar pada masa yad penggunaan Mandarinlah yang akan populer, termasuk dalam nama. Tapi karena fakta sejarah menunjukkan menggunakan dialek Hokkian maka dalam penelusuran sejarah dan budaya, istilah Hokkian sebaik tidak diganti sebab hanya akan menambah kacaunya pengertian. Saya harap penjelasan ini menjawb sebagian rekan yang pernah bertanya baik melalui japri atau Budaya Tionghoa. Masukan dari rekan lain yang mengetahui lebih mendalam akan sangat saya hargai. Kiongchiu. Liang U
________________________________ From: Olive <oli...@yahoo.com> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 21, 2010 7:52:00 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Terima kasih... saya tahu Jing yang di maksud... BudayaTionghua memang hebat, sayang tak ada yg mengumpulkan smua data dari kalian untuk di buku kan...dosen pembimbing saya mendengar cerita tentang forum ini berkata, seharus ada yang membenahi semua cerita2 dari para 前輩們 ini... Dosen penguji sempat mengusulkan agar meneliti pelafalan hokkian yang digunakan, menyusuri lagi sejarah..dan hingga pendirian klenteng2 dan perkumpulan2 Hua Ren sekarang..so many to do...mereka tertarik mendengar tentang org China di negara lain... Tapi ya..seperti saya jawab dosen saya, di Indonesia tidak ada perhatian dari pemerintah akan hal ini (kalau di Taiwan, pemerintah mendukung dan memberikan dana untuk penelitian2 dan penerbitan hal-hal mengenai sejarah dan kebudayaan.. ), seperti Malaysia misalnya yang penelitian mereka tentang kaum tionghoa juga sudah mendapat pengakuan dan perhatian dari China dan Taiwan. Well..maybe someday ^.^ Mungkin kelak ada yg mau mensponsori, dan memberikan dana untuk hal-hal demikian...atau bila kelak ada kesempatan atau pekerjaan yang berhubungan setelah lulus nanti. Olive ________________________________ From: liang u <lian...@yahoo. com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. ________________________________ From: Olive <oli...@yahoo. com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 教 (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive ________________________________ From: liang u <lian...@yahoo. com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U ________________________________ From: dkhkwa <dkh...@yahoo. com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive <oli...@...> wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan LOLOS ^.^ Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^ Olive From: liang u <lian...@... To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 19, 2010 11:27:40 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta Orang Tionghoa Indonesia, bahkan Asia Tenggara kebanyakan datang dari tiga propinsi Fujian, Guangdong dan Hainan. Dulu disebut dua propinsi karena Hainan dulu termasuk dalam propinsi Guangdong. Yang dari Fujian, termasuk orang Hokciu, Hokchnia, Hinghua dan Hokkian, pembagian ini berdasarkan dialek yang dipakai. Orang Guangdong terdiri dari orang Konghu, orang Tiociu dan orang Kheq (Hakka), sedang dari Hainan orang Hainan. Dari propinsi lain ada tapi sedikit, misalnya dari Guangxi, Hunan dan Shandong. Menurut catatan sejarah, orang Hokkianlah yang paling dulu datang ke Indonesia, belum tentu di negara lain. Di Indonesia pun tiap daerah tak sama, meskipun tidak ada statistik, di daerah di mana penduduknya kebanyakan warga Tionghoa, berlaku dialek yang mayoritas, misalnya Medan Hokkian, Belitung ada Hokkian ada Kheq, Kalbar Tiociu, Jawa peranakan Hokkian, yang datang kemudian banyak Kheq. Orang Hokkian kebanyakan datang dari 3 keresidenan (tingkat administrasi pemerintahan lebih tinggi dari kabupaten tapi lebih rendah dari propinsi, disana disebut protektorat = diqu atau diqu shi), yaitu Ciangciu (Zhangzhou 漳州), Cuanciu (Quanzhou 泉州) dan Amoy (Xiamen 厦門). Amoy adalah tulisan orang Inggeris untuk Emui, jadi Amoy yang benar dibaca Emui. Logat Xiamen adalah campuran dari logat Ciangciu dan Cuanciu. Dengar saja bagaimana orang menyebut nasi, kalau Pnui itu logat Ciangciu, dan Png logat Cuanciu. Logat Xiamen ada yang sama dengan Cuanziu, ada yang sama dengan Ciangciu ada yang beda dengan keduanya.. Buku cerita Tiongkok, baik silat atau bukan, semua mengikuti logat Ciangciu, buku ini sangat populer untuk orang yang sudah tidak atau kurang paham huruf Tionghoa, ejaannya mengikuti ejaan Belanda, jadi bukan standard, orang luar tidak tahu. Di tempat yang orang Tionghoanya masih berbicara dialek, buku terjemahan itu tak beredar, misalnya Singapore. Contoh orang sne Tjoa di Indonesia di Singapore dibaca Zoo (saya pernah mengantar mahasiswi Indonesia yang check up untuk masuk universitas, saya bilang kalau dipanggil Miss Zoo anda masuk, ia heran, masa dipanggil Zoo, itu karena mereka tak tahu tj yang ejaan Belanda, tahunya j dan oo, jadilah zoo. Teman saya anda yang mencari asal usul sne Tjan, ia sne Tjan. Saya beri huruf Tionghoanya dan saya katakan, tak akan ada yang tahu Tjan kecuali orang Tionghoa Indonesia, ia tak percaya, ia anggap Tjan itu ejaan standar yang dipergunakan di seluruh dunia oleh orang Tionghoa. Karena ia bisnis, ia tanya orang Taiwan, Hongkong, Tiongkok daratan, semua hanya menggelengkan kepala, tak ada sne itu di sana, barulah ia percaya. Karena itu bagi yang gemar membaca cerita silat, semua lebih kenal dialek Ciangciu. Oleh karena itu sne Huang 黃 di Cuanciu dan Xiamen disebut sne Ng, sedang di Ciangciu Oei atau Oey. Tapi kalau orang Kheq Ng adalah å�³ yang Hokkiannya Gouw untuk Ciangciu dan Go untuk Cuanciu dan Xiamen. Karena pengaruh buku-buku itu, maka kebanyakan orang Tionghoa Indonesia menulis namanya dalam dialek Ciangciu. Liem Sioe Liong, misalnya, menggunakan sne Liem padahal ia orang Hokchnia, yang seharusnya Lieng. Hal ini berubah dengan masuknya orang Kheq, mereka menulis sesuai dengan logatnya, misalnya Wong untuk Oei, Ng untuk Gouw, Tjong untuk Ciong dll. Kalau dilihat lebih detail, maka kita harus melihat kabupaten, orang keresidenan Cuanciu banyak dari Lanwna (Nan'an å�—安), Ankhue (Anxi 安溪), Engchun (Yongchun 永春 ) dll. Dari Ciangciu, banyak dari Lionghai (Longhai é¾�æµ·) Tniotnua (Changtai é•·æ³°), Cniopho (Zhangpu 漳浦) dll. Mudah mudahan membantu. ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - From: Olive <oli...@yahoo. .com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 18, 2010 11:20:53 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta Mohon tanya : apa Cuanciu yang dimaksud itu adalah 泉州? Apakah dari sana kebanyakan keturunan China yang ada di Jawa datang? sehingga dialek inilah yang lebih banyak di pakai? ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - From: bebek_ceper <bebek_ceper@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 18, 2010 8:29:27 PM Subject: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta Halo pak David Kwa, Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini Apakah pak David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta? Salam Maya --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "dkhkwa" <dkh...@...> wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <king_h...@. ..>: Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe Ien Thay Tjoe). kiongchiu, KH From: dkhkwa <dkh...@...> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke Huruf Tionghoa Sdri Olive, 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal tersebut. 2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© adalah ZHANG Zhongyi, bukan ZHAO Zhongyi è¶™å¿ ç¾©, sebab THio å¼µ (Mandarin: Zhang) berbeda dengan Tio è¶™ (Mandarin Zhao). “Hâ€� dalam THIO menyatakan bunyi sengau. Dalam ejaan baru nama beliau jadi Tniou Tiong Gi. 3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thay Tjoe (Mandarin: Ciyun Taizi) 慈雲太å�. Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thai Cu. 4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan oi) Sing Hie 黃æˆ�å–œ, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi é�æ–°å–œ. Wei Xinxi (Mandarin) = GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie jadi Wni Seng Hi, sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi. Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive <oliv_v@: Minta tolong apa ada yg dapat memastikan keterangan berikut? 1. Nama mandarin pak Thio Tiong Gie apakah è¶™å¿ ç¾©? 2. Kisah raja Tjoe Hun apakah yang dimaksud adalah 慈雲太å�? 3. Pak Thio menjadi dalang karena teman dari ayahnya yang bernama: Oie Sing Hie, apakah ada yang tau nama mandarin aslinya? Apakah benar: é�æ–°å–œ? Terima kasih banyak atas bantuannya bila ada yg dapat memberi jawabannya ^.^ Olive