Sebenarnya saya juga heran, mengapa orang begitu gandrung thd acara newyear concertnya vienna symp.orch. Sampai di China muncul show gadungan, dimana mereka mendatangkan romb orkes dari viena yg bernama. Symphony Wien, tapi diiklankan se akan2 vienna symp. Orch.
Kalau saya sih lumayan bosan, habis isinya Johan Strauss melulu, kurang greget lah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Erik" <rsn...@yahoo.com> Date: Mon, 01 Feb 2010 08:07:46 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Apa relevansinya (Re: [budaya_tionghua] OOT: Sinar Harapan, Rabu Wah, surprise tahu koh ABS juga pencinta musik klasik. Bicara dirigen , entah mengapa saya tidak simpati sama si gaek Georges Pretre, udah tua bangka gitu (konon usianya lebih 80 thn?) masih jingkrak-jingkrakan gak karuan. Lebih berwibawa Zubin Mehta atau Claudio Abado yang berpenampilan anggun dan tenang. Kalo gak salah ingat, China Philharmonic juga pernah tampil tak kurang dari 5 kali di Gedung Emas Wina yang megah itu. Apakah Gedung Ronodipuro akan semegah yang di Wina itu ya?? Btw, alamat lengkap Gedung Ronodipuro di mana sih? Tolong diinformasikan donk, siapa tahu sekali-kali ada kesempatan kita-kita bisa tampil di situ juga. Salam, Erik ------------------------------------------------------------------------\ ------------- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@...> wrote: Erik-heng, Radetzkymarsch yang setiap tahun selalu dimainkan terakhir di Neujahrskonzert Wina, sebagai 'bonus' (encore), adalah favorit saya nomor-1 dari antara ciptaan Johann Strauss (Vater)! > Dan saya selalu turut menepukkan tangan sesuai derap irama mars yang dipimpinkan oleh dirigen Wiener Philharmoniker (tahun ini: Georges Prêtre). Tetapi tentu saja bertepuk-tangannya bukan di fine dining restaurant-nya William Wongso, melainkan di depan layar TV ketika acara itu disiarkan! He he he... Wasalam.