Di asia timur rata2 pake sumpit
Jadi yg gado2 atau budaya apa donk?
-----Original Message-----
From: Azura-Mazda <extrim_blue...@yahoo.com>
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Fri, 20 Aug 2010 20:40:43 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] yang mana Budaya Tionghoa

Opini bro gunawan ini mantep. Tepat, saya setuju 100%. 
Cokek, gambang kromong, lontong bokek etc itu ya bukan
budaya tionghoa. 
 
Apakah budaya itu? Saya kira banyak ahli antropologi dan
sosial punya konsepnya sendiri mengenai arti dan definisi
budaya. 
 
bagi saya, budaya itu adalah "cara hidup dan ekspresi hidup". 
Setiap budaya pasti ekslusif. Kalo ga ekslusif jadinya
cendol dong, item ga karuan. Makan pake sumpit itu adalah
salah 1 ekspresi budaya tionghoa. 
 
Kalo ada seorang berkulit sawo matang agak dekil tapi
makan hot dog, minum sampanye, cas-cis-cus pake
boso Linggis, nonton film Holiwood, nge-fuck di pinggir
pantai dan sering nudis ya doi bisa dibilang orang Jawa
tapi berbudaya eropa. 
 
Da ge Gunawan benar lagi, kenapa pula cokek, gambang
kromong etc itu harus dipaksakan jadi "budaya tionghoa"? 
itu mah kerjaan orang Tangerang dan betawi. Orang Tionghoa
di Singkawang ga kenal tuh. 
 


--- Pada Jum, 20/8/10, guna...@gmail.com <guna...@gmail.com> menulis:


Dari: guna...@gmail.com <guna...@gmail.com>
Judul: Re: [budaya_tionghua] yang mana Budaya Tionghoa
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 20 Agustus, 2010, 1:55 PM


  



Sodara Uli anda menanyakan Budaya tionghoa?
Tapi yg anda paparkan itu kok malah budaya peranakan.
Ya jelas bukan itu donk yg namanya budaya tionghoa. Itu budaya alien. Atau 
bahasa lainnya budaya yang mengalami mutilasi kemudian dari bekas mutilasi 
tersebut lahir kecambah baru bernama budaya baru, yg oleh segelintir orang 
memaksakan melabelkannya sebagai budaya tionghoa.
Kalau saya sih tidak setuju yg dipaparkan sodara uli itu adalah budaya tionghoa.
Kalau budaya peranakan boleh lah, istilah ini lebih netral, lebih mewakili 
perkecambahan budaya.

Kalau menurut saya ya, cmiiw, budaya tionghoa, ya budaya cina, budaya bangsa 
tengah. Ini sesuai istilahnya tionghoa yang merupakan dialek fujian dari kata 
zhong hua. So budaya tionghua ya budaya yg datang dr daratan tengah seperti 
ajaran confuse sius, festival musim semi, dayung sampan berkepala naga, memakai 
hanfu, bakar kertas bergambar dewa, bla bla bla, de el el 
Budaya seperti masakan lontong, cap cai, tari cokek, bokek dan tetek bengek 
lainnya bukanlah budaya tionghua, let it as it is, jgn kita paksakan jd 
tionghoa..... Namakan saja budaya mutant, budaya hibrid, atau lebih pantas dan 
memuaskan kuping khalayak ramai: budaya peranakan. Atau secara literal ya 
cocoknya, budaya Indonesia huakiao (yin ni hua qiao). 

Jadi budaya tionghua tidak ada eklusipan dan harus dipaksa metamorfosis atau 
berkecambah atau kawin illegal serta paksa dengan jawa kek, batak kek, timor 
leste kek. 

Kenapa budaya tionghoa harus kita perlakukan demikian? Sedangkan budaya korea, 
budaya nippon bahkan budaya arab kita definisikan as it is?

Wasalam.


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From: "ulysee_me2" <ulysee_...@yahoo.com.sg> 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Fri, 20 Aug 2010 17:11:22 -0000
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: [budaya_tionghua] yang mana Budaya Tionghoa

  

Tadi sore ikut seminar tentang Indonesian Chinese Mixtures of Identity, ada 
sebuah pertanyaan dari seorang mahasiswi, 
dia menyatakan kebanggaan menjadi tionghoa, dan ingin mempertahankan kebudayaan 
tionghoa, dan dia mempertanyakan, 

Sebetulnya yang namanya Budaya tionghoa itu yang bagaimana sih, dan bagaimana 
penjabarannya?

Pertanyaan mengenai identitas Tionghoa, mau tidak mau bersinggungan dengan 
pertanyaan mengenai budaya Tionghoa. 

Pertanyaan ini dijawab dengan :
Sama hal nya dengan pertanyaan ' sebetulnya yang namanya budaya nasional 
Indonesia itu yang mana dan bagaimana penjabarannya?' dari sabang sampai 
merauke itu budaya nasional, berbeda satu daerah dengan yang lain, begitupun 
budaya Tionghoa.

Budaya tionghoa mana dulu, tionghoa Jawa? tionghoa Medan? Tionghoa Aceh? 
tionghoa Kalimantan? sebab kebudayaan tionghoa itu sudah ber akulturasi dengan 
budaya setempat, sehingga budaya yang berkembang di masing masing daerah 
berbeda satu dengan yang lain.

Seperti misalnya lontong cap go meh, di negeri leluhur ngga ada itu. Ada cap go 
meh nya aja, tapi lontong cap go meh adalah wujud budaya tionghoa. Jadi nggak 
usah pusing, budaya apapun yang layak dilestarikan ya dilestarikan saja.









Kirim email ke