*Cherokee-Suku Indian Muslim yang Musnah*





Artikel ini diambil dari majalah Sabili special edition No.13 TH.XVI Januari
2009/18 Muharram 1430.



Jika Anda mengunjungi Washington DC, datnglah ke Perpustakaan Kongres
(Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika
Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana
akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak
dan Muhammad Ibnu Abdullah.

          Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk
melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk
pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih
lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat
sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga
sebatas lutut.

          Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku
cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir
Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah
seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

          Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah.
Ia adlaah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan
kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara.
Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki
aksara sendiri.

          Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan
kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa
tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan
di Nevada sangat mirip dengan kata "Muhammad" dalam bahasa Arab.

          Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa
Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi,
Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan,
Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga
mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa,
Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux,
Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan
1870.

          Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan
yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera.
Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk
memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa :
"In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of
prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal". Bukankah
Al-Qur'an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin
semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)
-- 
Magnet Zone Cafe Bookstore at www.magnetzone.multiply.com

Kirim email ke