T Ki sanak sekalian, ini cerita saya, sudah lama ditulisnya. silakan dibaca.
Reportase dari Karnaval Mayat IRING-IRINGAN mayat itu terus melangkah dengan anggun! Setiap tempat yang disinggahinya selalu ada saja yang berpartisipasi untuk ikut di dalam konvoinya. Menakjubkan! Mayat-mayat itu mengapung dalam kediaman yang anggun, kaku, pasrah. Mayat-mayat memenuhi pantai, mayat-mayat membanjiri jalan. Mayat-mayat menerobos kota. Benar-benar sebuah karnaval yang mempesona! Sebenarnya aku ingin memberikan sedikit kontribusi untuk pesta itu. Tapi mau bagaimana lagi. Karnaval tersebut begitu cepat berlalu. Beberapa detik, luluh-lantak kota. Dalam sekejap mata semua orang terkesiap menyaksikan kampanye akbar itu. Tak ada lagi cerita tentang si Agam, yang beberapa hari lalu bapaknya telah diciduk dari rumah oleh orang-orang berseragam. Tak ada cerita wanita-wanita yang kehilangan suami di pagi buta. Tak ada lagi kisah tentang anak-anak melihat mayat bapaknya meringkuk di tengah pasar yang ramai. Semua sepi. .... Selengkapnya silakan baca: http://www.rakyatmerdeka.co.id/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=rumah_kaca&id=34&page=1 ========================= --Hidup adalah sekotak cokelat, Kau tak akan pernah tahu akan mendapat yang mana,-- =========================