Tulisan berikut ini juga disajikan di website http://umarsaid

Catatan A. Umar Said

Harap baca Google tentang Tommy Soeharto
Mohon para pembaca untuk menyimak berita dari Kompas tentang Tommy Suharto
seperti di bawah ini, di samping juga diharapkan sekali membaca kembali
kumpulan berita mengenai persoalan yang sama yang tercantum dalam rubrik
“Aneka berita utama terkini” dalam website  http://umarsaid.free.fr

Dari berita-berita itu semuanya makin jelaslah bagi kita semua bahwa Tommy
Soeharto memang sedang mempersiapkan diri untuk berusaha menjadi Ketua Umum
Partai Golkar dalam Munas Oktober yang akan datang di Riau, untuk kemudian
berusaha merebut kedudukan Presiden/Kepala Negara dalam tahun 2014.

Berita dalam Kompas (22/8/09) tersebut singkatnya adalah sebagai berikut :

“Keinginan putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy
Soeharto untuk menggantikan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Golkar, ternyata
sudah dengan persiapan matang. Salah satu orang dekat Tommy Soeharto,
Yusysafri Syafei  menyatakan posisi Ketum Golkar adalah target awal untuk
mencapai target utama, menjadi calon Presiden  di tahun 2014 mendatang.
Kini, Tommy Soeharto, diakuinya sedang melakukan operasi senyap, menggalang
dukungan di berbagai daerah untuk bersaing sehat bersama para kandidat ketum
Golkar lain, termasuk Aburizal Bakrie, atau Ical.

Tommy, ujarnya, sudah mempersiapkan tim pemenangan yang memang tidak
diungkap kepada publik. Ia memberikan alasan, hal ini karena  masing-masing
kandidat memiliki cara serta taktik sendiri-sendiri dalam bersaing sehat di
Munas Golkar 4-7 Oktober mendatang di Pekanbaru, Riau.

"Mas Tommy  sebagai warga negara ingin berkiprah di dunia politik melalui
partai politik. Yaitu, ingin merebut kursi Golkar 1.  Soal dukungan,
berarti harus ada pernyataan di atas kertas, berupa surat dukungan. Mengenai
ini, memang sudah masuk beberapa surat dukungan dari beberapa daerah.
Ingat, Mas Tommy punya team work dibidang bisnis yang sudah running well,"
Syafei menandaskan.

Syafei kemudian menjelaskan merebut kursi Golkar 1 adalah keinginan Tommy
Soeharto awal saja. Ke depannya, Tommy Soeharto diakuinya memang ingin
menjadi salah satu calon presiden di 2014 nanti, bisa menjadi pengisi Istana
Negara.

"Apapun ceritanya, Tommy adalah anak Soeharto. Yang jenius di dalam strategi
yang secara genetik diturunkan kepada Tommy Soeharto. Jadi, target
maksimalnya adalah menuju Istana, bertarung menjadi capres di 2014.
Memperebutkan kursi Golkar 1, adalah target jangka pendeknya. Istilah orang
Minang, bajanjang naik, batangga turun," ungkapnya lagi. (Kutipan yang
disingkat selesai).

Persoalan Tommy adalah masalah besar dan serius

Persoalan Tommy Soeharto ingin merebut kedudukan Ketua Umum Golkar adalah
persoalan besar dan serius, yang pasti akan banyak sekali dibicarakan,
ditulis, atau dianalisa oleh berbagai  kalangan. Apalagi (!), ia ingin juga
jadi presiden atau kepala negara RI di tahun 2014. Ini adalah persoalan
besar yang gawat sekali (!!!), yang menandakan bahwa bangsa dan negara kita
akan  menjurus ke ”jaman édan”.

Terbetiknya berita itu saja sudah menimbulkan reaksi yang macam-macam,
seperti yang bisa disimak oleh siapa saja dalam kumpulan berita di website
tersebut di atas. Dengan makin dekatnya Munas Golkar, maka akan makin sangat
ramai jugalah persoalan Tommy Soeharto. Sebab, keinginan Tommy menjadi ketua
Golkar (apalagi jadi presiden !) adalah bukti bahwa ia tidak bercermin diri,
dan mengira bahwa banyak orang masih bisa ditipu dengan macam-macam cara dan
jalan, atau bahwa ia selalu bisa membagi-bagikan  uang (yang haram itu !!!)
untuk melakukan terus-menerus banyak kejahatan di berbagai bidang.

Dengan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar dan juga menginginkan jadi
Presiden RI, Tommy mengira bahwa banyak orang sudah lupa bahwa dalam masa
yang lalu seluruh koran, majalah,  televisi Indonesia pernah menyoroti
berbagai peristiwa kejahatan yang berkaitan dengannya. Sejarah Tommy
Soeharto sudah terlalu banyak dikotori oleh segala hal yang berbau busuk,
dan mengandung najis, sebagai sikap moral yang tidak luhur.

Tommy ingin jadi presiden : sungguh keterlaluan (!!!!!)

Bahwa Tommy ingin terjun dalam dunia politik itu adalah haknya yang
sepenuhnya. Juga, bahwa ia ingin jadi ketua umum Golkar adalah satu hal yang
bisa dimengerti. Sebab, Golkar adalah alat golongan militer yang pernah
dibesarkan oleh bapaknya Tommy selama lebih dari 30 tahun.. Golkar adalah
alat pemukul dan penindas selama pemerintahan Orde Baru, bersama-sama
golongan militer, dalam melindungi kepentingan-kepentingan Suharto dan
konco-konconya. Jadi, keinginan Tommy untuk membangun kembali Golkar (yang
sudah mulai ambruk sekarang ini) adalah sesuai dengan  jati dirinya; karena
Golkar adalah habitatnya

Namun, bahwa ia menginginkan jadi presiden kepala negara RI dalam tahun 2014
adalah betul-betul keterlaluan !!!!! (lima tanda seru). Mungkin ada orang
yang menganggapnya kelewatan  “tidak tahu diri” sehingga bisa disangsikan
kesehatan jiwanya atau dipertanyakan “kenormalan” cara berfikirnya.

Tommy Soeharto mungkin memang banyak bakatnya (termasuk “bakatnya” yang
lihay  dalam hal-hal yang remeng-remeng, abu-abu atau atau bahkan gelap – di
bidang “bisnis” maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan urusan pribadi -
yang tidak perlu dan tidak patut dibongkar, karena menyinggung soal moral
pribadinya, yang tidaklah bisa dikatakan tinggi atau mulia).

Untuk tidak terjerumus dalam gossip yang bukan-bukan, atau penilaian yang
sembarangan, atau pendapat yang awur-awuran, kita perlu melihat kasus  Tommy
Soeharto –sebisa mungkin – dari banyak segi atau sudut pandang yang
berbeda-beda.  Makin banyak informasi mengenainya, baik yang negatif maupun
yang positif, sangatlah diperlukan oleh kita semua untuk mengetahui apa
sajakah dan siapakah sebenarnya itu Tommy Soeharto, yang ingin menjadi
presiden RI melalui kedudukannya sebagai ketua umum Golkar.

Isi Google tentang Tommy Soeharto

Salah satu di antara banyak cara untuk mendapat informasi bagi pertimbangan
kita, yang relatif mudah, murah, cepat, dan bersegi banyak  adalah dengan
membaca bahan-bahan yang disajikan Google lewat Internet. Dengan membaca
bahan-bahan mengenai Tommmy Soeharto yang bisa didapat dengan Google, maka
kita akan mendapat gambaran sekadarnya apakah Tommy Soeharto memang pantas
untuk menjadi Ketua Umum Golkar dan kemudian juga patut menjadi presiden
kepala negara Republik Indonesia kita..

Setelah membaca Google (dalam versi bahasa Indonesia) semua orang akan dapat
menyimpulkan sendiri bahwa Tommy Soeharto memang “hebat”sekali, karena
pernah berurusan dalam masalah-masalah yang pelik, rumit, ruwet, semrawut,
yang berkaitan dengan dugaan korupsi, penggelapan pajak, penyuapan,
penyimpanan uang “haram”, kongkalikong dengan pejabat-pejabat penting,
termasuk pembunuhan. Tidak salahlah kalau dikatakan bahwa Tommy Soeharto
adalah salah satu di antara berbagai nama (atau “kata kunci”) yang paling
banyak disebut oleh Google, yaitu dalam 176.000 halaman. (Dengan sendirinya,
namaTommy tidak disebutkan sebanyak nama ayahnya, Soeharto,  yang
mengangkangi negara dan bangsa selama 32 tahun, yaitu sebanyak  1.320.000
halaman  !).

Kalau kita buka Google di computer (Internet)  dan kita ketik kata kunci :

Tommy Soeharto – kejahatan,  maka ada 12 000 halaman bahasa Indonesia

Tommy Soeharto – kriminal , maka ada 18.400 halaman bahasa Indonesia

Tommy Soeharto – pelanggaran hukum, maka ada  13 000 halaman bahasa
Indonesia

Tommy Soeharto – hukuman pidana, maka ada 15.500 halaman bahasa Indonesia

Tommy Soeharto – korupsi, maka ada 50.400 halaman bahasa Indonesia

Jadi, bacaan tentang Tommy Soeharto di Google adalah banyak sekali dan
mengenai macam-macam soal yang pernah diberitakan dalam berbagai media atau
ditulis. Karena banyaknya jumlah halaman, dan juga karena isinya yang
macam-macam, maka siapapun yang ingin membacanya agak teliti, memerlukan
kesabaran atau ketekunan, waktu, dan tenaga untuk memilah-milahnya. Silakan
mencobanya!

Namun,  begitu banyaknya halaman di Google itu tidak hanya berisi yang
bersifat negatif saja tentang Tommy Soeharto, melainkan juga hal-hal yang
positif. Ini disebabkan karena sebagian terbesar dari media cetak dan
televisi (tidak semuanya, memang !) terlalu lama ada dalam kekuasaan atau
pengaruh kubu Soeharto dan simpatisan-simpatisannya. Sejak lama, dan sampai
sekarang. Karena itu,  walaupun citra rumah jalan Cendana sudah rusak oleh
banyaknya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan berbagai pelanggaran hukum
(dan moral !!!) yang begitu banyak, maka masih saja ada pengagum-pengagumnya

Kekuatan uang haram Tommy Soeharto

Uang haram yang berjumlah besar sekali atau kekuatan dana (yang mungkin
beratus-ratus triliun Rupiah) yang bisa dimainkan oleh Tommy Soeharto adalah
senjata utamanya untuk “membeli” pengaruh di kalangan Golkar, merekayasa
perpecahan dan pertentangan, memojokkan atau melumpuhkan lawan-lawan atau
saingannya. Kemenangan Tommy untuk merebut kedudukan Ketua Umum Golkar
adalah syarat utama yang mutlak untuk merebut jabatan presiden dan penghuni
Istana Negara.

Justru inilah yang harus dicegah oleh semua kalangan dan golongan dari
sebagian terbesar dari rakyat Indonesia, tidak peduli dari aliran politik
yang mana pun juga, (termasuk oleh kalangan Golkar sendiri), dan tidak
peduli juga dari suku dan agama yang apa pun juga. Mencegah Tommy Soeharto
(dengan berbagai cara, jalan dan bentuk) menjadi ketua umum Golkar (untuk
kemudian menjadi presiden) adalah urusan semua orang yang tidak menginginkan
negara kita dipimpin orang yang dalam hidupnya selama ini sudah begitu
banyak cacadnya yang serius sekali. Tommy Soeharto sudah terkenal sekali
dengan tudingan korupsi besar-besaran, pelanggaran hukum (dan moral), dan
pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.

Kita tidak bisa  (dan tidak boleh sama sekali  !!!) membiarkan seorang
pembunuh yang sudah pernah dihukum berat di Nusakambangan (dan yang dituding
sebagai maling harta negara dan rakyat lewat berbagai bentuk korupsi dan
penyalahgunaan) merebut kedudukan sebagai kepala negara kita. Bangsa kita
membutuhkan kepala negara yang bisa menjadi panutan, yang bisa mengangkat
derajat atau martabat bangsa, bukannya kepala negara sejenis Soeharto yang
justru malahan sudah memerosotkan martabat dan kehormatan  bangsa.

Memblejedi Tommy Soeharto adalah  tugas besar dan mulia

Negara dan bangsa kita  yang sebanyak 240 juta jiwa, tidak boleh dihina,
atau diaduk-aduk dan diobok-obok oleh seorang Tommy Soeharto (beserta
konco-konco dan para pendukungnya, terutama di kalangan bisnis). Pencalonan
dirinya sebagai Ketua Umum Golkar sebagai jalan menuju Istana Negara adalah
penghinaan terhadap nalar sehat bangsa, Tommy Soeharto mengira bahwa dengan
uang haramnya yang melimpah-limpah itu, ia bisa terus-menerus menipu
kesedaran sebagian terbesar rakyat, dan menutupi cacad-cacadnya atau
dosa-dosanya yang banyak, untuk selama-lamanya.

Karena itu, segala macam kegiatan untuk memblejedi Tommy Soeharto, dalam
segala bentuknya ataupun caranya, merupakan sumbangan atau partisipasi dalam
mencegah kemungkinan dijerumuskannya negara dan bangsa lebih lanjut ke dalam
kehinaan. Memblejedi Tommy Soeharto bukanlah hanya sekadar menyajikan
sensasi, atau mengumbar gossip rendahan, atau melampiaskan dengki dan
dendam, atau melancarkan fitnah terhadap pribadinya dan bukan pula hanya
untuk semata-mata menyakiti hatinya (beserta para pendukungnya).

Memblejedi  Tommy Soeharto adalah demi kepentingan ratusan juta warganegara
RI, demi menyelamatkan negara RI dari kerusakan dan pembusukan yang lebih
parah lagi dari pada sekarang ini. Jadi, menggagalkan usaha-usaha Tommy
Soeharto dalam melaksanakan rencana-rencananya yang bisa merugikan
kepentingan orang banyak adalah hal yang benar, sah, dan mulia. Segala
perjuangan terhadap Tommy Soeharto adalah bagian yang penting dari tugas
bersama kita untuk mengikis habis sisa-sisa busuk rejim militer Orde Baru,
dan juga punya peran penting dalam perlawanan kepada segala yang berbau
Soeharto, pengkhianat besar terhadap tokoh terluhur bangsa kita, yaitu Bung
Karno.

Paris, 24 Agustus 2009


Kirim email ke