Distribusinya Vaksin Flu Babi Diutamakan Untuk Tentara
                                             
Produksi vaksin Flu H1N1 terus ditingkatkan, pabrik2 vaksin di Canada, US, 
Perancis, dan Inggris telah digenjot lembur untuk menghasilkan vaksin flu ini 
sesuai dengan kebutuhannya didunia.

Ternyata harapan ini tidak bisa terkabul, meskipun sudah digenjot dengan lembur 
pun ternyata hasil produksi vaksin flu ini tetap tidak mencukupi.

Oleh karena itulah vaksin2 yang sudah selesai produksinya terpaksa 
distribusinya memakai skala Prioritas.

Prioritas pertama yang mendapatkan baksin flu babi ini adalah tentara Amerika 
dan aliansinya yang bertugas tempur di Afghanistant, Irak, dan dibagian lain 
diluar Amerika Serikat.

Prioritas kedua adalah rakyat Amerika dimana yang diutamakan adalah anak2 
sekolah, pekerja2 kesehatan di klinik atau rumah sakit. Tentunya setelah itu 
adalah seluruh rakyat Amerika.

Gedung Putih telah mengumumkan secara resmi bahwa tahanan2 di-Guantanamo tidak 
akan divaksinasi, pengumuman ini memperjelas berita2 yang beredar sebelumnya 
se-olah2 tahanan diGuantanamo juga akan mendapatkan vaksinasi.

Setelah vaksinasi sudah dilakukan terhadap rakyat di negara2 maju, barulah 
pemerintah Amerika akan menyumbangkan secara gratis vaksin flu ini ke negara2 
lain yang menjadi aliansinya termasuk tentunya Indonesia.

Jadi pengumuman yang baru2 ini dikeluarkan Gedung Putih sekali gus memperjelas 
dan juga menolak pernyataan bekas MenKes RI yang menyatakan bahwa vaksin H1N1 
dijual Amerika kepada Indonesia.  Disini jelas, fitnah Siti Fadilah betul2 
biadab dan merusak martabat bangsa kita karena menuduh hal2 yang tidak benar 
sama sekali.

Yang tidak pernah diberitakan di koran2 Indonesia adalah tentang sumbangan 
Amerika langsung maupun melalui WHO berbagai vaksin, obat2an, alat2 kesehatan, 
dan juga termasuk susu, ternyata oleh DepKes atau pemerintah RI bukan dibagikan 
gratis kepada rakyatnya yang miskin melainkan dijual belikan dinegaranya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke