Refleksi : Kalau kemerdekaan hanya milik politisi, maka kesejahteraan pun milik 
mereka.

http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=70164

Sabtu, 14 Agustus 2010 , 17:17:00


Kemerdekaan Hanya Milik Politisi



JAKARTA -- Pengamat ekonomi Faisal Basri berpendapat, mayoritas bangsa ini 
belum menikmati kemerdekaan. Dikatakan, para petani dan buruh yang jumlahnya 
sekitar 82 persen dari seluruh rakyat Indonesia, hidupnya masih dipenuhi 
kecemasan. 

Dia memberi contoh, dalam dua tahun belakangan kecemasan mendera para petani 
karena gagal panen. "Ketika gagal panen, petani tak ada asuransi, habis sudah 
modalnya. Sedang buruh tak punya job security. Hari ini kerja besok bisa 
dipecat. Bagaimana mereka bisa merdeka bila hanya untuk memikirkan besok saja, 
dadanya berdegup," ujar Faisal Basri dalam diskusi bertema" Merdeka Tapi Cemas" 
di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (14/7).

Menurut Faisal, kemerdekaan hanya dinikmati dua kelompok saja, yakni politisi 
dan orang-orang Orde Baru. Politisi punya kebebasan untuk bersuara dan 
memperebutkan jabatan-jabatan politik. Dan orang-orang Orde Baru, lanjutnya, 
karena masih kuat logistiknya, mereka bisa memenangkan perebutan 
jabatan-jabatan politik. "Dulu mereka menguras uang negara, sekarang berpesta 
untuk merebutkan jabatan-jabatan politik," kata Faisal.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adie Massardie, menambahkan, selain 
sekitar 82 persen rakyat masih cemas memikirkan kebutuhan sehari-hari, "Yang di 
dapur pun bisa mati kena ledakan (gas elpiji, red). Kesejahteraan dan keadilan, 
masih sangat jauh." (sam/jpnn) 



Kirim email ke