Refleksi : Tentu  saja AL siap hadapi agresi asing, tetapi apakah berarti bisa 
menahan dan mengusir mereka?

http://www.antaranews.com/berita/1282205970/kasal-angkatan-laut-siap-hadapi-agresi-asing

Kasal: Angkatan Laut Siap Hadapi Agresi Asing
Kamis, 19 Agustus 2010 15:19 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono 
menyatakan bahwa Angkatan Laut Indonesia siap menghadap agresi asing dan 
pelanggar wilayah RI.

Dalam kuliah umumnya di Universitas Padjajaran Bandung, Kamis, ia mengatakan, 
terkait itu pihaknya telah menyusun kekuatan pokok minimum secara proposional 
dan bertahap sesuai tingkat ancaman yang dihadapi.

"TNI Angkatan Laut secara proporsional dan bertahap telah merencanakan dan 
mewujudkan kekuatan tempur sesuai kekuatan pokok minimum yang dibutuhkan," ujar 
Agus.

Ia mengatakan, perkembangan lingkungan strategis yang semakin kompleks terutama 
yang berpengaruh terhadap situasi pelayaran di wilayah Indonesia, membutuhkan 
kehadiran kekuatan angkatan laut yang maksimal.

Agus menjelaskan, kekuatan pokok minimum disusun berdasarkan kemampuan yang 
diperlukan (capability design) untuk menghadapi segala bentuk ancaman guna 
menjaga keutuhan NKRI. 

Berbagai tantangan yang kian dihadapi TNI Angkatan Laut, lanjut Agus, agresi 
oleh pihak asing, pelanggaran wilayah oleh pihak asing, dan klaim perbatasan 
perairan laut dengan beberapa negara tetangga.

Tak hanya itu, TNI Angkatan Laut juga menghadapi pemberontakan bersenjata di 
laut, sabotase pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan obyek vital, 
sabotase asing untuk mendapatkan rahasia militer, ancaman navigasi, serta aksi 
teror bersenjata oleh teroris internasional dan teroris dalam negeri.

"Keamanan di wilayah laut atau di wilayah udara yurisdiksi nasional harus 
dijaga untuk mendukung majunya perekonomian Indonesia lewat laut," kata Kasal.

Agus mengatakan, pengembangan kekuatan Angkatan Laut melibatkan, kalangan 
industri dalam negeri di penelitian dan pengembangan yang mengikutsertakan para 
Sivitas Akademika, khususnya dalam menghadapi perang bawah air, permukaan/atas 
air dan udara.

Pengembangan kekuatan dengan melibatkan seluruh kalangan itu serta perang yang 
harus dapat mengintegrasikan dan mensinkronisasikan kapabilitas, yaitu 
Peperangan elektronika (Electronic Warfare/EW), Operasi psikologi (Psychology 
Operations), Pengelabuan militer (Military Deception), Keamanan operasi 
(Security Operations), Operasi jaringan komputer (Computer Network Operations), 
dukungan kemampuan intelijen, komunikasi dan humas/penerangan yang tangguh, 
tutur Agus.

"Dengan begitu, TNI Angkatan Laut dapat menjalankan tugas pokoknya dengan 
maksimal termasuk dalam membantu operasi militer selain perang atau misi 
kemanusiaan (civic mission)," ujarnya. 

(R018/S026)






Kirim email ke