Kodeco harus siap bertanggung jawab Jika terjadi hal yang tak diinginkan saat pendalamanLukman Ladjoni : sejauh ini pihak yang bertanggung jawab atas bahaya yang ditimbulkan dalam pendalaman pipa masih belum ada. "Jangansampai ketika terjadi ledakan tidak ada yang bertanggung jawab.Padahal jika terjadi ledakan, Jatim akan habis, Tanjung Perak hingga Gresik akan terbakar. Dan pihak yang harusnya bertanggung jawab adalah Kodeco," "Makanya kita mendesak kepada BP Migas atas pemindahan pipa tersebut dari APBS, jangan sampai bencana Lapindo terulang lagi dengan ledakan pipa gas Kodeco," imbuh LukmanSURABAYA, kabarbisnis.com: Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan bahwa sebelum pelaksaan pendalaman pipa gas yang melintas di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), PT Kodeco Energy Ltd harus membuat pernyataan bertanggung jawab terhadap proses dan segala risiko yang akan ditimbulkan.
"Sebelumnya Kodeco harus menyatakan bertanggung jawab atas bencana yang akan ditimbulkan jika ternyata dalam pengerjaannya terjadi hal yang tidak diinginkan," tegas La Nyalla Mahmud Mattalitti saat buka bersama bersama Gubernur Jatim dan jajaran Muspida Jatim di Graha Kadin, Surabaya, Senin (23/8/10). Menurut La Nyalla, pernyataan bertanggung jawab ini harus dilakukan karena pengerjaan pendalaman pipa dengan tanpa menghentikan aliran gas sangat berbahaya. Dan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, maka harus ada yang bertanggung jawab. Hal yang sama juga diutarakan oleh Ketua Ketua Tim Pengawas Kodeco yang dibentuk oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Lukman Ladjoni. Menurut dia, sejauh ini pihak yang bertanggung jawab atas bahaya yang ditimbulkan dalam pendalaman pipa masih belum ada. Hal ini perlu diperjelas dan dipertegas. "Jangan sampai ketika terjadi ledakan tidak ada yang bertanggung jawab. Padahal jika terjadi ledakan, Jatim akan habis, Tanjung Perak hingga Gresik akan terbakar. Dan pihak yang harusnya bertanggung jawab adalah Kodeco," katanya. Lukman mengungkapkan bahwa tidak tegasnya BP Migas dalam menyelesaikan kasus pipa Kodeco menunjukkan bahwa BPĀ Migas tidak mengutamakan kepentingan masyarakat Indonesia. Mereka hanya mementingkan kepentingan investor asing. "Ini artinya BP Migas adalah kepanjangan tangan asing, dan BP Migas tidak ada manfaatnya bagi bangsa Indonesia," ujarnya. "Makanya kira mendesak kepada BP Migas atas pemindahan pipa tersebut dari APBS, jangan sampai bencana Lapindo terulang lagi dengan ledakan pipa gas Kodeco," imbuh Lukman. Kadin bersama Tim Pengawas Kodeco, kata dia, akan terus melakukan pengawalan hingga pipa dipindahkan. "Dan kalau kita melihat pelaksanaannya, bisa jadi pendalaman ini akan molor lagi, karena sampai hari ini kapal yang rencananya akan digunakan sebagai alat pendalaman juga masih belum selesai," tegasnya. kbc6 http://www.kabarbisnis.com/energi/migas/2814172-Kodeco_harus_siap_bertanggung_jawab.html