Refleksi : SBY berpidato demikian agar perhatian masyarakat bisa dialihkan ke masalah dengan Malaysia dari maslah politik, ekonomi dan sosial dalam negeri yang membuat mayoritas rakyat melarat dan oleh karena itu ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kerja berumur masa produktif bisa dijadikan tenaga kerja murah (kalau bukan budak) tanpa perlindungan hukum sesuai praxis hukum dan kovensi internasional di luar negeri. Sekalipun sudah puluhan tahun sejak kekuasan Pak Hartodan penerusnya hingga dewasa ini masih saja masyarakat belum insyaf bahwa rezim SBY dan konco-konconya kaum bangsawan neo-Mojopahitnya adalah penjahat bin perampok yang membuat rakyat banyak miskin melarat.
http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/231852/1433149/10/demo-lsm-bendera-tanggapi-pidato-sby-ricuh Rabu, 01/09/2010 23:18 WIB Demo LSM Bendera Tanggapi Pidato SBY Ricuh Andi Saputra - detikNews Jakarta - Demonstrasi LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) menanggapi pidato SBY malam ini berakhir ricuh. Kericuhan dipicu saat mereka dilarang membakar bendera Malaysia. Akibatnya salah seorang anggota polisi berpakaian preman terkena pukulan tongkat demonstran. "Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami. Tolong polisi jangan membela Malaysia," teriak orator, Mustar Bonaventura di maskar LSM Bendera, Jalan Diponegoro 58, Jakarta, Rabu,(1/9/2010). Dalam aksinya, mereka berusaha memblokir jalan tapi dicegah polisi. Lantas sekitar 30-an anggota LSM Bendera mengencingi bendera Malaysia. Lantas mereka membakar bendera Malaysia. Upaya ini dicegah oleh Kapolsek Menteng, Kompol Arsdo. Sayang, usaha ini mendapat perlawanan dari LSM Bendera sehingga terjadi kericuhan. Sebuah tongkat yang dipegang demosantran pun melayang megenai muka seorang anggota polisi. Lantas, situasi yang semakin memanas membuat polisi mendesak masuk demonstran ke dalam markas LSM Bendera. Akibat keributan ini, Jalan Diponegoro macet hingga arah Tugu Proklamasi. Namun kini situasi berangsur-angsur reda. Demonstran hanya bertahan di dalam markasnya untuk melakukan orasi. "SBY hanya mementingkan kepentingan Malaysia, kepentingan negara sendiri dilupakan," teriak Bonaventura.