Baca UU TNI.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "sunny" <am...@tele2.se>
Sender: CIKEAS@yahoogroups.com
Date: Wed, 8 Sep 2010 22:07:07 
To: <Undisclosed-Recipient:;><Invalid address>
Reply-To: CIKEAS@yahoogroups.com
Subject: CiKEAS> Mestiny SBY Ajukan Calon Panglima TNI Lebih dari Satu

Refleksi : Kalau  calon panglima TNI lebih dari satu bisa membuat SBY repot, 
sebab konconya bisa tidak dipilih. 

http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=showpage&kat=5

[ Rabu, 08 September 2010 ] 

Mestiny SBY Ajukan Calon Panglima TNI Lebih dari Satu 

JAKARTA - Laksamana TNI Agus Suhartono yang menjadi calon tunggal panglima TNI 
bukan tanpa halangan. Sejumlah anggota DPR mulai memberikan kritik terhadap 
pencalonan perwira bintang empat yang kini menempati pos KSAL itu. 

Anggota DPR yang juga Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan catatan 
khusus atas pencalonan Agus. Dia mengkritik kebijakan SBY yang kembali 
menyodorkan calon tunggal untuk melakukan fit and proper test di DPR. Dengan 
begitu, DPR seakan dipaksa memilih calon yang ada. "DPR seperti di-fait 
accompli," kata anggota komisi I tersebut.

Meski pencalonan itu hak prerogatif presiden, Muzani menilai SBY mestinya 
mengajukan calon lebih dari satu nama. Apalagi, TNI saat ini mengalami 
persoalan ganda. Masalah kesejahteraan TNI belum usai, ditambah masalah TNI 
dalam martabatnya sebagai angkatan bersenjata. "Panglima TNI yang baru harus 
menjawab persoalan-persoalan itu," katanya. Karena itulah, perlu ada sosok lain 
yang diajukan SBY.

Terkait dengan posisi Agus yang berasal dari TNI-AL, Muzani ternyata 
berpendapat miring. Menurut dia, jabatan panglima TNI bukanlah jabatan yang 
harus digilir di setiap angkatan. Yang utama dalam sosok panglima TNI adalah 
memiliki kompetensi terhadap seluruh persoalan. "Jabatan panglima itu bukan 
untuk arisan," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Pramono Anung melihat adanya untung- rugi dari 
sosok Agus yang tidak terlalu dikenal publik. "Kami lihat yang bersangkutan 
tidak terlalu dikenal publik," kata Pram, sapaan akrab wakil rakyat dari PDIP 
tersebut, di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (7/9).

Menurut dia, walau menjabat pimpinan tertinggi di TNI-AL, reputasi Agus tidak 
menonjol. Posisi seperti itu bisa menjadi hambatan bagi Agus. Sebab, DPR 
membutuhkan seorang panglima TNI yang diharapkan lebih berkualitas daripada 
sebelumnya. 

Namun, handicap yang dimiliki Agus itu bisa menjadi keuntungan bagi dirinya. 
"DPR relatif tidak mengetahui sisi lain Agus," ujar Pram. Meski begitu, dia 
meyakini, SBY pasti memilih sosok terbaik yang dimiliki AL sebagai pengganti 
Djoko yang berasal dari Angkatan Darat. "Ini hal yang baik di tubuh TNI, ada 
giliran," lanjutnya.

Pram berharap, seleksi yang dilakukan kepada Agus bisa berlangsung melalui 
debat produktif. Dirinya menolak jika proses seleksi calon panglima TNI 
dilakukan dengan membuka opsi suara terbanyak. "PDIP tidak mengharap adanya 
voting," kata Pram.

Menurut dia, terlepas dari sosok Agus yang dicalonkan SBY, adalah tidak etis 
jika pencalonan panglima TNI harus berakhir melalui voting. Kebesaran nama 
panglima TNI menjadi taruhannya. "Panglima TNI, embel-embelnya, adalah negara 
Indonesia, tidak perlu divoting," tegasnya. (bay/c3/tof)

Kirim email ke