Urgensi Kisah Dalam al-Qur'an
Selasa, 17 Januari 06

Mukaddimah

Membaca cerita atau kisah tentulah sangat mengasyikkan dan dapat
menghilangkan rasa jenuh pembaca. Bilamana isinya otentik, valid,
benar dan tidak direkayasa tentulah lebih mengasyikkan lagi. Al-Qur'an
pun menggunakan metode ini dalam menggugah hati.
Nah, apa sebenarnya urgensi dari pemuatan kisah tersebut? Apa
hikmahnya? Silahkan baca ulasan lengkapnya!

Definisi

Secara bahasa kata al-Qashash dan al-Qushsh maknanya mengikuti atsar
(jejak/bekas). Sedangkan secara istilah maknanya adalah informasi
mengenai suatu kejadian/perkara yang berperiodik di mana satu sama
lainnya saling sambung-menyambung (berangkai).

Kisah-kisah dalam al-Qur'an merupakan kisah paling benar sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah SWT, "Dan siapakah orang yang lebih
benar perkataannya dari pada Allah.?" (QS.an-Nisa'/4:87). Hal ini,
karena kesesuaiannya dengan realitas sangatlah sempurna.

Kisah al-Qur'an juga merupakan sebaik-baik kisah sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah SWT, "Kami menceritakan kepadamu kisah
yang paling baik dengan mewahyukan al-Qur'an ini kepadamu."
(QS.Yusuf/12:3). Hal ini, karena ia mencakup tingkatan kesempurnaan
paling tinggi dalam capaian balaghah dan keagungan maknanya.

Kisah al-Qur'an juga merupakan kisah paling bermanfa'at sebagaimana
disebutkan dalam firman-Nya, "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
(QS.Yusuf/12:111). Hal ini, karena pengaruhnya terhadap perbaikan
hati, perbuatan dan akhlaq amat kuat.

Jenis-Jenis Kisah

Kisah al-Qur'an terbagi menjadi 3 jenis:

1. Kisah mengenai para nabi dan Rasul serta hal-hal yang terjadi
antara mereka dan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir.

2. Kisah mengenai individu-individu dan golongan-golongan tertentu
yang mengandung pelajaran. Karenanya, Allah mengisahkan mereka seperti
kisah Maryam, Luqman, orang yang melewati suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya (seperti tertera dalam surat
al-Baqarah/2:259-red), Dzulqarnain, Qarun, Ash-habul Kahf, Ash-habul
Fiil, Ash-habul Ukhdud dan lain sebagainya.

3. Kisah mengenai kejadian-kejadian dan kaum-kaum pada masa Nabi
Muhammad SAW seperti kisah perang Badar, Uhud, Ahzab (Khandaq), Bani
Quraizhah, Bani an-Nadhir, Zaid bin Haritsah, Abu Lahab dan sebagainya.

Beberapa Hikmah Penampilan Kisah

Hikmah yang dapat dipetik banyak sekali, di antaranya:

a. Penjelasan mengenai hikmah Allah SWT dalam kandungan kisah-kisah
tersebut, sebagaimana firman-Nya, "Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari
kekafiran). Itulah suatu hikmat yang sempurna, maka
peringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka)." (al-Qamar/54:4-5)

b. Penjelasan keadilan Allah SWT melalui hukuman-Nya terhadap
orang-orang yang mendustakan-Nya. Dalam hal ini, firman-Nya mengenai
orang-orang yang mendustakan itu, "Dan Kami tidaklah menganiaya mereka
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu
tiadalah bermanfa'at sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang
mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan
sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali
kebinasaan." (QS. hud/11:101)

c. Penjelasan mengenai karunia-Nya berupa diberikannya pahala kepada
orang-orang beriman. Hal ini sebagaimana firman-Nya, "Kecuali keluarga
Luth. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing." (QS.
Al-qamar/54:34)

d. Hiburan bagi Nabi SAW atas sikap yang dilakukan orang-orang yang
mendustakannya terhadapnya. Hal ini sebagaimana firman-Nya, "Dan jika
mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum
mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang
rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur dan kitab
yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian Aku azab orang-orang
yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat
kemurkaan-Kuu." (QS.fathir/35:25-26)

e. Sugesti bagi kaum Mukminin dalam hal keimanan di mana dituntut agar
tegar di atasnya bahkan menambah frekuensinya sebab mereka mengetahui
bagaimana kaum Mukminin terdahulu selamat dan bagaimana mereka menang
saat diperintahkan berjihad. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,
"Maka Kami telah memperkenankan doanya dari menyelamatkannya daripada
kedukaan. Dan demikian itulah Kami selamatkan orang-orang yang
beriman." (QS.al-Anbiya'/21:88) Dan firman-Nya yang lain, "Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul
kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa
keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan
terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami berkewajiban menolong
orang-orang yang beriman." (QS.ar-Rum/30:47)

f. Peringatan kepada orang-orang kafir akan akibat terus menerusnya
mereka dalam kekufuran. Hal ini sebagaimana firman-Nyma, "Maka apakah
mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereak dapat
memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka;
Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir
akan menerima (akibat-akibat) seperti itu." (QS.muhammad/47:10)

g. Menetapkan risalah Nabi Muhammad SAW, sebab berita-berita tentang
umat-umat terdahulu tidak ada yang mengetahuinya selain Allah SWT. Hal
ini sebagaimana firman-Nya, "Itu adalah di antara berita-berita
penting tentang ghaib yang Kmai wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak
pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini."
(QS.Hud/11:49) Dan firman-Nya, ""Belumkah sampai kepadamu berita
orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, `Ad, Tsamud dan orang-orang
sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah."
(Ibrahim/14:9)

Apa Faedah Pengulangan Kisah?

Ada di antara kisah-kisah al-Qur'an yang hanya disebutkan satu kali
saja seperti kisah Luqman dan Ash-habul Kahf. Ada pula yang disebutkan
berulang kali sesuai dengan kebutuhan dan mashlahat. Pengulangan ini
pun tidak dalam satu aspek, tetapi berbeda dari aspek panjang dan
pendek, lembut dan keras serta penyebutan sebagian aspek lain dari
kisah itu di satu tempat namun tidak disebutkan di tempat lainnya.

Hikmah Pengulangan Kisah

Di antara hikmah pengulangan kisah ini adalah:

- Penjelasan betapa urgennya kisah sebab dengan pengulangannya
menunjukkan adanya perhatian penuh terhadapnya.

- Menguatkan kisah itu sehingga tertanam kokoh di hati semua manusia
- Memperhatikan masa dan kondisi orang-orang yang diajak bicara.
Karena itu, anda sering mendapatkan kisahnya begitu singkat dan
biasanya keras bila berkenaan dengan kisah-kisah dalam surat-surat
Makkiyyah, namun hal sebaliknya terjadi pada kisah-kisah dalam
surat-surat Madaniyyah

- Penjelasan sisi balaghah al-Qur'an dalam pemunculan kisah-kisah
tersebut dari sisi yang satu atau dari sisi yang lainnya sesuai dengan
tuntutan kondisi

- Nampak terangnya kebenaran al-Qur'an dan bahwa ia berasal dari Allah
SWT dimana sekali pun kisah-kisah tersebut dimuat dalam beragam jenis
namun tidak satu pun terjadi kontradiksi.

(SUMBER: Ushuul Fi at-Tafsiir karya Syaikh Muhammad bin Shalih
al-`Utsaimin, hal.48-51) 

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatquran&id=79









===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke