Kontributor: Habib Munzir Al musawa ( Pimpinan Majelis Rasulullah saw
Jakarta )    


Tuesday, 24 March 2009 


Pahala Sedekah Bagi Orang Yang Telah Wafat 
Senin,16 Maret 2009 

 

Ãóäøó ÑóÌõáðÇ ÞóÇáó áöáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó Åöäøó
Ãõãøöí ÇÝúÊõáöÊóÊú äóÝúÓõåóÇ æóÃóÙõäøõåóÇ áóæú ÊóßóáøóãóÊú ÊóÕóÏøóÞóÊú
Ýóåóáú áóåóÇ ÃóÌúÑñ Åöäú ÊóÕóÏøóÞúÊõ ÚóäúåóÇ..¿ ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááåö Õóáøóì
Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóã : äóÚóãú (ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí 

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh seorang lelaki berkata kepada Nabi saw : Sungguh Ibuku wafat, dan
aku mengira jika ia sempat bicara ia akan bersedekah, maka apakah ada pahala
untuknya jika aku bersedekah atas namanya..?, maka bersabda Rasulullah saw :
Betul” (Shahih Bukhari)

 

ImageAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Maha Raja Alam Semesta Yang Maha
Mengundang hamba – hambaNya kepada keluhuran. Sampailah kita di malam hari
yang agung ini dalam undangan Illahiyyah yang meruntuhkan dosa – dosa kita
dan kemurkaan Allah kepada kita yang dengan kehadiran ini merupakan
kesaksiaan para malaikat atas pengampunan Allah kepada kita. 

“Usyhidukum malaikatiiy inniy qad ghafartu lahum” saksikan wahai para
malaikat-Ku, Aku sudah mengampuni dosa – dosa mereka. Demikian hadirin, dan
para malaikat berkata “ada diantara mereka yang bukan hadir karena engkau
ikhlas tapi ada niat lainnya” maka Allah menjawab “humul julasaa’ Laa
Yasyqaa bihim jaliisahum” orang – orang yang duduk bersama orang yang
berdzikir kepada-Ku tidak akan Ku-hinakan. Orang – orang yang duduk
berdzikir menyebut Nama Allah Rabbul Alamin, sambutan hangat dari yang
disebut kepada para tamu – tamu yang menyebut Nama-Nya adalah pengampunan
dosa dari segala kesalahan. 

Inilah perkumpulan yang duduk dan menyebut dan mengagungkan Nama-Nya, lebih
– lebih lagi jiwa yang rindu kepada Allah. Perkumpulan orang yang duduk
memanggil Nama Illahi dicurahkan untuk mereka hujan pengampunan. Padahal
jika seluruh langit dan bumi itu ditukar dengan satu dosa, belum akan bisa
menutupinya karena dosa adalah kemurkaan Allah dan kemurkaan Allah adalah
api neraka dan itu dihapuskan beribu juta dosa karena kehadiran mereka di
majelis orang – orang yang menyebut Nama Allah. Dan mereka yang berkumpul
turut termuliakan walau tidak berniat hadir untuk hal mulia itu. 

Demikian Sang Maha Raja langit dan bumi memuliakanku dan kalian. Wahai aku
dan kalian yang diciptakan Allah Maha Bercahaya menerangi kita dengan cahaya
iman. Cahaya keindahan-Nya akan terlihat kelak bagi mukminin – mukminat,
cahaya keagungan yang tidak bisa disaksikan oleh alam semesta, yang
difirmankan oleh Allah 5.06 “lamma tajalla rabbahu liljabali ja’alahu dakkaa
wa kharra muusa sha’iqa” ketika Allah memperlihatkan cahaya keagungan-Nya,
cahaya kemegahan-Nya kepada gunung maka gunung itu hancur lebur dan robohlah
Nabi Musa jatuh pingsan melihat cahaya yang berkilau menghancurkan gunung.
Sehingga dijelaskan di dalam tafsir Imam Ath-Thabari bahwa gunung itu
menjadi rata tidak ada tersisa debunya karena takutnya dan karena agungnya
cahaya Rabbul Alamin. Bukan karena takutnya tapi karena takdhim dan
pengagungannya, tidak tahan melihat cahaya keagungan Illahi. 

Namun cahaya itu, keindahan itu disaksikan oleh Sayyidina Muhammad Saw.
Allah berfirman ketika Sang Nabi saw berada di ufuk yang sangat tinggi.
Dihadapan Allah lalu beliau diperintahkan untuk mendekat sebagaimana Imam
Qadhi Iyadh.. menjelaskan didalam kitabnya Asysyifa’ Sang Nabi saw dipanggil
mendekat Kehadirat Allah. “mendekat, mendekat wahai Muhammad tenangkan
hatimu dari kerisauan”. Ketika Sang Nabi mendekat kepada Allah sepanjang
dekatnya bagaikan dua busur atau lebih dekat lagi. Maka diwahyukanlah kepada
Sang Nabi saw dengan wahyu – wahyu yang diberikan kepadanya. Allah
menggelari Sang Nabi dengan Fuad, sanubari Muhammad Saw tidak berdusta atas
apa yang ia lihat yaitu keindahan Allah. Keindahan Allah yang ketika
penduduk neraka keluar dari api neraka dan telah ribuan tahun didalam api.
Ketika ia melihat keindahan Rabbul Alamin, lantas ia ditanya “berapa lama
kau rasakan pedihnya api neraka?” ia berkata “aku tidak pernah merasakan
pedihnya api neraka”, terlupakan karena melihat indahnya Allah. Diriwayatkan
didalam Shahih Bukhari, Rasul ditanya oleh para sahabat “ya Rasulullah hal
nara rabbana?” wahai Rasulullah apakah kami nanti melihat Tuhan kami, maka
Rasul berkata “na’am” kalian akan melihat Tuhan kalian. Maka perbanyaklah
doa “Allahummarzuqnannadhor ilaa wajhikal kariim”. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw bersabda “antum fi sholatin man tadhartumuuh” demikian riwayat
Shahih Bukhari. “wa qolal hasan lam tazaaluuna filkhair mantadhar khair”
kalian tetap dalam pahala shalat jika menantikan shalat fardhu. Walau sedang
duduk menantikan shalat fardhu, itu terus mendapatkan pahala shalat walaupun
ia tetap duduk di tempatnya. Lantas berkata Al Hasan berkata riwayat Shahih
Bukhari “lam tazaaluuna fil khair man tadhartumuuh” kalian tetap dalam
kebaikan dan pahala selama menanti perbuatan baik atau menantikan kebaikan.
Kalau kebaikan yang ditunggu pahalanya sudah terus mengalir. Duduk di
majelis menanti lama pahalanya sudah mengalir walau majelis belum di mulai.
Beruntung orang yang menunggu rindu jumpa dengan Allah Swt. Hari – hari
dihitung dalam kerinduan kepada Allah Jalla Wa Alla. Beruntung orang yang
hidupnya merindukan Allah karena hari – harinya bercahaya dengan kerinduan
Illahi. lam tazaaluuna fil khair man tadhartumuuh” kalian tetap dalam
kebaikan selama menanti kebaikan. Maka mereka yang merindukan jumpa dengan
Allah, mereka dalam cahaya kerinduan Allah. “Man ahabba liqaAllah ahabballah
liqa’ah” barangsiapa rindu jumpa kepada-Ku, kata Allah. Aku pun rindu
berjumpa dengannya. Demikian hadits qudsiy riwayat Shahih Bukhari.

Hadirin – hadirat, sampailah kita kepada hadits Nabi saw ketika ditanya oleh
seorang wanita “ya Rasulullah kalau ibuku telah wafat, kalau aku bershadaqah
atas namanya, apakah sampai pahalanya atau tidak?”, Rasul menjawab “betul,
pahalanya sampai kepada ibumu yang telah wafat jika kau bersedekah atas
namanya”. Demikian riwayat Shahih Bukhari. Diriwayatkan didalam Fathul Baari
bisyarah Shahih Bukhari bahwa ini merupakan dalil bahwa seluruh amal – amal
ibadah yang dikirimkan kepada yang wafat itu sampai. Demikian pula dalam
Syarh Nawawi ala Shahih Muslim, walaupun ada ikhtilaf dalam Madzhab Syafi’i
bahwa ayat alqur’an bila dikirimkan tidak sampai. Akan tetapi pendapat yang
lebih shahih adalah sampai, demikian dijelaskan oleh Hujjatul Islam
wabarakatul anam Al Imam Nawawi dalam Syarh Nawawi ala Shahih Muslim dan
juga didalam Al Majmu yang juga dikarang oleh beliau. 

Dan Al Imam Nawawi menjelaskan bahwa ikhtilaf yang muncul ini bersatu dengan
menjadikan semua yang dikirimkan itu (amal pahala kepada yang wafat) jika
dikrimkan dengan atas nama doa maka tidak ada ikhtilaf lagi, jumhur seluruh
madzhab dan Imam membolehkannya dan mengatakannya sampai karena dibungkus
dengan doa. Sebagaimana tahlilan yang sering dibaca oleh kita < dst
tsawaaba.. awshil..>wahai Allah sampaikan pahala alqur’an yang kami baca,
shalawat yang kami baca, tasbih yang kami baca, tahlil yang kami baca,
sampaikan kepada ruhnya fulan bin fulan. Kalau dengan kalimat seperti ini,
jumhur (pendapat) seluruh Imam dan madzhab sampai pahalanya kepada yang
wafat. Hadits – hadits serupa ini banyak, teriwayatkan didalam Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim. Maka tentunya ini merupakan jawaban yang jelas
dan shariih (jelas tanpa syak), dalil – dalil yang tsigah dan shahih
mengatakan pengiriman pahala amal kepada yang wafat itu sampai.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Amal – amal pahala kita tidak disia – siakan oleh Allah Swt dan pahala –
pahala orang – orang yang telah wafat, pahala kita bisa kita hadiahkan
kepada mereka. Bahkan berkata Al Imam Asy-Syaukani didalam Nailul Authar
menjelaskan bahwa doa sampai kepada yang hidup dan yang wafat. Bukan hanya
yang wafat saja, kalau dudah dirangkai dengan doa maka kita dengar satu nama
seorang yang sangat dalam dalam ilmu haditsnya Abul Abbas Muhammad bin Ishaq
Atsaqafi alaihi rahmatullah yaitu seorang muhaddits yang meriwayatkan lebih
dari 5.000 hadits yang diambil oleh Imam Ibn Khudzaimah dan Imam Ibn Hibban
didalam Shahih mereka. Ini Abul Abbas Muhammad bin Ishaq Atsaqafi berkata
“aku menyembelih 12.000 ekor kambing di hari Idul Adha pahalanya aku
hadiahkan untuk Rasulullah Saw dan aku mengkhatamkan 12.000X khatam
alqur’an, pahalanya kuhadiahkan untuk Rasulullah Saw”, demikian cinta mereka
kepada Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat, senin yang lalu telah sukses acara kita di Masjid
Istiqlal telah dihadiri ratusan ribu muslimin – muslimat, diliput oleh
banyak stasiun televisi. Semoga itu menjadi hadiah yang menggembirakan hari
Rasulullah saw. Bersatunya ratusan ribu muslimin – muslimat bershalwat
kepada Sang Nabi saw dari mulai masyarakat, ulama dan umaro bersatu bahkan
seluruh media yang hampir selalu menayangkan acara – acara yang membawa
dosa, disaat itu mereka meliput acara pemuliaan dan penghormatan kepada
Sayyidina Muhammad Saw. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Amal – amal baik tidak dilupakan oleh Allah walaupun dari kafir (sebelum
mereka masuk Islam). Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasul saw “ya
Rasulullah di masa jahiliyyah dulu aku sering bershadaqah, aku membebaskan
budak tapi itu pahalanya tertulis tidak wahai Rasul dan sebelum aku masuk
Islam?” maka Rasul menjawab “aslamta ma salam bi khair” semua engkau itu
selamat amal – amal pahalamu yang terdahulu itu, tetap tertulis dan
dituliskan oleh Allah Swt pahala sedekahnya, pahala baiknya, membantu orang
lain dan lain sebagainya itu ditulis oleh Allah, diabadikan tidak dilupakan.
Ini makna hadits. Berkata Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Baari
bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan makna hadits ini berikhtilaf (perbedaan
pendapat para ulama) dalam menafsirkan makna hadits ini sebagian ulama
menafsirkan seperti yang saya sebutkan, amal pahala yang mereka perbuat
sebelum masuk Islam diabadikan oleh Allah setelah mereka masuk Islam tetap
tercantum. 

Tapi makna yang kedua adalah yang dimaksud oleh Sang Nabi, bukan amal pahala
itu ditulis lagi setelah ia masuk Islam tapi yang dimaksud perbuatan –
perbuatan baik mereka itu yang membuat Allah memberi mereka hidayah. Jadi
mereka yang di luar Islam yang banyak berbuat baik tidak Allah lupakan,
Allah tuntun ia sampai akhirnya mengenal Islam dan mendapat hidayah.
Sehingga orang – orang yang di luar Islam selama ia berbuat baik dan
beraamal yang luhur (amal – amal yang baik), bantu orang lain, banyak
berbuat baik maka amal – amal itu akan membuka kasih sayang Illahi hingga
mereka tidak wafat terkecuali didalam Islam. Demikian indahnya Allah Jalla
Wa Alla yang memuliakan hamba – hambaNya yang berbuat baik bahkan mereka
yang diluar Islam pun, Allah jadikan amal – amal baiknya menuntun mereka
kepada hidayah. 

Tidak mustahil seorang barangkali tokoh agama non muslim, apakah ia rahib
ataukah ia pedande ataukah ia pendeta atau siapapun tidak mustahil ia itu
wafat dalam keadaan Islam tanpa ada yang mengetahuinya. Sah tidak
keislamannya? Sah di mata Allah, tidak sah di mata manusia. Bagaimana tidak
sah di mata manusia namun sah di mata Allah? Seseorang tidak diakui sebagai
muslim secara syari’ah jika tidak ada saksi yang mengetahui syahadatnya
dengan bahasa arab atau bahasa masing – masing. Ia mengucapkan makna “tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah” itu sudah cukup diakui
keislamannya, asal ada 2 orang muslim atau lebih yang menyaksikannya ia jadi
muslim. 

Tapi bagaimana muslim yang diakui Allah tapi tidak diakui oleh manusia? Dia
tidak mengucapkannya tapi hatinya muslim. Walaupun ia tokoh agama non muslim
misalnya sudah di sakaratul maut, hatinya mengakui Lailahailallah Muhammad
Rasulullah, muslim ia di mata Allah tapi di mata manusia tetap tidak bisa
diterima keislamannya, tidak bisa dikuburkan dikuburan muslimin dan tidak
bisa dikuburkan dengan cara yang islami karena ia tidak mengucapkan kalimat
syahadat. Tapi di sisi Allah, ia muslim. Oleh sebab itu, betapa banyak orang
– orang non muslim itu wafat dalam keadaan muslim sebaliknya betapa banyak
orang yang seakan muslim tapi karena dosa – dosanya terlalu banyak, Allah
palingkan hatinya dari syahadat di saat sakaratul maut (wa iyya dzubillah). 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian indahnya tuntunan Illahi menghormati perbuatan baik hamba –
hambaNya. Jika seorang hamba berbuat baik, Allah hormati perbuatannya.
Demikian indahnya Rabbul Alamin dan semua manusia itu lahir dalam keadaan
suci, sebagaimana sabda Rasul saw “kullu mauluud yuuladu alal fitrah” semua
yang lahir itu dilahirkan dalam keadaan yang suci tapi ayah ibunya atau
walinya yang mengajaknya kepada nashrani atau majusi atau yahudi atau
lainnya. Tapi semua bayi lahir dalam keadaan suci. Maksudnya kalau bayi
lahir, orang zaman sekarang berkata “kamu kapan syahadat? dari lahir kamu
pernah bersyahadat masuk Islam?”. Nih..pertanyaan sebagian orang muncul di
masa sekarang “tidak bisa demikian, ucapan syahadat adalah bagi orang yang
mengakui Tuhan selain Allah baru syahadat, kalau sudah dari lahir sudah
mengakui tiada Tuhan selain Allah tidak perlu syahadat disaksikan 2 orang
lagi”. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, banyaknya
pertanyaan tentang hal ini. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah bulan Rabiul Awwal, bulan dakwah kita, bulan semangat Nabi Muhammad
Saw. Munculnya permasalahn – permasalahan dari mereka yang masih belum
menyukai dan menerima Maulid Nabi memang ada tapi Alhamdulillah semakin
tahun semakin bangkit semangat para pecinta Nabi Muhammad Saw. Dan sebab itu
kita harus maju, jangan hanya seperti ini, ini kita belum puas seperti ini.
Kita ingin terus berkembang dan meluas, kita ingin Jakarta ini betul – betul
menjadi kotanya Sayyidina Muhammad Saw, kota yang damai, kota yang bebas
dari kriminal, bukan kota kriminal, bukan kota narkoba tapi “Kota Sayyidina
Muhammad Saw”. Ini yang kita idam – idamkan, ini cita – cita Sang Nabi saw
siapa yang mau mewarisinya maka ia akan dicintai oleh Allah dan Rasul saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Muncul dan datang kepada saya banyak undangan – undangan dari partai –
partai politik untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw dengan partai mereka
dan saya menerima undangan – undangan tersebut karena bukan dari 1 partai.
Tentunya saya menghadapkan pertanyaan ini pada diri saya lebih dahulu bahwa
partai – partai politik, apapun yang mereka inginkan sangat baik didakwahi
dan menyeru mereka untuk dekat dan memahami sunnah Sang Nabi saw, tuk
perduli kepada Islam. Jika seruan tidak saya sampaikan maka dosa – dosa yang
mereka perbuat kita pun kena. Karena menyampaikan adalah hal yang fardhu
kifayah meski terjun kita untuk memberi peringatan kepada mereka – mereka
yang terjebak ke dalam ghaflah. Oleh sebab it upartai – partai politik yang
demikian banyak di Indonesia ini bisa merancukan akidah Islam jika tidak
diperjelas kepada mereka bahwa mayoritas muslimin di dunia adalah di
Indonesia maka mereka harus memperjuangankan kedamaian Islam yang dengan itu
akan damai pula agama lain yang ada di negeri ini. 

Oleh sebab itu hadirin, jika muncul fitnah dari kanan dari kiri dari depan
dari belakang mengatakan Majelis Rasulullah sudah berpolitik. Kita sudah
kenyang dengan caci – maki dan fitnah dan kita tiodak akan mundur bahkan
saya sudah dikatakan “Munzir Ghulam Ahmad”, yang hadir di Majelis Rasulullah
murtad dan fitnahan – fitnahan seperti ini sudah kita terima dengan lapang
dada demi tegaknya panji – panji Sayyidina Muhammad Saw. Jika muncul fitnah
bahwa Majelis Rasulullah berpolitik silahkan mereka boleh memfitnahnya tapi
di mata saya, dari mata kita semua panji akan runtuh di hari kiamat kecuali
panji Sayyidina Muhammad Saw yang harus ditegakkan di semua kalangan
masyarakat dari kalangan masyarakat terbawah sampai masyarakat tertinggi
harus mengenal Muhammad Rasulullah Saw. Dan saya gembira dan menyambut
hangat undangan – undangan dari partai politik kepada Majelis Rasulullah
untuk Maulid bersama mereka. Biarkan mereka yang baik diantara mereka, atau
yang jahat diantara mereka, yang jujur diantara mereka, atau yang koruptor
diantara mereka, yang muslim, yang non muslim diantara mereka berdiri
menghormati Sayyidina Muhammad Saw. Demikian hadirin – hadirat, semoga Allah
Swt terus memakmurkan tuntunan Sang Nabi saw diseluruh kalangan masyarakat.
Mulai kalangan terbawah hingga kalangan tertinggi.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, Ya Rahman Ya Rahim benahi bangsa kami
dengan keluhuran, benahi bangsa kami dengan kedamaian, benahi para koruptor
dengan taubat dan hidayah. Rabbiy inilah doa dan munajat, benahi para
pemimpin kami agar mencintai-Mu ya Rabb, agar mereka ingat kepada
kematiannya, agar mereka ingat kepada kuburnya, agar mereka ingat kepada
syafa’at Nabi Muhammad Saw. Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat,
inilah usaha kami yang tidak berarti namun usaha kami didukung oleh kekuatan
Illahi, oleh kekuatan Rahmaniyyah. Ya Dzaljalali wal ikram dan usaha kami
didukung oleh Nabi Muhammad Saw untuk ummatnya. Ya Rahman Ya Rahim
“Allahumma….” Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim terbayang wajah – wajah saudara
kami muslimin – muslimat yang masih tenggelam dalam perzinahan, dalam
narkotika, dalam perjudian, dalam kerusakan atau merugikan bangsa, merugikan
negara, mereka berbuat itu dengan senang, kalau mereka melihat tempatnya
yang menanti di api neraka niscaya mereka akan bersujud sepanjang usianya.
Rabbiy hujani mereka dengan hidayah, hujani mereka dengan taubat.. Ya Rahman
Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram mereka yang berdiri diatas panggung dalam
joget – joget dan mabuknya, kalau mereka melihat temannya yang sedang
menggelepar di alam barzah, mereka akan meninggalkan panggung itu. Niscaya
mereka memanggil Nama-Mu Rabbiy, mengemis pengampunan.

Hadirin – hadirat, jika kau lihat orang – orang yang sedang menjerit di
dalam kubur, kita semua akan mati, kata Sang Nabi saw. Sebagaimana sabda
Sang Nabi saw ketika jenazah diusung maka ruhnya melihat orang dari kerabat
yang mengusung jenazahnya. Ruh itu jika orang shalih berkata “qaddimuniy..
qaddimuniy” cepat – cepat majukanlah aku ke dalam kuburku karena aku akan
mendapatkan kemuliaan. Maka jika ia seorang yang banyak berbuat dosa, jika
orang yang dhalim maka ia menjerit berkata “..alaiha ..biha” mau dibawa
kemana jasadku, jangan dikuburkan. Rasul saw berkata “suara jeritan ini
terdengar oleh seluruh makhluk terkecuali jin dan manusia”. Jika manusia
mendengar jeritan ruh yang melihat jenazahnya yang dhalim itu menjerit –
jerit maka manusia akan mati dari takutnya. Demikian hadirin – hadirat.

Kita berdoa kepada Allah untuk kita, untuk kerabat kita, untuk teman – teman
kita muslimin – muslimat ampuni mereka dan seluruh dosa kami. Ya Dzaljalali
wal ikram semua muslimin – muslimat yang masih terjebak dalam dosa beri
mereka peringatan, guncang hati mereka untuk menyesal dan bertaubat. Ya
Allah Ya Rahman Ya Rahim jadikanlah Jakarta ini kota yang paling banyak
bershalawat kepada Rasulullah Saw. Ini kota dari Negara muslimin terbesar di
muka bumi. Jadikan para pecinta Sang Nabi saw mencintai Rasul saw terbanyak
di kota ini. Pemudanya, pejabatnya, semua elite politiknya, semua kalangan
masyarakatnya paling banyak mencintai Nabiyyuna Muhammad Saw. Ya Allah Ya
Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am.

Hairin – hadirat, saya mohon doa karena penyakit saya sering kambuh dari
pada peradangan otak di belakang kepala dan saya terus berdoa agar
dipanjangkan umur oleh Allah. Saya tidak ingin wafat sebelum tertulis di
setiap pintu – pintu masuk Jakarta “Kota Sayyidina Muhammad Saw”. Rabbiy
Rabbiy kabulkan hajat kami. Ya Rahman Ya Rahim kalau seandainya saya harus
wafat, boleh terjadi setelah Jakarta Kota Sayyidina Muhammad Saw. Kota yang
damai, kota yang penuh dengan shalawat kepada Rasulullah. Ya Rahman Ya Rahim
Ya Dzaljalali wal ikram percepat kemakmuran muslimin – muslimat, percepat
kedamaian Jakarta dan seluruh kota muslimin, percepat kebangkitan cinta para
pemuda kepada Nabi Muhammad Saw. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali
wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah 

Kita teruskan dengan doa bersama meminta keselamatan bagi muslimin –
muslimat semoga Allah memunculkan pemimpin yang baik, pemimpin yang membela
kebenaran dan menindas kedhaliman, mencintai dan melindungi orang – orang
yang lemah. Ya Rahman inilah doa dan munajat, dan telah bersabda Nabi-Mu
Muhammad saw “tidak ada yang bisa merubah ketentuan Allah terkecuali doa”.
Maka kita bermunjat bersama – bersama. 

Hadirin – hadirat, sekaligus saya sampaikan salam dari Guru Mulia kita Al
Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz setelah dikabarkan acara kita di
Masjid Istiqlal yang sukses dihadiri banyak muslimin dan dihadiri juga oleh
Bpk. Wakil Presiden dan para tokoh partai politik. Beliau mengatakan Insya
Allah semua yang hadir mendapatkan Rahmat dari Allah, mendapatkan … Nabi saw
dan diikat lebih erat kepada Nabi Muhammad Saw. Demikian penyampaian dari
Guru Mulia Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz.

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke