"Aku yang cuci sayurnya", "Aku mau lipat bajunya", celoteh si kecil di usia 
prasekolah ini boleh jadi akrab di telinga Anda. Apa reaksi Anda sebagai 
orangtuanya?

Sebagian orangtua mengizinkan, sebagian lainnya akan melarang. Apa pun pilihan 
sikap orangtua, boleh-boleh saja, sepanjang ada alasan yang mendukung.

Menurut Henny E Wirawan, MHum, Psi dari Fakultas Psikologi Universitas 
Tarumanegera, Jakarta, boleh saja si prasekolah membantu pekerjaan rumah karena 
banyak manfaat yang akan didapatnya.  Di antaranya melatih kemandirian, 
konsentrasi, serta motorik kasar dan halus, selain juga menambah kosakata.

Sesungguhnya, tambah Henny, niat membantu orang lain adalah cermin kepedulian 
yang sepatutnya dipupuk sejak dini. Namun, di usia prasekolah, membantu tugas 
orangtua lebih baik dianggap sebagai sarana latihan mengingat keterbatasan 
kemampuannya.

Jika si prasekolah berniat membantu, orangtua dapat memfasilitasinya dengan 
memerhatikan hal-hal berikut:

* Berikan tugas sederhana. Pekerjaan rumah tangga apa saja yang sudah bisa 
dilakukan si prasekolah? Anda bisa memberikannya tugas mengambilkan sayur atau 
buah juga bumbu, memotong menggunakan tangan atau pisau roti yang tidak tajam, 
membereskan mainan, buku, sepatu, merapikan lemarinya, melipat pakaian bersih, 
membantu mengelap atau mencuci mobil ayah. 

* Perhatikan waktunya. Saat anak ingin membantu, perhatikan waktunya, apakah 
ini waktunya bermain atau waktunya istirahat, makan, tidur. Kalau waktunya 
tidak sesuai, arahkan anak untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan pada 
jam tersebut. Kalau waktunya sesuai, perhatikan juga durasinya, jangan terlalu 
lama. Orangtua sebaiknya tidak "memanfaatkan" niat anak untuk membantu. 

* Sesuaikan dengan kemampuannya. Jika orangtua meminta anak mengangkat cucian 
bersih satu ember besar, yang seperti ini tidak tepat, mengingat tubuh anak 
belum kuat untuk mengangkatnya. Berikan ember kecil berisi pakaian yang ringan.

* Jangan muluk-muluk mengharapkan hasilnya. Orangtua sebaiknya tidak 
berekspektasi anak bisa menyelesaikan tugasnya dengan standar orang dewasa. 
Alih-alih membantu dalam arti sesungguhnya, yang ada anak malah membuat 
berantakan. Jangan marah, bagaimana pun orangtua harus menghargai keinginan 
anak untuk membantu. Manfaatkan momen tersebut untuk mencontohkan bagaimana 
melakukan sesuatu dengan benar. 

* Jauhkan dari benda berbahaya. Sekalipun kemampuan anak berbeda-beda, tetapi 
untuk anak usia prasekolah sebaiknya orangtua belum mengizinkannya menggunakan 
pisau tajam, dekat dengan api atau minyak panas, setrika panas, dan benda 
membahayakan lainnya. 

Kalaupun anak mau membantu di dapur, berikan tugas sederhana seperti 
mengambilkan sayuran, memotong kacang panjang menggunakan tangan, atau mengocok 
telur misalnya. 


* Ucapkan terima kasih. Jangan lupa, selesai membantu, berikan penguatan berupa 
ucapan terima kasih dan pujian wajar bahwa yang dilakukannya sangat membantu 
orangtua. Dengan demikian anak akan memahami bahwa kegiatan tersebut positif 
dan akan diulanginya lain waktu. 




sumber 
: http://sambilminumteh.blogspot.in/2012/01/kalau-si-kecil-ingin-bantu-pekerjaan.html


 
Salam,
Yuli

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke