Mari Belajar Mengkhatamkan Al Qur’an

AL QUR’AN terdiri atas 600 halaman. Jika dibagi dalam 30 hari, menjadi 20 
halaman. Sepertinya susah harus baca 20 halaman per hati. Tapi coba rutinkan 
setiap setelah selesai shalat fardhu. Jadi 20 dibagi 5, cukup 4 halaman saja 
setelah shalat. Dengan begini, kita akan khatam di bulan Ramadhan. Jangan hanya 
Ramadhan saja. Setelah Ramadhan pun yuk biasakan khatamkan 1 bulan sekali.

Dan tidakkah kita mencontoh Para Ulama Salafusshalih atas perhatian mereka 
terhadap Al Qur’an:

~ Dahulu Al-Aswad bin Yazid mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan setiap 
dua malam, beliau tidur antara Magrib dan Isya’. Sedangkan pada selain bulan 
Ramadhan beliau mengkhatamkan Al Qur’an selama 6 hari. Subhanallah.

~ Al-Imam Malik bin Anas jika memasuki bulan Ramadhan beliau meninggalkan 
pelajaran hadits dan majelis ahlul ilmi, dan beliau mengkonsentrasikan kepada 
membaca Al Qur’an dari mushaf. Subhanallah.

~ Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri jika datang bulan Ramadhan beliau meninggalkan 
manusia dan mengkonsentrasikan diri untuk membaca Al Qur’an. Subhanallah.

~ Said bin Zubair mangkhatamkan Al-Qur’an pada setiap 2 malam. Subhanallah.

~ Zabid Al-Yami jika datang bulan Ramadhan beliau menghadirkan mushaf dan 
murid-muridnya berkumpul di sekitarnya.Subhanallah.

~ Al-Walid bin Abdil Malik mengkhatamkan Al-Qur’an setiap 3 malam sekali, dan 
mengkhatamkannya sebanyak 17 kali selama bulan Ramadhan. Subhanallah.

~ Abu ‘Awanah berkata : Aku menyaksikan Qatadah mempelajari Al-Qur’an pada 
bulan Ramadhan. Subhanallah.

~ Qatadah mengkhatamkan Al-Qur’an pada hari-hari biasa selama 7 hari, jika 
datang bulan Ramadhan beliau mengkhatamkannya selama 3 hari, dan pada 10 
terakhir Ramadhan beliau mengkhatamkannya pada setiap malam. Subhanallah.

~ Rabi’ bin Sulaiman berkata: Dahulu Al-Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an 
pada bulan Ramadhan sebanyak 60 kali, dan pada setiap bulannya (selain 
Ramadhan) sebanyak 30 kali. Subhanallah.

~ Waki’ bin Al-Jarrah membaca Al-Quran pada malam bulan Ramadhan serta 
mengkhatamkannya ketika itu juga dan ditambah sepertiga dari Al Qur’an, shalat 
12 rakaat pada waktu dhuha, dan shalat sunnah sejak ba’da zhuhur hingga ashar. 
Subhanallah.

~ Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari mengkhatamkan Al Qur’an pada siang 
bulan Ramadhan setiap harinya dan setelah melakukan shalat tarawih beliau 
mengkhatamkannya setiap 3 malam sekali. Subhanallah.

~ Al-Qasim bin ‘Ali berkata menceritakan ayahnya Ibnu ‘Asakir (pengarang kitab 
Tarikh Dimasyqi): Beliau adalah seorang yang sangat rajin melakukan shalat 
berjama’ah dan rajin membaca Al-Qur’an, beliau mengkhatamkannya setiap Jum’at, 
dan mengkhatamkannya setiap hari pada bulan Ramadhan serta beri’tikaf di menara 
timur. Subhanallah.

Dan masih banyak dari kalangan ulama salafushalih yang bisa kita jadikan 
tauladan atas perhatian mereka terhadap al qur’an.

Faidah

Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata: Bahwasanya larangan mengkhatamkan Al-Quran 
kurang dari tiga hari itu adalah apabila dilakukan secara terus menerus. Adapun 
pada waktu-waktu yang terdapat keutamaan padanya seperti bulan Ramadhan 
terutama pada malam-malam yang dicari/diburu padanya lailatul qadr atau pada 
tempat-tempat yang memiliki keutamaan seperti Makkah bagi siapa saja yang 
memasukinya selain penduduk negeri itu, maka disukainya untuk memperbanyak 
membaca Al-Qur’an, dalam rangka memanfaatkan (keutamaan) waktu dan tempat 
tersebut. Ini adalah pendapat Ahmad, Ishaq, dan selainnya dari kalangan ulama’ 
. (Latha’iful Ma’arif).

Semoga bermanfaat.

Baarokalloohufiikum

Sumber: http://adhwaus-salaf.or.id/mari-belajar-mengkhatamkan-al-quran/


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke