Kemarin terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya cuplikan pidato 
saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya mendengarnya, menyimaknya beberapa kali. 
Sehingga banyak umat Islam yang terluka.
 

 Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu 
adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakannya, sehingga bukan 
wilayah kita untuk mengomentari etnis.
 

 Dua bahwa saudara ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap 
orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi 
kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliadin.
 

 Adapun saudara ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al Quran dengan 
perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini 
adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah 
perbuatan yang akan menimbulkan konsekwensi dari perkataannya.
 

 Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung 
terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang 
diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.
 

 Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang 
untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.
 

 Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa 
biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita 
yang masih sangat rendah. Andaikata kita tersengat merasa terluka, maka ini 
kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah.
 

 Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas 
ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah. Islam tidak mengenal 
kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan ahok ini dengan sikap yang 
tidak melampaui batas bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap 
terhormat akhlakul karimah.
 

 Sebaiknya kita ingatkan saudara ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat 
salah dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka kepad umat Islam diakui 
dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andai pun sudah meminta 
maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf.
 

 Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini 
maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. Kita tuntut keadilan lewat 
koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.
 

 Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak 
akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati. Sulit bagi 
pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. 
Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa 
menghormati dan memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya karena tidak 
mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak 
memilih orang yang berbeda akidah karena memang tidak akan pernah bisa 
memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memulikan Rasulullah sebagaimana 
mestinya.
 

 Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua memahami apa yang 
semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan 
mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum wr wb.
 

 Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar
 

 sumber: Pernyataan Sikap AaGym terhadap Pidato Ahok 
http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/

 
 
 http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/ 
 
 Pernyataan Sikap AaGym terhadap Pidato Ahok 
http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/ 
Kemarin terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya cuplikan pi...
 
 
 
 View on www.smstauhiid.com 
http://www.smstauhiid.com/berita/pernyataan-sikap-aagym-terhadap-pidato-ahok/ 
 Preview by Yahoo 
 
 
  

Kirim email ke